News
Air Mata Sersan Nainggolan di hadapan Jenderal Doni Monardo. Ini kisahnya

Published
9 months agoon

Artikel akhir pekan, ada cerita mie gomak
Koin24.co.id–Tanpa sadar matanya berkaca-kaca. Ia teramat haru atas pengalaman semasa di Batalyon 741/ Satya Bhakti Wirotama, Singaraja, Bali. Adalah sersan Hotlan Nainggolan yang mengilas kembali ingatannya tentang Mayor Doni Monardo, komandannya ketika itu.
“Waktu beliau menjadi Danyon tahun 1999, pangkatnya Mayor kemudian naik menjadi Letkol. Sedangkan saya prajurit tamtama berpangkat Prada, prajurit-dua. Saya lulus sekolah tamtama di Kodam V/Brawijaya tahun 1998. Penempatan pertama langsung di Singaraja, di bawah Kodam IX/Udayana,” ujar Nainggolan, membuka kisah.
Itu artinya, saat Doni Monardo menjadi Danyon, usia dinas aktif Prada Nainggolan baru setahun. “Yang saya ingat betul, saat beliau masuk, langsung melakukan perombakan,” kata Nainggolan.
Markas Batalyon dibuat lebih rapih, teratur, dan bersih. Seluruh prajurit, mulai dari yang pangkat terendah hingga perwira tertinggi selain Danyon, diberi tugas spesifik. “Lalu beliau membangun tim olahraga Batalyon. Nah, saya termasuk yang dipilih masuk tim olahraga. Beliau langsung yang menggembleng kami,” kenangnya.
Bicara olahraga di militer, bukan semata jenis cabang olahraga yang kita ketahui pada umumnya, seperti sepakbola, tenis, bulutangkis, dan lain-lain. Ini tentang olahraga militer. “Kami digembleng untuk persiapan mengikuti Ton Tangkas (Peleton Tangkas) Angkatan Darat. Jadi langsung ke level nasional, mewakili Kodam IX/Udayana,” ujarnya.
Cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan biasanya lari militer (3.200 meter), renang militer, ilmu medan, menembak pistol, menembak senapan, lintas medan, dan lain-lain. “Seluruh atlet peleton tangkas harus bisa semua. Yang tidak bisa berenang, diajari renang langsung oleh komandan,” kata Nainggolan seraya menambahkan, “pak Doni menguasai semuanya.”
Sebagai prajurit yang dipersiapkan ke Ton Tangkas, Nainggolan –dan prajurit atlet lain—dibebaskan dari tugas dalam (Batalyon). Hari-hari mereka isi dengan berlatih dan berlatih. “Waktu itu menjelang Kejuaraan Ton Tangkas tahun 2000,” kata lelaki kelahrian Porsea, 23 Agustus 1977 itu.
Ada saja cara Danyon Doni Monardo memotivasi para prajurit untuk melecut prestasi setinggi-tingginya. Di setiap latihan, Doni selalu membuat simulasi seperti pertandingan yang sebenarnya. “Yang menang (latihan) juga mendapat hadiah dari komandan,” kata Nainggolan, sambil tertawa.
Nainggolan di mata Doni, berbakat untuk cabang menembak senjata otomatis. Karenanya, selain cabang-cabang lain, ia diberi porsi latihan menembak yang lebih dari yang lain.
Khusus olahraga berenang, Nainggolan punya kesan yang dalam. Bayangkan, sebelumnya ia kesulitan berenang. Apalagi renang militer, yang harus berpakaian PDL lengkap, dengan helm, ransel dan menenteng senapan, serta mengenakan sepatu lars. “Dari yang tidak bisa renang, saya sampai bisa dan catatan waktu terbaik saya 47 detik untuk jarak 50 meter.
Singkat kata Batalyon 741 Wirotama menyabet urutan ke-4. Tiga urutan di atasnya masing-masing: Kopassus, Kostrad, dan Kodam Jaya. “Sepanjang berdirinya batalyon, belum pernah tembus empat besar. Bahkan sepuluh besar pun belum pernah. Sejak itu, batalyon kami diperhitungkan di setiap olahraga militer,” kata ayah dua anak ini, bangga.
*Mie Gomak*
Kisah mengharu-biru ia tuturkan saat dikirim batalyon 741 pada ajang Porad (Pekan Olahraga TNI Angkatan Darat) tahun 2000 yang dipusatkan di markas Divisi Infanteri (Divif) I/Kostrad, Cilodong, Bogor, Jawa Barat. Nainggolan dipercayakan turun di nomor menembak (senapan) otomatis.
“Besok pagi bertanding, malamnya saya sakit. Demam, badan meriang gak karuan,” katanya membuka kisah.
Mengetahui atletnya sakit, Danyon 741 Letkol Inf Doni Monardo segera mendatangi Nainggolan yang tergolek lemas di velbed barak Divif I/Kostrad. Ia mengajak serta Pasi Ops Yon 741, waktu itu, Kapten Inf Franz Yohanes Purba. Terakhir bertemu Nainggolan, ketika Purba menjabat Staf Ahli Pangdam I/Bukit Barisan Bidang Hukum dan Humaniter, berpangkat kolonel. Saat ini, Purba menjabat Wadanmentar Akmil Magelang.
Kembali ke kisah Nainggolan yang tergolek demam sebelum turun ke pertandingan menembak otomatis esok paginya. Doni memeriksa kondisi Nainggolan dengan sangat kebapakan.
Pelan Doni bicara, “Nainggolan, kau tidak boleh sakit. Coba katakan, kamu ingin makan apa. Coba pikirkan, makanan apa yang sangat ingin kamu makan saat ini,” kata Nainggolan menirukan bujukan komandannya.
Sungguh tak karuan perasaan Nainggolan. Ia sangat segan didatangi dan diperhatikan komandannya sedemikian rupa. Lama ia termenung, hingga akhirnya terlintas pikiran makanan kesukaannya di Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, yakni mie gomak.
Mie Gomak adalah makanan khas suku Batak Toba dari Sumatera Utara. Masakan khas ini bisa ditemui di daerah sekitar Danau Toba, mulai dari Porsea, Balige, Laguboti, Tarutung, hingga Tapanuli Selatan. Disebut mie gomak karena dahulu ketika mie akan disajikan ke piring, mienya “digomak” atau diremas langsung menggunakan tangan. Bentuknya mirip sphagetti (mi lidi), dimasak berkuah santan bumbu andaliman.
Doni sempat mengernyitkan dahi demi mendengar nama menu yang disebut Nainggolan. Ia seketika menoleh ke Kapten Purba yang mendampinginya. “Nah, Purba, kau cari sampai dapat mie gomak untuk Nainggolan, biar dia sembuh dan besok bisa bertanding,” perintah Letkol Doni kepada Kapten Purba.
Correct, Kapten Purba mengangkat tangan hormat sambil menjawab, “Siap!” Balik kanan dan menghambur ke luar barak, mencari mie gomak
Usai Kapten Purba pergi, Doni sejenak menemani Nainggolan, dan minta ia istirahat. Tenangkan pikiran, sambil menunggu mie gomak kesukaannya, yang sedang dicarikan oleh Kapten Purba.
“Jujur, perasaan saya campur-aduk, antara segan, takut, khawatir…. Bayangkan, di mana mencari mie gomak malam-malam begini. Di Cilodong pula!” kata Nainggolan, ekspresinya serius.
Mujur tak dapat ditolak, Purba berhasil mendapatkan mie gomak pesanan Nainggolan. Nainggolan sempat berpikir, ada kemungkinan Purba keliling Jakarta. Sebab, sebelum dinas di Batalyon 741, ia pernah dinas di wilayah Jakarta. Kemungkinan kedua, sebagai orang Batak, ia tak kurang akal untuk mencari orang Batak lain yang bisa menyiapkan mie gomak malam itu juga.
Entahlah. Nainggolan sendiri tak pernah mengetahui bagaimana “perjuangan” Kapten Purba melaksanakan perintah komandannya untuk mencarikan mie gomak bagi kesembuhan Nainggolan.
Yang ia tahu, Letkol Doni dan Kapten Purba kembali mendatangi tempat tidurnya, dan menenteng sebungkus mie gomak. “Nah, ini makanan yang sangat kamu inginkan. Sekarang makanlah selagi hangat. Pakaianmu biar Kapten Purba yang menyiapkan. Sepatumu, biar Kapten Purba yang menyemir,” kata Doni, lalu melempar pandang ke Kapten Purba.
Sigap Kapten Purba melaksanakan perintah komandannya. Ia pun menyemir sepatu Nainggolan hingga kinclong.
“Di situ saya tak kuasa menahan air mata. Betapa besar perhatian komandan saya, Pak Doni Monardo, dan juga perwira Pasiops saya, pak Purba. Pangkat saya hanya Prajurit Satu, beliau-beliau perwira,” kata Purba. Matanya berkaca-kaca.
Seketika, Nainggolan merasa segar kembali. Demamnya menguap. Perhatian komandan dan perwira di Batalyon 741, ia rasakan benar-benar membesarkan hatinya. Kini ia bisa menyimpulkan, Doni Monardo sangat pandai membangun kesatuan. Doni seorang yang tulus di mata Nainggolan.
“Saat itu, suasananya benar-benar tidak ada kesenjangan antara perwira dan tamtama. Misi adalah segala-galanya. Hati saya seketika merasa membesar, semangat menyala-nyala, ingin rasanya malam segera berlalu, datang pagi dan bertanding. Saya akan berikan yang terbaik bagi komandan, bagi batalyon,” kata Nainggolan berapi-api.
Perhatian Doni tidak berhenti sampai di situ. Pagi-pagi sekali, ia sudah mendatangi barak prajurit, dan memastikan semua BAB. “Itu keharusan. Setiap pagi, kami semua para atlet wajib BAB. Kata komandan, supaya tidak demam panggung saat mulai tanding. Bayangkan, soal-soal kecil seperti itu pun beliau perhatikan,” kata Nainggolan pula.
Saat bertanding pun tiba. Hasilnya, sungguh luar biasa. Nainggolan, tamtama berpangkat prajurit satu dari batalyon “antah berantah” berhasil menyisihkan para penembak otomatis kesatuan lain, dan berhasil menembus papan atas, dengan meraih Juara III. Dua juara di atasnya direbut Kopassus (Juara I), dan Divisi I Kostrad (Juara II).
*Salam Wirotama*
Kenangan manis yang akan terbawa hingga akhir hayat. “Tahun 2001 beliau pindah menjadi Dandenma Paspampres (2001—2003), posisinya digantikan Mayor Inf Ganip Warsito,” katanya. Nainggolan sendiri tetap di Singaraja.
Tahun 2010, Nainggolan pindah tugas ke Kodim Karo, Sumatera Utara. “Waktu kejadian erupsi Gunung Sinabung pertama tahun 2010, saya pas di sini,” katanya.
Letusan Sinabung kembali mempertemukan dirinya dengan sang komandan. Ketika itu Doni mendampingi Presiden SBY meninjau Sinabung, dalam pangkat Kolonel dan jabatan Komandan Grup A Paspampres (2008 – 2010).
Ketika bertemu, Nainggolan langsung memberi hormat dan memberi salam, “Wirotama!” Seketika Doni ingat prajurit pemesan mie gomak saat Porad di Cilodong sepuluh tahun yang lalu. “Saya diajaknya ke tenda beliau. Di sana banyak pejabat, banyak menteri. Ada yang bertanya, ‘ini siapa Don’, dan komandan menjabat, ‘ini dulu anak buah saya di Singaraja’,” kenang Nainggolan.
Pertemuan kedua (usai penugasan Singaraja), terjadi belum lama, hari Rabu 8 Juni 2022 di Taman Simalem Resort, Karo. Kebetulan, Doni Monardo selaku Komut MIND ID berkunjung ke sana. Dalam kapasitas sebagai Staf Ahli Satgas Penyelamatan Danau Toba, Doni hadir dalam Rakor Penyelamatan Danau Toba, diikuti aksi penanaman pohon di Bukit Gajah Bobok, Karo.
Nainggolan kini sudah berpangkat Sersan Satu (Sertu), dan berdinas di Unit Intel Kodim 0205/Tanah Karo. Saat itu, ia sedang menunggu di kamar Dandim Karo, Letkol Inf Benny Angga (Kopassus, Akmil 2003).
“Tiba-tiba saya melihat ada pak Doni Monardo. Saya langsung menghampiri dan hormat sambil beri salam, ‘Wirotama, jenderal’,” katanya.
Doni tersenyum lebar melihat Nainggolan. Terkenang kembali kenangan Singaraja. Doni seketika mengajak Nainggolan sarapan bersama. Kepada anggota rombongan yang menyertai, Doni langsung mengenang heroik Nainggolan dan tim sepakbola Batalyon 741 bertanding dalam ajang kejuaraan olahraga TNI-AD.
“Waktu itu tim saya kalah telak 6-0 hingga babak pertama. Lalu saya bangkitkan motivasi mereka dengan mengatakan, ‘tenang saja, mereka paling hanya kuat di 45 menit pertama, kita sikat mereka di 45 menit babak dua’,” kata Doni sambil tertawa.
Tapi apa yang dikatakan Doni ternyata benar. Babak kedua, ball possession (penguasaan bola) diambil alih kesebelasan Yon 741. Pelan-pelan, mereka mulai mencetak gol: 6 -1, 6 -2, 6 – 3, 6 – 4, 6 – 5, 6 – 6. Sampai di kedudukan imbang, moril pemain Yon 741 bangkit, dan main makin kesetanan. Dan ketika peluit panjang ditiup wasit, skor akhir adalah 6 – 9, untuk kemenangan Yon 741, di mana Doni Monardo sebagai Komandan Batalyon-nya.
Atas prestasi gemilang Yon 741, Nainggolan beberapa kali menyebutkan tingkat intensitas gemblengan yang diberikan Komandan Doni Monardo. “Wah, latihan kami imbang-imbanglah sama Kopassus,” katanya sambil tertawa.
Ditanya kesannya atas pertemuan kembali dengan Doni Monardo, setelah 12 tahun (pasca Sinabung 2010), Nainggolan spontan menjawab, “Tidak berubah. Beliau selalu baik kepada prajurit. Sangat baik dan perhatian. Kalaupun keras, itu demi kami para prajurit yang dipimpin,” katanya seraya menambahkan, “suatu hari dalam sebuah apel saya ingat betul kata-kata beliau, tidak ada prajurit salah, yang salah adalah komandan.”
Karena itu, para perwira di Batalyon 741 pun digembleng jiwa kepemimpinan yang keras. Ia mencontohkan soal kemampuan menembak. Bahwa perwira dibekali satu unit pistol, umum mengetahui itu. Akan tetapi, oleh Doni diberi tambahan kalimat, “Boleh membawa pistol kalau bisa menembak. Sebaliknya, yang tidak bisa menembak, letakkan pistol di meja saya. Jangan bawa pistol.”
Yang terjadi kemudian, semua perwira di Yon 741 pun berlatih menembak intensif. Doni Monardo pula yang menjadi instruktur, hingga semua perwira akhirnya mahir menembak. Mereka pun boleh memegang pistol.
Saat wawancara diakhiri, buru-buru Nainggolan mencegah. Katanya, “Tunggu, ada satu lagi yang harus saya sampaikan terima kasih kepada beliau. Yaitu bentuk perhatian kepada kami mantan anak buahnya,” katanya.
Salah satu contoh, ia sebutkan saat batalyonnya mengikuti pertandingan olahraga militer di Serang, Banten. Tim Yon 741 hanya membawa satu kaos tim. Mereka pun menghubungi Doni. Tidak lama kemudian, datang bantuan kaos tim, lima set untuk tiap atlet. “Jadi,kami ketambahan kaos tim lima, sumbangan beliau,” kata Nainggolan tersenyum lebar.
*_(egy massadiah/roso daras)_*
You may like
News
Mahasiswa Universitas Mercu Buana Ciptakan Teknologi Digital Pendeteksi Kekerasan Seksual

Published
2 weeks agoon
May 20, 2023
Jakarta, koin24.co.id – Masalah kekerasan seksual masih menjadi isu krusial di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan. Tingginya angka kekerasan seksual juga terjadi pada anak-anak selama tahun 2022 yang mencapai 9.588 kasus. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebut Indonesia darurat kekerasan seksual terhadap Anak. Sementara Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) selama tahun 2022 mencatat terjadi 117 kasus kekerasan seksual terjadi di lingkungan pendidikan dalam berbagai jenjang. Menyadari situasi tersebut mahasiswa Reny Novianti, Beliana Fajriana dan Calvin Prasetyo dari Fakultas Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana (Fasilkom UMB) menciptakan alat bernama Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING) Aplikasi Cerdas Terintegrasi untuk Perlindungan Pelecehan Seksual melalui smartphone.
Menurut Reny dan kawan-kawan kasus pelecehan seksual di Indonesia yang sudah cukup meresahkan ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan edukasi pada masyarakat di Indonesia. Korbannya pun tidak hanya perempuan saja tetapi laki-laki dan juga anak-anak. “Meskipun ada fasilitas pengaduan, korban pelecehan seksual masih sulit untuk melapor karena takut atau trauma. Terlebih lagi di Indonesia adanya budaya menyalahkan korban, yang membuat korban tindak pelecehan seksual memilih untuk diam dan memendam pengalaman pahitnya itu sendirian. Saya dan tim berpikir bahwa kasus pelecehan seksual ini dapat terbantu dengan media seperti aplikasi cerdas terintegrasi yang dapat memberi perlindungan dan membantu para korban pelecehan seksual di Indonesia.”
STRESSING ini dilengkapi dengan sensor suara dan alarm yang berfungsi ketika korban dalam keadaan berbahaya. Alat ini otomatis akan berbunyi untuk menakuti pelaku kejahatan dan akan mengirimkan sinyal bahaya ke pihak yang terhubung. “Aplikasi ini memiliki mitra yang akan terhubung dengan lembaga pemerintahan yaitu Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA), Komnas Perempuan, aparat penegak hukum atau kepolisian, dan Non Governmental Organization (NGO) terkait yang bergerak pada perlindungan dan penanganan kasus kekerasan dan kejahatan seksual.
Alat bernama Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING) itu menjadi juara Favorit I dalam Pekan Inovasi Universitas Mercu Buana 2023. Pekan Inovasi Mahasiswa Universitas Mercu Buana 2023 ini memiliki tema “Inovasi Tanpa Batas” bertujuan menjadi wadah aspirasi inovasi mahasiswa terhadap permasalahan-permasalahan di tengah masyarakat.
“Kehidupan ini masih bisa berjalan ratusan tahun hingga hari ini karena adanya sebuah inovasi. Kalau lah inovasi itu mati maka berbarengan dengan itu kehidupan juga akan selesai. Oleh karena itu, inovasi tidak boleh berhenti inovasi harus terus berjalan sesuai dengan keadaan kondisi situasi zaman yang berlaku,” ucap Bapak Prof. Dr. Andi Adriansyah M.Eng, Rektor Universitas Mercu Buana saat memberi sambutan acara Puncak Pekan Inovasi Mahasiswa Universitas Mercu Buana 2023.
Selain Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING), pekan inovasi juga menghasilkan berbagai inovasi lainnya, antara lain; Mouse Pad Extender (Pemenang Utama dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri), Terragrow Real-Time Plant Monitoring and Automated Watering System with Lot Technology (Pemenang Terpilih dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro), Deteksi Gerakan di Sawah untuk Mengusir Hama Padi (Pemenang Harapan dari Fakultas Ilmu Komputer Prodi Teknik Informatika). Sementara Pemenang Favorit I, II, III, IV selain Smart Integrated Sex Harrassment Protecting (Stressing), ada Mix Material pada Lumpang dan Alu melalui Metode Atumics (Fakultas Design dan Seni Kreatif prodi Design Produk), Pemanfaatan Limba Ampas Serat Tebu sebagai Komposit Pembuatan Partisi Grc (Fakultas Teknik prodi Teknik Industri), dan Pemanfaatan Loofah/Serat Gambas untuk Produk Perlengkapan Alat Mandi (Fakultas Design dan Seni Kreatif prodi Design Produk).
Maraknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan juga direspon Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.
News
HUT Binjai ke-151 Tahun, SMSI Gelar Olahraga Voli Bersama TNI-POLRI dan Masyarakat

Published
2 weeks agoon
May 15, 2023
Binjai, koin24.co.id – Guna memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Binjai yang jatuh 17 Mei 1872-17 Mei 2023 mendatang, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) gelar olahraga bola voli bersama TNI-POLRI dan Masyarakat, bertempat di Lapangan Merdeka, Jalan Vetran, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Kota Binjai, Minggu (14/3/23).
Dalam olahraga bola voli tersebut, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang diamanahkan Oleh Pengurus SMSI Pusat dan SMSI Sumut tampak dipimpin oleh Ketua SMSI Binjai-Langkat Siswanto Ihsan SE, walapun keadaan kondisinya beberapa waktu lalu sakit dan mulai membaik tersebut beliau mendapatkan posisi sebagai Quicker yang bertugas menyerang bola-bola cepat dengan keadaan hanya sekitar 0-50 cm diatas net.
” Mewakili Keluarga Besar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) se-Indonesia pastinya bangga menggelar olahraga bola voli bahkan diikut sertakan dalam latihan sebagai Quicker bersama TNI-POLRI dan juga Masyarakat. Kemarin sewaktu kedatangan Ketum dan rombongan SMSI Pusat kunjungan kerja (Kungker) ke Sumut saya tidak dapat hadir dikarenakan sakit mungkin karena cuaca tidak menentu. Olahraga bola voli ini mungkin dapat menambah stamina dalam tubuh sehingga kedepannya dapat sehat seperti sedia kala. Dengan digelarnya olahraga voli pada pagi ini Masyarakat Kota Binjai dapat merasakan keberadaan SMSI ditengah-tengah seluruh elemen, bahkan SMSI ikut serta merayakan HUT Kota Binjai ke-151, ini adalah bukti kontribusi SMSI,” ujar Siswanto Ihsan SE, (14/5/23).
Dengan nada sama, TNI-POLRI dan Masyarakat yang ikut serta olahraga bola voli digelar SMSI mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi kepada Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) sudah menggelar olahraga bola voli untuk memeriahkan HUT Kota Binjai.
” Ada beberapa set permaian tadi antara SMSI, TNI-POLRI dan Masyarakat dengan skor akhir berimbang 3-3. Permainan sangat imbang. Apresiasi yang setinggi tingginya kepada SMSI Pusat, SMSI Sumut, SMSI se-Indonesia, yang mana sudah menggelar olahraga bola voli untuk meriahkan HUT Kota Binjai ke-151 Tahun. Semoga SMSI seperti posisi Quicker diperankan oleh SMSI Binjai-Langkat yang mana posisi ini amatan kami posisi bola cepat seperti Perusahaan yang bergabung di SMSI, cepat dan tepat menyajikan berita yang sangat luar bisa, kami berharap olahraga bola voli ini terus dibina oleh SMSI agar kedepannya kami Masyarakat dapat menjalin tali silaturahim sesama atlet,” tutup Rio atlet olahraga bola voli Kota Binjai, (14/5/23).
News
Komisi VII DPR RI Minta Pelaksanaan Pekerjaan Survei Seismik 3D ABAB di Sumsel Diaudit

Published
4 weeks agoon
May 6, 2023
Anggota Komisi VII DPR RI, Julian Gunhar mengungkapkan bahwa Tim Kunjungan Kerja komisi VII DPR RI meminta untuk dilakukan audit terkait proses pelaksanaan pekerjaan survei seismik 3D oleh PT Daqing Citra di Wilayah kerja Pertamina EP Zona 4.
“Kedatangan Kami, Komisi VII DPR RI ke Sumatera Selatan khususnya ke PT Pertamina Hulu Rokan kali ini untuk memastikan sejauh mana progress proyek survei seismik 3D ABAB ini,”ungkap Julian usai pertemuan dengan Dirjen Migas, SKK Migas, Dirut PT Pertamina hulu Rokan, dan PT Daqing Citra di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/5).
Dijelaskannya proyek survei seismik 3D ABAB ini merupakan salah satu proyek pengeboran sumur baru oleh Pertamina yang ditujukan untuk meningkatkan lifting minyak sebagaimana yang ditargetkan Pemerintah sebesar satu juta barel per hari.
“Dari pertemuan ini terungkap bahwa Proyek Seismik yang pengerjaannya dilakukan oleh pihak swasta dalam hal ini PT Daqing Citra dalam paparannya diketahui pengerjaan baru sekitar sebelas persen. Padahal ditargetkan akan selesai per 23 Agustus 2023 ini. Dengan sisa waktu yang kurang lebih hanya tiga bulan lagi ini, kami pesimis proyek ini akan selesai sesuai target,”tegasnya.
Oleh karena itu, Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini meminta agar BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) mengaudit pelaksanaan pekerjaan survei seismik 3D oleh PT Daqing Citra ini. Mengingat pendanaan proyek ini menggunakan anggaran negara lewat cost recovery.
Tidak hanya itu, dalam kunjungan kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi dan dihadiri juga oleh anggota Komisi VII DPR RI, Syaikhul Islam ini juga meminta PT Pertamina Hulu Rokan untuk menunda pembayaran kepada PT Daqing Citra sampai audit oleh BPKP selesai.
“Kami, Komisi VII DPR RI juga akan melakukan pendalaman melalui RDPU (rapat dengar pendapat umum) dengan PT Daqing dan tentunya PT Pertamina Hulu Rokan terkait proyek survei seismik 3D ABAB inidalam waktu dekat,”pungkasnya. (Ayu)

Mahasiswa Universitas Mercu Buana Ciptakan Teknologi Digital Pendeteksi Kekerasan Seksual

HUT Binjai ke-151 Tahun, SMSI Gelar Olahraga Voli Bersama TNI-POLRI dan Masyarakat

Komisi VII DPR RI Minta Pelaksanaan Pekerjaan Survei Seismik 3D ABAB di Sumsel Diaudit

Langkah Siapkan Generasi Muda Islam

Halal Bihalal Dengan Anggota Mabesad, Ini Pesan Kasad

Jendral Dudung Ingatkan untuk Tak Jadi Sempurna Tapi Berguna

Jenderal Dudung Ungkap Ciri Pemimpin

Jokowi Minta KPK Tidak Buat Gaduh dan Ikuti Aturan Terkait Pencopotan Brigjen Endar

Merasa Tidak Wajar, Brigjen Endar Melawan Diberhentikan Ketua KPK

Kebahagiaan Ganjar dan Ma’ruf Amin Salat Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman Pasca Revitalisasi

Langkah Siapkan Generasi Muda Islam

Halal Bihalal Dengan Anggota Mabesad, Ini Pesan Kasad

Komisi VII DPR RI Minta Pelaksanaan Pekerjaan Survei Seismik 3D ABAB di Sumsel Diaudit

HUT Binjai ke-151 Tahun, SMSI Gelar Olahraga Voli Bersama TNI-POLRI dan Masyarakat

Mahasiswa Universitas Mercu Buana Ciptakan Teknologi Digital Pendeteksi Kekerasan Seksual

Sarapan Subuh, ketan bumbu dan gemblong ketan

Gara-gara Covid-19 rela berbuat seperti ini
“Martabak Alul” kaki 5 yang melayani dengan berbagai jenis pembayaran
Nasi kebuli murah meriah di Bambu Apus
DIRGAHAYU TNI “SINERGI UNTUK NEGERI”
Sambutan Kapolda Metro dalam rangka Baksos Sembako 25 ton menyambut HUT ke-65 Lantas Bhayangkara
Sepenggal sejarah merah putih di tanah Papua

Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 0505/JT bantu giat cek poin perbatasan

Ucapan Selamat Idul Fitri dari Letnan Jenderal TNI AD, Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Simak video ini soal test cepat Covid-19




You must be logged in to post a comment Login