Connect with us

News

Bakrie Amanah siapkan program ketahanan pangan dan ketahanan sosial

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Masyarakat yang adil dan makmur adalah tujuan pembangunan nasional. Dalam tatanan praktis (operasional), kemandirian dan kesejahteraan menjadi indikator masyarakat yang makmur. Kemandirian dan kesejahteraan masyarakat diawali dengan terpenuhinya kebutuhan dasar berupa sandang, pangan dan papan. Konsep inilah yang mendasari lahirnya Kampung Makmur Bakrie Amanah.

Bakrie Amanah sebelumnya sukses menuntaskan pilot project Kampung Makmur di Desa Kopang, Kecamatan Madana, Lombok Utara. Yakni, berupa pemenuhan kebutuhan papan pasca gempa, dilanjutkan dengan pembangunan sarana fisik lainnya untuk kebutuhan ibadah, pendidikan dan kesehatan dalam bentuk masjid, mushola, sekolah dan posyandu, serta ketahanan dari aspek ekonomi melalui budidaya lebah.

Kini, Bakrie Amanah meresmikan Kampung Makmur berikutnya di desa Bojongsari Baru, kota Depok yang dimulai dengan program pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat. Bekerjasama dengan Yayasan Sabilul Ummah, Bakrie Amanah melakukan sinergi dalam memfasilitasi warga melakukan budidaya talas pratama dan bebek hibrida.

Kemakmuran dengan indikator kemandirian dan kesejahteraan, dimulai dengan pemetaan sosial untuk menggali sumber daya alam unggulan dan sumber daya manusia di sebuah tempat, dalam hal ini Ds. Bojong Baru. Langkah berikutnya adalah penguatan institusi lokal yang menjadi salah satu komponen pemberdayaan khususnya dalam menampung aspirasi warga dalam mencurahkan gagasan, mendiskusikan dan mengimplementasikan gagasan yang telah disepakati dalam bentuk program-program pemberdayaan.

Entry point Bakrie Amanah di wilayah Bojong Baru ini adalah kerjasama dengan lembaga pemberdayaan lokal, yaitu Yayasan Sabilul Ummah dalam bentuk program charity di masa pandemic Covid-19 dan bulan Ramadhan dalam bentuk penyaluran sembako.

“Alhamdulillah, untuk dua tahapan mengenai social mapping dan kebutuhan adanya institusi lokal dalam Program Kampung Makmur di Ds. Bojong Baru ini, Bakrie Amanah tinggal melakukan review dan mendiskusikannya beberapa hal yang memang sudah dilakukan oleh Yayasan Sabilul Ummah,” jelas Khairul Muttaqien selaku koordinator Program Pemberdayaan Bakrie Amanah, awal pekan ini.

Khairul menjelaskan bahwa pemilihan jenis program pemberdayaan memperhatikan keseimbangan lingkungan dan ekonomi. Pemilihan sektor pertanian dan peternakan dalam hal ini budidaya talas dan bebek merupakan pilihan yang tepat mengingat potensi sumber daya manusia di Ds. Bojong Baru dan lingkungan alam yang mendukung untuk dua sektor pemberdayaan ini.

“Satu lagi yang sering dilupakan dalam pemberdayaan bahwa pemilihan sektor pemberdayaan harus merupakan hasil kesepakatan warga. Karena faktor inilah, dalam pelaksanaannya akan menjadi motivasi tersendiri untuk keberhasilan program. Warga akan lebih bersemangat ketika mereka mengerjakan apa yang mereka inginkan atau mereka sukai,” tambah Khairul.

Selain diharapkan dapat mengangkat kemandirian dalam aspek ekonomi keluarga, pemberdayaan di kedua sektor ini akan menguatkan aspek ekologi. Penataan lingkungan akan lebih baik dan produktif dimana lahan-lahan yang ada akan di maksimalkan dengan penanaman berbagai jenis sayuran. Demikian juga lahan-lahan kosong di halaman rumah dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran dan pangan lainnya.

Kedua sektor pemberdayaan ini diharapkan mampu mengangkat ekonomi keluarga di Ds. Bojong Baru, mengingat saat ini mayoritas masyarakat di wilayah ini sudah berpenghasilan melalui kegiatan bertani sayur mayur, juga beberapa telah melakukan usaha di bidang ikan konsumsi, ikan hias.

Bersama Yayasan Sabilul Ummah, Bakrie Amanah mengawali program pemberdayaan dari lahan warga seluas ± 5000 M² sebagai demplot atau lahan percontohan bagi pemberdayaan masyarakat.

Di lahan ini akan ditanam sebanyak 5.000 batang talas dan budidaya 3.500 ekor bebek hibrida yang dikelola oleh kelompok masyarakat.

“Bebek Hibrida ini tidak bisa dikembangkan di sembarang tempat karena butuh lahan yang luas dan juga jauh dari masyarakat. Dan utuk talas sendiri, dengan program sentralisasi diharapkan ke depannya akan memberikan efek manfaat yang menyebar. Dari satu batang talas dewasa akan tumbuh hingga 5 batang tunas, dengan demikian dari 5.000 batang talas akan berlipat sampai 25.000 batang talas. Inilah, mengapa kita memulai demplot dalam areal yang cukup luas,” jelas Khairul.

Dari demplot ini pula, baik usaha bebek ataupun talas akan menyebar ke lahan-lahan yang dipunyai warga Ds. Bojong Baru termasuk di pekarangan-pekarangan rumah warga bahkan bisa menyebar ke wilayah lain.

Dalam program ini Bakrie Amanah men-support tambahan pemodalan bagi kelompok tani yang sebelumnya sudah dikoordinasikan oleh Yayasan Sabilul Ummah. Program jangka panjang dari pemberdayaan di dua sektor ini telah disiapkan Bakrie Amanah adalah dalam bentuk pengembangan produk-produk olahan yang diharapkan mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan menjual langsung hasil penen mereka.

“Usaha Ketahanan Ekonomi warga dapat dimulai dari ketahanan pangan dan ketahanan sosial. Penguatan sosial ini sendiri terjadi ketika ada usaha bersama yaitu dalam bentuk pengelolaan kelompok, sehingga terjadi komunikasi yang intent di antara mereka. Untuk itulah, di lahan ini pula akan disiapkan ruang untuk warga berkumpul, berdiskusi dan berkreativitas.” pungkas Khairul. (***)

News

SAFARI RAMADAN YASTROKI, DR. TUGAS : SI MISKIN RENTAN STROKE

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Soni (stroker baju hitam tengah deretan depan) tampak ceria di tengah kunjungan rombongan Yastroki ke Lubang Buaya, Jaktim. ( foto ist)

JAKARTA, Koin24.co.id – Rakyat miskin paling rentan terserang stroke. Imbas tekanan memenuhi kebutuhan hidup, sehingga kurang peduli menjaga kesehatan.

Fenomena tersebut dijumpai pada sejumlah negara miskin. Beda daripada negara kaya, walau banyak makanan tinggi kolesterol, rakyatnya relatif lebih peduli terhadap pola hidup sehat.

Dr. Tugas, kedua dari kanan, foto bersama stroker Wahyudi, ketiga dari kanan, dan peserta Safari Ramadhan Yastroki di Cibitung, Bekasi. ( foto ist)

Menurut Mayjen TNI (Pur.) Dr. dr. Tugas Ratmono SpN, MH, data statistik tingkat dunia menyebutkan si miskin penderita stroke lebih tinggi dibandingkan dengan si kaya juga terjadi di Indonesia.

“Bagi yang ekonomi kuat punya kepedulian menjaga pola hidup sehat,” jelasnya sebagai Ketua Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki).

Menyikapi problem yang ada, Selasa,(19/03), Yastroki bersama Kreshna ( Komunitas Sahabat Stroker atau komunitas bekas penderita stroke) antara lain bersafari Ramadhan sambil membagi bahan pangan dan tongkat kepada stroker di Kel. Lubang Buaya, Jaktim dan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

Kunjungan kemanusiaan ke rumah stroker sambil menyemangati yang bersangkutan. “Jaga kesehatan, rutin olahraga agar jangan sampai stroke lagi,” kata Dr. Tugas yang juga didampingi Toto Irianto, Ketua Yayasan Kota Jakarta Weltevreden dan lainnya.

PAKET RAMADAN

Upaya menyantuni stroker mengisi Ramadhan 1445/2024, Yastroki menggalang donasi khalayak. Bantuan dapat berupa paket sembako dan lainnya yang bermanfaat langsung bagi stroker dalam menjalani ibadah puasa.

“Kami menampung bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada stroker yang membutuhkan, ” kata Titiek Suryanti, Kepala Sekretariat Yastroki beralamat di Gedung Mega Kuningan, Jl. R. Rasuna Said, Jaksel.

TAMPAK CERIA

Stroker Soni di Lubang Buaya, Jaktim bersama keluarga, dan Wahyudi di Cibitung, Bekasi, tampak ceria menyambut rombongan Safari Ramadan Yastroki. Sambil mendengarkan arahan motivasi hidup sehat oleh Dr. Tugas, berkali- kali mengucapkan terima kasih.
Jumlah stroker se-Jabodetabek tergabung dalam Komunitas Kreshna sekitar 750 jiwa. Suhadi, pimpinan Komunitas Kreshna, menjelaskan pihaknya berupaya membimbing penguatan iman kepada Tuhan YME hingga kemandirian ekonomi keluarga sesama anggota.

PENYEBAB KEMATIAN

Stroke menjadi penyebab kematian urutan kedua di dunia pada tahun 2015 dan urutan pertama di Indonesia pada tahun 2014.

Data Kemenkes RI menyebutkan berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur 15 tahun ke atas ada 10,9% atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 penderita stroke.

Pemerintah berupaya menurunkan jumlah penderita dengan cara memperkuat pencegahan antara lain mengkampanyekan konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kadar gula dalam darah, rutin cek kesehatan minimal 6 bulan sekali.

Continue Reading

News

BPN Kota Depok Bahas Progres PTSL 2024, Indra Gunawan: Edukasi Warga, Benamkan Pungli

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Kepala BPN Kota Depok Indra Gunawan bersama Ketua Tim I Agus Tresna, Ketua Tim II Indrayanto menggelar rapat koordinasi PTSL 2024 yang berlangsung di aula Kantor Pertanahan Kota Depok. (Foto: BPN Kota Depok)

DEPOK Koin24.co.id – Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok, Indra Gunawan, mengungkapkan harapannya agar program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dapat berjalan dengan baik dan mampu menembus target yang dicanangkan tahun 2024.

Indra Gunawan menekankan pentingnya program PTSL sebagai wujud kepastian hukum untuk perlindungan hak atas tanah bagi masyarakat Kota Depok. Jangan sampai, program baik ini melahirkan oknum pungli (pungutan liar) yang merusak dan merugikan publik.

“Kalau targetnya 5000 bidang, artinya pekerjaan tahun ini lebih berlipat dari tahun-tahun sebelumnya. Maka, butuh inisiatif dan inovasi ekstra untuk merangsang masyarakat berperan aktif mendaftarkan bidang tanahnya,” jelas Indra Gunawan dalam rapat koordinasi dengan tim PTSL, Senin,(18/3/ 2024).

Dengan target besar ini, BPN Kota Depok harus mampu menutup ruang gerak pungli, caranya bekerja sama dengan aparatur kelurahan, kecamatan, hingga kepolisian setempat.

“Masyarakat Kota Depok harus terus diedukasi, jangan biarkan mereka larut dengan janji-janji oknum yang tak bertanggungjawab dengan alasan bisa memuluskan program PTSL. Saatnya bemankan pungli,” tegasnya.

Ditambahkan Indra, program PTSL yang diinisiasi oleh Kementerian ATR/BPN merupakan kebijakan strategis agar masyarakat mendapatkan sertifikat tanah dengan mudah, terjangkau dan mencegah praktek pungutan liar (pungli).

“Masyarakat perlu diimbau berulangkali untuk memanfaatkan program PTSL ini serta melaporkan segala bentuk pungli yang terjadi, sehingga pembuatan sertifikat tanah dapat berjalan dengan lancar dan adil bagi semua pihak,” tegasnya.

Indra Gunawan kembali mengingatkan bahwa PTSL bukan hanya sebatas merealisasikan target atau menambah target. Tapi yang terpenting mampu memberikan kepastian dan perlindungan hukum atas hak tanah masyarakat.

Melalui program PTSL yang terus digencarkan BPN Kota Depok, data yang diperoleh dapat menjadi dasar dalam perencanaan penggunaan lahan yang lebih terarah, mengurangi konflik kepemilikan tanah, dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Program PTSL merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mendaftarkan tanah-tanah di seluruh Indonesia secara sistematis dan lengkap.

Program PTSL diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan sertifikat hak atas tanah mereka, yang nantinya akan memberikan kepastian hukum dan perlindungan hak atas tanah.

“BPN Kota Depok akan terus berupaya untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” jelas Indra Gunawan.

Sementara itu, Ketua Tim I PTSL Kota Depok Agus Tresna mengatakan, dari data dashboard per Maret 2024, terdapat 404 berkas yang masuk dalam tahap puldadis (pengumpul data yuridis) sedangkan 373 sudah masuk dalam tahap pemberkasan.

“Dari kalkulasi di atas, bisa kita simpulkan terdapat 312,94 hektare sebagai capaian PBT dari target yang ditentukan. Semua sedang on proses mudah-mudahan semua sesuai dengan target PTSL 2024,” jelas Agus Tresna.

Sementara itu, Ketua Tim II PTSL Indrayanto menambahkan, untuk program PTSL untuk wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Cilodong, dan Sawanang progresnya cukup baik.

“Untuk tim II dari data masuk terdapat 487 berkas yang masuk dalam tahap puldadis, sisanya 431 bidang, masuk dalam tahap pemberkasan,” kata dia.

Berikut ini target PTSL per bidang di setiap Kecamatan/Kelurahan di Kota Depok:

TIM I PTSL 2024

Beji, Tanah Baru: 450
Beji, Kukusan: 500
Cipayung, Ratu Jaya: 500
Cipayung, Cipayung Jaya: 100
Cipayung, Pondok Jaya: 100
Tapos, Cilangkap: 300
Tapos, Leuwinanggung: 200
Bojongsari, Curug: 150
Bojongsari, Serua: 150
Pancoran Mas, Depok Jaya: 50

Target: 2.500 Sertifikat.

TIM II PTSL 2024

Pancoran Mas, Depok: 100
Pancoran Mas, Mampang: 250
Pancoran Mas, Pancoran Mas: 250
Pancoran Mas, Rangkapan Jaya: 250
Cilodong, Cilodong: 100
Cilodong, Kalibaru: 200
Cilodong, Sukamaju: 200
Cilodong, Kalimulya: 200
Cilodong, Jatimulya: 100
Sawangan, Pengasinan: 500
Sawangan, Sawangan: 250
Sawangan, Sawangan Baru: 100

Target: 2.500 sertifikat

Continue Reading

News

Joni Matondang Terima SK Plt Ketua PWI Pokja Walikota Jaksel

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta,Koin24.co.id — Joni Matondang terima SK (Surat Keputusan) Pelaksana tugas (Plt) Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kelompok Kerja (Pokja) Walikota Jakarta Selatan yang diserahkan oleh Plt Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta, Kesit B. Handoyo di Markas PWI Provinsi DKI Jakarta, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Rabu, (13/3/2024) siang.

SK penunjukan Plt tertanggal 8 Maret 2024 tersebut untuk kelancaran roda organisasi PWI Pokja Walikota Jakarta Selatan hingga berakhirnya kepengerusan PWI Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2019-2024. Joni Matondang menjadi Plt Ketua PWI Pokja Walikota Jakarta Selatan menggantikan Ketua PWI Koordinatoriat (Pokja-red) Jakarta Selatan yang sebelumnya dipimpin oleh Edi Kuswanto yang telah habis masa jabatannya pada tanggal 03 Maret 2024.

Plt. Ketua PWI Provinsi DKI Jakarta, Kesit B. Handoyo mengatakan, nama Koordinatoriat PWI Jakarta Selatan berubah menjadi Kelompok Kerja (Pokja) Walikota Jakarta Selatan.

“Setelah menerima berita acara penunjukan Joni Matondang sebagai Plt ketua PWI Pokja Walikota Jakarta Selatan dan beritanya juga sudah saya sebarkan di group pengurus, maka sudah kita buatkan SK-nya untuk Plt koordinatoriat, maaf, bukan koordinatoriat namanya sekarang, tapi Pokja Walikota Jakarta Selatan yang masa berlakunya hingga berakhirnya kepengurusan PWI 2019-2024. Jadi,nanti jika ada terpilih ketua yang baru maka beliau yang terpilihlah yang akan menunjuk kembali siapa yang akan bertugas untuk 5 (lima) tahun. Jadi nanti lima tahun bukan 3 (tiga) tahun lagi,” papar Kesit B Handoyo.

Di tempat yang sama, Plt Ketua Dewan Kehormatan PWI Provinsi DKI Jakarta, Berman Nainggolan berpesan kepada Joni Matondang agar terus menjaga kekompakan dan kesolidan sesama anggota PWI Pokja Walikota Jakarta Selatan.

“Tetap jaga soliditas PWI Pokja Walikota Jakarta Selatan. Jangan sampai ada friksi-friksi. Itu saja dari saya,” pungkas Berman Nainggolan.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler