Connect with us

Ekonomi

Industri harus lakukan ‘refocusing’ pembangunan bidang Alkes, obat, dan vitamin

Avatar

Published

on

Foto: Menperin Agus Gumiwang Kartasmita saat memberikan keterangan kepada pers usai Ratas, Rabu (15/4)/ Sumber:setkab.go.id

Jakarta, koin24 – Industri sekarang harus melakukan ‘refocusing’ terhadap pembangunan di bidang alat kesehatan (Alkes), obat-obatan maupun vitamin.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, usai mengikuti Rapat Terbatas (ratas) melalui daring, Rabu (15/4).

”Bapak Presiden mempunyai target bahwa kebutuhan untuk alat kesehatan, obat-obatan dan vitamin ke depan itu bisa sepenuhnya disuplai oleh industri dalam negeri. Karena tentu kita juga percaya terhadap kemampuan dari industri dalam negeri sendiri untuk memproduksi alat kesehatan, obat-obatan, vitamin,” ujar Menperin.

Hal lain yang perlu diperhatikan, menurut Menperin, adalah berkaitan dengan bagaimana industri bahan baku yang berkaitan dengan alat kesehatan, obat-obatan, dan vitamin. Pemerintah, tambah Menperin, mendorong apa yang disebut dengan OMAI (Obat Modern Asli Indonesia) yang merupakan sejenis suplemen 100 persen bahan bakunya itu melalui proses herbal dan semua nilai tambahnya akan ada di Indonesia karena negara yang sangat kaya dengan herbal itu sendiri.

”Kemudian juga Bapak Presiden menekankan agar industri itu melihat peluang-peluang ya yang bisa dikembangkan ya lebih jeli melihat peluang-peluang yang bisa dikembangkan dalam kondisi yang sangat sulit ini. Betul-betul bisa lihat bahwa ada industri-industri yang memang demand-nya sangat tinggi ya, demand-nya sangat tinggi,” imbuh Menperin.

Industri yang demand-nya sangat tinggi ini, menurut Menperin, pasti industri yang berkaitan dengan penanganan-penanganan Covid-19 seperti Alkes, vitamin, obat-obatan, serta makanan dan minuman.

Berkaitan dengan standar Alat Pelindung Diri (APD), Menperin menyampaikan bahwa BNPB ini sudah melakukan kerja sama sangat erat dengan Balai Besar Tekstil yang ada di bawah Kemenperin dan dari kolaborasi antara BNPB dan Balai Besar Tekstil dan API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) telah mampu memproduksi APD sesuai dengan standar WHO. ”Sudah disesuaikan dengan standar WHO dan ini APD yang dalam waktu dekat akan bisa diproduksi 16.000 unit per hari. Jadi untuk standar WHO kami bekerja sama dengan BNPB dan juga dengan API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) untuk memenuhi standar WHO,” tambah Menperin.

Soal Ventilator, Kemenperin telah berkoordinasi dengan empat kelompok pengembang ventilator, yakni kelompok Universitas Indonesia, Yogya (Universitas Gadjah Mada, dari PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri, dari PT. Stechoq, PT Swayasa Prakasa), kemudian ITB, yaitu partner industrinya dibina oleh Kementerian BUMN, serta ITS. ”Mereka berbicara ke depannya karena yang akan mereka produksi itu adalah jenis ventilator yang high grade ya. Yang high grade di mana dari kelompok-kelompok pengembang yang lainnya sebagian besar memang akan memproduksi yang low cost atau yang kriteria lebih rendah,” ujarnya.

Soal time frame ini, lanjut Menperin, sebagian besar dari kelompok pengembang industri akan memulai rencana produksinya sekitar bulan April. ”Sekitar bulan April tapi khusus yang kelompok Yogya karena memang yang mereka akan produksi adalah high grade itu akan lebih lama sekitar bulan Mei dan Juni mereka akan mulai produksi,” pungkas Menperin. (TGH/EN/sumber: setkab.go.id)

Ekonomi

Luncurkan Motor Grader Cat 16 GC, Trakindo: Tingkatkan Industri Pertambangan Nasional

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – PT Trakindo Utama (Trakindo) meluncurkan unit terbarunya Motor Grader Cat 16 GC di acara Mining Expo 2023, Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023). Produk terbaru ini dianggap lebih ekonomis dan mudah perawatan serta sejalan dengan komitmen perusahaan yakni “Advancing You Forward” untuk senantiasa mendukung peningkatan produktivitas pelanggan khususnya di industri pertambangan.

General Manager Sales Mining Trakindo Ario Wirawan menjelaskan, penggunaan alat berat yang tepat dan penerapan teknologi terkini diharapkan bisa menjadi solusi yang efektif dalam upaya mencapai hasil produksi yang optimal. Terlebih, optimalisasi kemampuan alat berat merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas.

“Harapannya melalui kegiatan ini, kami bisa hadir lebih dekat kepada pelanggan dan mendukung kemajuan bisnisnya, sekaligus turut berkontribusi untuk meningkatkan industri pertambangan nasional,” jelas Ario.

Menurut dia, MineStar merupakan teknologi solusi komprehensif yang mengintegrasikan produk, proses, dan sumber daya manusia untuk membantu pelaku industri dalam mengelola rantai pekerjaan pertambangan, mulai dari pelacakan material, manajemen armada, identifikasi kesehatan alat berat, hingga sistem peralatan otonom. MineStar merupakan jawaban atas tantangan industri pertambangan untuk mendorong produktivitas pertambangan dengan tetap mengedepankan unsur keselamatan.

“Pemantauan pekerjaan alat berat dan operasional di site bisa didapatkan secara akurat dan real-time,sehingga pengambilan keputusan pun dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan operasional pun menjadi lebih efektif. Selain itu, pekerjaan operator juga menjadi lebih akurat dan produktif, serta mengurangi risiko insiden keselamatan,” kata Ario.

Berbagai manfaat dirasakan langsung oleh para pelanggan Trakindo, salah satunya PT Cipta Kridatama (CK). Ilham Medica selaku Technology Solution Manager Cipta Kridatama mengungkapkan, keputusan menggunakan MineStar merupakan wujud transformasi digital CK dalam menghadapi tantangan di pertambangan. Setelah menggunakan MineStar, terutama fitur Fleet / Fleet Management System (FMS), CK merasakan berbagai perubahan positif, bahkan telah memberikan banyak pekerjaan dengan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

“Salah satu contohnya memberikan perubahan rute unit yang lebih cepat hanya dengan sentuhan jari. Karena sebelumnya pengawas harus mendatangi setiap unit secara langsung untuk memberikan rute baru kepada operatornya,” terangnya.

Continue Reading

Ekonomi

Kerja Sama dengan Pos Indonesia, Treetan Mudahkan Layanan Wisata Halal dan Umrah Melalui PosPay

meldachaniago

Published

on

JAKARTA, koin24.co.id – PT Treetan Nusantara Network melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Pos Indonesia (Persero) di Jakarta. Kerja sama ini menyangkut penyediaan layanan digital paket umrah dan wisata halal melalui channel PosPay.

Chief Executive Officer and Co-Founder Treetan Aan Yugiastomo mengatakan, kerja sama ini untuk memudahkan masyarakat melakukan ibadah umrah dan wisata halal.

“Penandatangan perjanjian kerja sama antara PT Treetan Nusantara Network dengan PT Pos Indonesia (Persero) tentang penyediaan layanan digital paket umrah dan wisata halal melalui modern channel Pospay di Jakarta,” tutur Aan di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

“Kemudahan Umroh dan Wisata Syariah Kolaborasi Treetan dengan PosPay Syariah serta jaringan PT. Pos di Seluruh Indonesia,” sambungnya.

Aan juga menuturkan, pihaknya sangat senang dengan kerja sama ini. Pasalnya, kata dia, hal ini dapat memudahkan masyarakat untuk lebih dekat lagi dengan Treetan.

“Kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan PosPay dan jaringan PT Pos Indonesia, untuk memudahkan masyarakat kita untuk lebih dekat lagi kepada travel-travel yang telah kami Kurasi,” kata Aan.

Dia optimistis kerja sama ini dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Kerja sama ini kita akan terus kembangan dengan layanan yang ada di PT Pos, baik produk giropos serta channel pembayaran yang bisa difasilitasi melalui jaringan PT Pos di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, SVP Sales and Marketing financial service) PT Pos Indonesia Kiagus Muhammad Amran mengaku senang dengan kerja sama ini. Dia mengatakan, kerja sama ini juga untuk mengembangkan layanan PosPay ke seluruh Indonesia.

“PT Pos sangat senang bisa bekerja sama dengan Treetan untuk mengembangkan layanan PosPay dan keuangan agar masyarakat lebih mudah beribah umrah,” tutur Kiagus.

Continue Reading

Ekonomi

Raker PT. PPILN yang Ke-10 Tahun 2022 Menuju Era Mas

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – PT. Perintis Perlindungan Instalasi Listrik Nasional menggelar rapat kerja nasional ke-10 sekaligus memberikan Award kepada wilayah-wilayah terbaik. Terbaik ketiga di berikan kepada wilayah Bali, terbaik kedua di berikan wilayah Sumsel, terbaik ke satu di raih wilayah Jatim, yang berlangsung di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/1/22).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Perwakilan Dirjen Ketenagalistrikan Kemen ESDM, Muhadi, ST.Mt, selaku Koordinator Usaha Penunjang Ketenagalistrikan. L Didit Waskito, ST., MT, selaku Koordinator Kelaikan Tehnik dan Keselamatan Ketenagalistrikan, Komisaris PT. PPILN. Direktur Utama PT. PPILN, Edy Sayudi, ST, Direktur Bidang PT. PPILN. General Manager PT. PPILN Wilayah se-Indonesia dan peserta Zoom Pengawas Wilayah dan seluruh Manager Area PT. PPILN seluruh Indonesia.

Direktur Utama PT. PPILN, H. Edy Sayudi, ST dalam sambutannya mengatakan, perjalanan perusahaan yang menginjak 10 tahun merupakan kebanggan bagi kita semua. Bagaimanapun perusahaan membangun soliditas dan kekuatan manajemen sehingga pembangunan kekeluargaan tetap senantiasa terjaga.

“Alhamdulillah, PT. PPILN yang sudah 10 tahun berjalan tanpa mengenal lelah sekalipun kesulitan yang kita hadapi tanpa ada hentinya atas kerja keras seluruh karyawan karyawati di seluruh indonesia PPILN mampu mempertahankan kenerja yang sangat baik terbukti berturut turut menerima penghargaan terbaik dari EDSM

Dijelaskan Edy, tentunya pembinaan dan penilaian yang di lakukan oleh pemerintah tidak mudah dilakukan oleh DJK terhadap perusahaan yang dibawahnya karena dinamika yang ada memiliki karakteristik yang berbeda beda sehingga mungkin dari seluruh stakeholder yang dibawah pemerintah terutama para LIT TR memiliki cara yang berbeda penilaian yang di lakukan oleh DJK sangat berat sekalipun standarisasi penilaian sudah di tetapkan

“Kami ucapkan terima kasih banyak karena PT. PPILN masih mendapatkan nilai terbaik dari pemerintah,” terangnya.

Ia menambahkan, penilaian tidak mudah didapat karena persaingan begitu ketat dan ada kriteria yang harus dipenuhi. (Red).

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler