Connect with us

Entertainment

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Apresiasi Film “Timur” Karya Iko Uwais: Literasi Sejarah bagi Generasi Muda

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta, Koin24.co.id – Film “Timur” Karya Iko Uwais mendapat perhatian khusus dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Hadir dalam sesi preview di Plaza Senayan, Jakarta, Fadli Zon menyebut film ini sebagai media literasi sejarah yang dapat membangun semangat nasionalisme generasi muda.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad. Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan pentingnya sinema sebagai alat edukasi sejarah dan pembentukan karakter bangsa.

“Film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga media pembelajaran yang efektif. ‘Timur’ mengajarkan nilai persahabatan, perjuangan, dan pengorbanan yang selaras dengan semangat kebangsaan,” ujar Fadli Zon, pada Senin(17/3/2025).

Fadli Zon menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mendukung industri film, terutama yang mengangkat sejarah dan patriotisme. Menurutnya, film seperti “Timur” memiliki peran strategis dalam mengenalkan perjalanan bangsa kepada masyarakat luas.

“Presiden Prabowo Subianto mendorong lebih banyak film yang membangkitkan semangat kebangsaan. Film seperti ‘Timur’ adalah contoh bagaimana sinema dapat memperkuat identitas budaya Indonesia,” tambahnya.

Fadli Zon juga berharap sineas Tanah Air semakin banyak memproduksi film bertema sejarah, termasuk biografi pahlawan nasional dan peristiwa penting yang membentuk Indonesia.
Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad, juga mengapresiasi karya Iko Uwais. Ia menilai “Timur” sebagai bukti kreativitas anak bangsa dalam melestarikan budaya melalui sinema.

“Ini film yang luar biasa. Saya bangga melihat generasi muda berkarya dengan semangat nasionalisme,” kata Raffi.

Film “Timur” Karya Iko Uwais tak hanya menyajikan aksi laga yang khas, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya sejarah dan kebangsaan. Dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan, diharapkan semakin banyak film bernilai edukatif yang lahir di industri perfilman Indonesia.

Continue Reading

Entertainment

Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Film Indonesia Bangkit di Hong Kong FILMART 2025

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta, Koin24.co.id – Indonesia menjadi kekuatan baru, dan memasuki era keemasan di industri film global. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan hal itu, dalam pidatonya di Hong Kong FILMART 2025, ajang pasar film terbesar di Asia.

Dengan tema Boosting Connection: Indonesia’s BioCultural Diversity Fuels Creative Global Partnerships, ia menyoroti pertumbuhan pesat industri film nasional, dan peluang besar untuk ekspansi internasional.

Di hadapan pelaku industri film dunia, Fadli Zon memaparkan pencapaian perfilman Indonesia. “Tahun 2024, film nasional menarik lebih dari 81 juta penonton, melampaui jumlah penonton film asing di bioskop Indonesia. Ini bukti bahwa industri kita semakin kuat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (19/3).

Produksi film juga meningkat pesat. Sepanjang 2024, lebih dari 200 film Indonesia dirilis, menunjukkan tingginya minat masyarakat dan optimisme pelaku industri. “Tak hanya laris di dalam negeri, film kita juga mulai diakui di luar negeri. Dua tahun terakhir, 36 film Indonesia diputar di festival-festival bergengsi seperti Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam, dan Busan,” kata Fadli.

Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen untuk memperkuat ekosistem perfilman dengan membuka peluang investasi dan kerja sama internasional. “Kolaborasi lintas negara adalah kunci. Kita ingin berkembang bersama powerhouse perfilman Asia seperti Korea Selatan, India, dan Hong Kong,” tegasnya.

Sebagai langkah strategis, Paviliun Indonesia hadir di Hong Kong FILMART 2025, memberi kesempatan bagi sineas dan rumah produksi nasional untuk memperkenalkan proyek mereka ke pasar internasional. “Indonesia memiliki pasar besar, talenta kreatif, dan regulasi yang semakin mendukung industri film. Dunia harus melihat kita sebagai mitra strategis,” tambahnya.

Fadli optimistis dengan masa depan perfilman Indonesia. “Saatnya film Indonesia tidak hanya dikenal, tapi juga berperan besar di panggung dunia,” tutupnya.

Continue Reading

Entertainment

Bois Famous Maker: 7 Catatan Penting Sambut Hari Musik Nasional 2025

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Industri musik Indonesia terus berkembang pesat, didorong oleh inovasi dan tren digital yang berubah cepat. Menjelang Hari Musik Nasional 2025, Bois Famous Maker, figur penting di balik kesuksesan banyak musisi dan label musik, membagikan tujuh catatan penting terkait lanskap musik Tanah Air.

Bois Famous Maker, yang dikenal sebagai penggagas konsep kreatif bagi sejumlah artis dan label musik, menyoroti tantangan serta peluang bagi musisi di era digital saat ini. Hal itu ia ungkapkan dalam wawancara di Radio Bola Koaidi, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 9 Maret 2025.

“Ada tujuh poin yang menjadi perhatian saya di awal tahun 2025 untuk industri musik Indonesia,” ujar Bois, lulusan Jurnalistik IISIP Jakarta, mantan Managing Editor Majalah Nagaswara, sekaligus salah satu pendiri Radio Bola Koaidi.

Berikut tujuh catatan penting Bois Famous Maker:

1. Label Musik Harus Beradaptasi

Label musik perlu berperan lebih aktif dalam mendukung musisi, termasuk menyediakan jadwal manggung. “Konser adalah oksigen bagi musisi,” kata Bois. Penghasilan digital memang penting, tetapi kesempatan tampil di panggung adalah kunci utama bagi keberlangsungan karier seorang musisi.

2. Lagu Tidak Cukup Viral, Harus Enak Didengar

Saat ini, siapa saja bisa membuat lagu viral di media sosial. Namun, tantangan sebenarnya adalah menciptakan lagu yang tidak hanya viral, tetapi juga memiliki kualitas dan daya tarik jangka panjang.

3. Kebangkitan Musik Punk di Indonesia

Tahun 2025 diprediksi akan menjadi era kebangkitan musik punk. Fenomena ini didorong oleh band Sukatani, yang viral pada Februari 2025 dan berhasil membawa warna baru bagi punk Indonesia. “Mereka menciptakan identitas punk yang khas dan berakar pada budaya lokal,” jelas Bois.

4. TikTok, Medsos Penggerak Musik

TikTok semakin menjadi platform utama dalam promosi musik. Musisi yang mampu memanfaatkan TikTok dengan strategi konten yang kreatif akan lebih mudah menembus pasar dan menjangkau audiens luas.

5. Musisi Harus Aktif di Media Sosial

Kehadiran musisi di media sosial, terutama melalui akun resmi di TikTok, YouTube, Instagram, dan Meta (Facebook), menjadi faktor penting dalam membangun interaksi dengan penggemar sekaligus mempromosikan karya terbaru mereka.

6. Label Musik Harus Menjadi One-Stop Entertainment

Rumah musik dan manajemen artis perlu memperkuat strategi pemasaran dengan pendekatan menyeluruh. Selain merilis lagu, mereka harus aktif dalam branding, promosi digital, dan menjalin kerja sama dengan promotor pertunjukan.

7. Promosi Musik Harus Lebih Kreatif dan Revolusioner

Label musik harus menemukan cara-cara baru yang lebih inovatif dalam mempromosikan artisnya agar menarik minat pendatang baru berbakat. Industri musik tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode konvensional.

Bois menegaskan bahwa tujuh poin ini penting bagi ekosistem musik Indonesia, baik bagi musisi maupun industri pendukungnya.

“Menjadi musisi itu pilihan hidup. Tidak semua orang diberi hidayah untuk berkarya dan sukses di industri ini,” tutup Bois Famous Maker, pria kelahiran Medan, 15 September 1973.

Hari Musik Nasional 2025: Momentum Refleksi Industri Musik Indonesia

Dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada, Hari Musik Nasional 2025 menjadi momen refleksi bagi semua pelaku industri. Inovasi, kreativitas, dan adaptasi terhadap perubahan adalah kunci untuk membawa musik Indonesia semakin mendunia.

Continue Reading

Entertainment

Jodhi Yudono rilis single religi doa

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Jodhi Yudono, seniman dan budayawan yang juga Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) meluncurkan single Religi bertepatan dengan suasana Ramadhan tahun 2021.

Lagu yang digubah dan dinyanyikan oleh Jodhi diangkat dari puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Doa”.

Jodhi yang di kalangan pecinta seni dikenal sebagai penyanyi puisi, memang banyak menggubah puisi-puisi penyair besar negeri ini, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, serta puisi- puisi karya sendiri.

Pilihan puisi “Doa” yang dijadikan single kali ini, selain bertepatan dengan bulan puasa, juga karena bertepatan dengan haul Chairil yang ke 72 tahun.

“Chairil adalah ikon perpusian Indonesia. Karya-karyanya sudah menjadi legenda sekaligus spirit bagi penyair sesudahnya. Maka sudah seharusnya saya mendedikasikan sebuah karya Nyanyian Puisi yang diambil dari salah satu puisi Chairil,” jelas Jodhi kepada media di Jakarta.

Malalui single yang bisa dinikmati di Youtube melalui link https://youtu.be/KIf11tsbWGU, serta di beberapa platform seperti Spotify, Joox, Deezer, iTune, GooglePlay, dll, Jodhi berharap lagu ini bisa menyejukkan suasana masyarakat Indonesia.

Perjalanan hidup

Jodhi Yudono lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 16 Mei 1963; adalah musikus dan penulis berkebangsaan Indonesia. Karya musiknya, dalam bentuk nyanyian puisi, dibawakan di panggung-panggung konvensional, dan juga dipersembahkan untuk menghibur sesama kawan yang tengah mengalami penderitaan.

Jodhi juga sering terlibat dalam penggalangan dana kemanusiaan sekaligus terjun langsung ke daerah-daerah yang sedang terkena bencana untuk memberikan trauma healing bagi anak-anak.

Catatan-catatan perjalanannya ke berbagai daerah dan luar negeri tentang seni-budaya telah dimuat di beberapa media massa.

Awal tahun 1990-an Jodhi hengkang ke Jakarta menekuni profesi barunya sebagai jurnalis di tabloid Citra, milik grup Kompas Gramedia. Tak lama kemudian dia dipindahtugaskan ke Majalah Jakarta Jakarta, sebelum akhirnya berlabuh di Kompas.com hingga tahun 2019. Di situ kemampuan menulisnya semakin terasah tajam, sembari tetap setia pada dunia lama sebagai musisi. Sekarang Jodhi dipercaya menjadi Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO).

Perkenalannya dengan beberapa musisi Indonesia antara lain Totok Tewel, Jockie Surjoprajogo, Franky Sahilatua, dan Syaharani, Amiroez, telah menghasilkan beberapa komposisi lagu yang digarap bersama-sama.

Jodhi juga telah melakukan pertunjukan musiknya di beberapa gedung pertunjukan, stasiun televisi (Metro TV,  MNC TV, dan kini menjadi pengisi tetap di acara “Ngopi” Kompas TV. Jodhi juga acap kali diundang pentas di beberapa negara.

Jodhi menggeluti musik bukan untuk dirinya sendiri, melainkan dibagikan kepada sesama manusia dalam rangka turut berempati atas penderitaan/duka yang sedang dialami. (***)

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler