Connect with us

Kuliner

Satgas Yonif 713/ST bantu warga olah sagu

Avatar

Published

on

Jayapura, Papua, koin24 – Bertempat di Kampung Mosso Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua Satgas Yonif 713/ST, dalam hal ini Pos Kotis di bawah Pimpinan Pasiter Satgas Letda Inf Suleman melaksanakan giat membantu masyarakat dalam proses pengolahan sagu, Minggu (23/02/2020).

Sagu yang merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat Papua. Sagu bisa diolah aneka kuliner. Salah yang umum adalah Papeda.

Yah, mendengar kata “Papeda” pasti tak asing lagi di telinga kita. Apalagi bagi pecinta kuliner Nusantara. Papeda adalah makanan khas dan kebanggaan dari tanah Papua dan Maluku. Tekstur makanan ini unik karena seperti lem. Bagi yang tidak tahu, Papeda terbuat dari olahan pati pada batang tumbuhan sagu.

Tanaman sagu atau sering disebut juga palma rawa merupakan tanaman yang menyimpan pati pada batangnya. Pati sagu didapat dari tanaman yang sudah dewasa. Sagu memiliki batang berbentuk silinder atau bulat memanjang dengan diameter sekitar 50-60 cm, bahkan dapat mencapai 80-90 cm. Pada umumnya diameter batang bagian bawah lebih besar dibandingkan dengan diameter batang bagian atas.

Tumbuhan sagu memiliki batang tertinggi apabila telah sampai pada umur panen yakni 11 tahun atau lebih. Pada masa itu tinggi pohon sagu mencapai 13-16 m. Tetapi ada pula yang dapat mencapai 20 m dengan bobot sekitar satu ton.

Batang tumbuhan sagu terdiri dari lapisan kulit bagian luar yang keras berupa lapisan epidermal dan bagian dalam berupa empulur yang mengandung serat-serat dan pati.

Letda Inf. Sulaeman mengatakan, ketergantungan bangsa Indonesia terhadap beras sangatlah tinggi. Terkadang Indonesia harus mengimpor beras dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan pokok dalam negeri. Oleh karena itu, upaya mengurangi ketergantungan terhadap beras dapat dilakukan salah satunya adalah dengan cara mencari alternatif atau mengeksplorasi bahan pangan lain. Salah satunya kembali dengan kearofan lokal. Dan sagu merupakan tanaman pangan lokal yang memiliki segudang potensi di dalamnya. (***)

Kuliner

Stugo+, Tempat Ngopi Baru di Bintaro Jaya

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Bintaro memang tidak kekurangan tempat buat bersantai. Bersama keluarga, sejawat di kantor, atau sahabat. Banyak pilihan, pastinya. PIlihan terkini, boleh juga meluangkan waktu untuk nongkrong di Stugo+, tempat leyeh-leyeh baru di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Stugo+ persisnya ada di Jalan Bintaro Tengah, Bintaro Jaya, Sektor I, Blok N-2/43, Jakarta Selatan.

Tempat ngopi dengan konsep kafe milik pasangan Brandon Baresi Tobing dan Sheilla Charissa ini baru buka pekan terakhir Desember 2021 lalu. Tetapi, sudah punya pelanggan lumayan banyak.

“Kami mencoba terus berinovasi,” kata Brandon, Minggu (2/1/2022).
Sore itu cukup banyak yang datang. Stugo+ juga menyediakan tempat bermain untuk anak-anak, yang berada di ruang tengah, sehingga mudah dilihat.

Adanya ruangan untuk anak kecil itu dimungkinkan karena Brandon dan Sheilla sendiri punya putra yang baru berusia dua tahun.

Walau bukan franchise, namun Stugo+ memang berkaitan dengan Stuja+, kafe milik pasangan selebritas Ditto Percussion dan Ayudia Bing Slamet yang berlokasi di Cipete, Jaksel.
Stuja+ Coffee juga sudah ada di Bali, tepatnya di Kawasan wisata Canggu.
Kapan Stugo+ menyusul ke Bali?
Brandon tersenyum.

Brandon dan Sheilla, jika sama-sama punya waktu, menyempatkan untuk langsung menghampiri tamu. Di samping kopi, mereka juga menyediakan beragam jenis makanan.

“Banyak yang spesial di sini, misalnya Nasi Goreng Genyol, Bakmi Genyol. Ada juga ice kopi Stugo yang lumayan digemari,” ujar Brandon.

Bakmi Genyol dan Nasi Goreng Genyol sama-sama memakai lemak sapi, sehingga menimbulkan sensasi tersendiri di lidah.

Pelayanan yang ramah, memberi nilai plus yang lain untuk Stugo+. Untuk para perokok, jangan khawatir, Brandon menyediakan tempat khusus yang terpisah dari ruang utama.

Membuat Stugo+ menjadi tempat bersantai yang menyenangkan untuk semua kalangan, itu yang diinginkan Brandon dan Sheilla.

“Ke depannya ada musik kamar,” begitu antara lain dikemukakan Brandon.

Dia juga menjanjikan, ruang untuk “smoking area”  yang masih polos juga akan dibuat lebih menarik. “Agar nanti bisa lebih menyita perhatian beragam komunitas, baik penyuka olahraga maupun music,” katanya.

Penasaran dengan Stugo+? Coba cek instagramnya, di: ig@stujacoffee @ stugocoffee. (***)

Continue Reading

Kuliner

Nasi kebuli murah meriah di Bambu Apus

Redaksi KOIN24.CO.ID

Published

on

Belajar Angka Dalam Bahasa Hokkien

satu=it
dua=ji
tiga=sa
empat=si
lima=go
enam=lak
tujuh=chit
delapan=pek
sembilan=kau
sepuluh=cap
kosong/nol=khong
seratus= ce pak
seribu=ce cheng
sepuluh ribu=ce ban
seratus ribu= ce pak cheng
satu juta= ce tiau
satu milyar=ce ek

_setelah angka 10(cap), maka digunakan kata “cap” di depan, contoh:cap it=11, cap ji=12(cap ji),dst sampai 19

-untuk puluhan yg bersatuan nol digunakan “cap ” di belakang
contoh : ji cap(20), sa cap (30),dst,sampai 90

-angka 1(it) utk ratusan dan seterusnya berubah menjadi “ce”
‘contoh:100= ce pak, 1000=ce cheng

_setelah menjadi ratusan dan seterusnya, angka 2(ji) berubah menjadi “no”
contoh 200(no pak), 2000(no cheng)

-angka nol pada pertengahan bilangan, hatus menggunakan “khong”
contoh: 101= ce pak khong it,
2002= no cheng khong ji,
105.000= ce pak khong go cheng

Continue Reading

Kuliner

Asyiknya ‘kulineran’ sembari menikmati sensasi pemandangan landscape Kota Bandung 360 derajat

Avatar

Published

on

Bandung, Jawa Barat, koin24.co.id – Menikmati makanan dan minuman, sambil dikelilingi landscape Kota Bandung? Bisa!

Kita bisa merasakan sensasi pemandangan 360 derajat dari roof top Ganesha Cafe yang berada di Jalan Brigjen Katamso, No.92, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Bandung, Jawa Barat.

Hanya 15 menit dari Gerbang Tol Pasteur, lokasi cafe ini dengan dengan Pusat Pendidikan Infanteri Pussenif Kodiklat TNI AD. Hal inilah yang menjadikan desain cafe ini army look.

Aroma outdoor activity terasa saat mau masuk ke dalam Ganesha Cafe. Ada muka mobil Land Rover berwarna merah yang identik dengan olahraga otomotif Off Road.

Di lantai 1 ini, terdapat beberapa stand produk seperti 5.11 Tactical dan juga Rudy Project untuk penjualan kacamata.

Sementara di lantai 2, pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman perpaduan tradisional dengan modern. Di lantai menawarkan suasana yang cozy untuk mengobrol bersama keluarga ataupun teman.

Dan untuk mendapatkan suasana yang berbeda, dan inilah favorit dari Ganesha Cafe. Pengunjung bisa menikmati makanan minuman dengan sensasi pemandangan 360 derajat.

Pengelola sengaja membuka 4 sisi lantai ini agar pengunjung bebas menikmati landscape Kota Bandung sejauh mata memandang. Tidak hanya permukiman, jajaran pegunungan yang memagari Kota Bandung pun bisa terlihat jelas.

Ada area dengan rumput sintetis yang dapat digunakan pengunjung “Bermalas-malasan”, merasakan hembusan angin kawasan Pasundan ini. Pokoknya area yang instagramable di lantai ini, akan membuat kita tidak bosan berfoto.

Bahkan jika datang pada malam hari, dan beruntung cuaca yang cerah, akan terlihat bintang berkerlap kerlip di langit Kota Bandung.

Ganesha Cafe juga memiliki banyak makanan dan minuman yang enak.

Seperti Nasi Liwet Ganesha. Yang bertabur petai, teri dan telur asin dengan pelengkap ayam goreng, tahu dan tempe bacem. Ada juga minuman Klepon Latte, dengan cita rasa tradisional yang dikemas secara modern dalam bentuk latte kekinian.

Untuk harga tidak usah khawatir, cukup terjangkau. Untuk harga makanan mulai dari Rp 20.000, sementara minuman bisa didapat mulai Rp 15.000.

Itu saja masih bisa lebih murah, kalau pengunjung follow akun Instagram @ganeshacafe.bdg. Setelah memposting dan tag akunnya, pengunjung masih bisa mendapatkan potongan 10%. Ada juga diskon khusus anggota TNI/Polri 10%.

Untuk kalian yang ingin membuat acara kumpul-kumpul, arisan, acara ulang tahun, lamaran, bahkan resepsi pernikahan bisa juga di Ganesha Cafe. Di masa pandemi Covid-19 ini, pengelola sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Selain menyediakan tempat cuci tangan futuristik dengan sistem otomatis, aturan memakai masker serta pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala dilakukan. (***)

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler