Connect with us

News

Soal gelar Doktor HC Unnes, Agum Gumelar: Industri sepakbola mulai saat Nurdin Halid pimpin PSSI

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Mantan ketua umum PSSI Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menyatakan salut dengan sosok dan sepakterjang Nurdin Halid dalam membangun industri sepakbola di Indonesia. Karena itu, mantan Komandan Kopassus itu mengapresiasi gelar Doktor Honoris Causa Bidang Industri Olahraga yang diterima Nurdin Halid dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Hal itu dikatakan Agum Gumelar dalam video testimoninya terkait penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa yang diberikan Universitas Negeri Semarang kepada Nurdin Halid, di Gedung Prof. Wuryanto Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (11/2/2021) lalu.

Dalam upacara penganugerahan itu, hadir sejumlah pejabat negara, termasuk Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Menpora Zainudin Amali.

Agum Gumelar yang memimpin PSSI periode 1998-2003 itu mengaku mengenal baik sosok dan kiprah sukses Nurdin Halid membangun industri sepakbola, sejak menjadi manajer PSM Makassar hingga menjabat ketua Umum PSSI. Karena itu, Agum Gumelar menilai Nurdin Halid pantas mendapat penghargaan karena telah berperan penting dalam meletakkan pondasi industri olahraga sepakbola di Indonesia.

“Saya merasa bersyukur sekaligus berterima kasih kepada Universitas Negeri Semarang yang menganugerahi Nurdin Halid gelar Doktor Honoris Causa di bidang industri olahraga,” kata Agum Gumelar dalam video testimoni tokoh yang ditayangkan dalam upacara penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada Nurdin Halid oleh Rektor Unnes, Prof. Dr. Fathur Rokhman. Tampak hadir juga dalam acara tersebut anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Sumitro dan mantan kapten PSM Makassar dan tim nasional PSSI, Bima Sakti.

Agum Gumelar mengatakan Nurdin Halid itu seorang ‘gila’ bola yang sukses. Saat menjadi manajer PSM Makassar, kata Agum, Nurdin Halid berhasil membawa Tim Juku Eja ke final Liga Indonesia tahun 1995/1996 dan juara tahun 2001. Mantan Menko Polhukam RI itu juga
mengaku puas dengan kinerja Nurdin Halid ketika menjadi manajer Tim Nasional PSSI dan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PSSI.

“Saya mengenal baik kiprak sukses Pak Nurdin saat menjadi manajer PSM Makassar. Saya juga puas dengan kinerja beliau waktu saya memintanya menjadi manajer Tim Nasional dan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi. Dan, industri sepakbola di Indonesia justru dimulai saat Pak Nurdin Halid memimpin PSSI,” demikian Agum Gumelar yang juga mantan Menteri Perhubungan RI di masa Presiden Megawati Soekarnoputri.

Orang ‘gila’ bola

Dalam testimoni berdurasi 6 menit itu, Agum Gumelar bercerita tentang keberhasilan Nurdin Halid membawa klub PSM Makassar menembus final Liga Indonesia tahun 1995/1996 yang membuat seluruh masyarakat Sulawesi Selatan bangga. Hal itu terjadi karena di akhir musim Kompetisi 1994/1995 sebelumnya, PSM justru berada di papan bawah Wilayah Timur. Dan, Nurdin Halid sendiri baru pertama kali menangani klub sepakbola di musim 1995/1996 itu.

“Saya sampai mengajak Muspida seperti Gubernur Palaguna, Kapolda, Pangkoops, dan Ketua DPRD Sulsel untuk sama-sama ke Jakarta mendukung PSM bertarung melawan Bandung Raya di final. Meskipun hasilnya PSM kalah, kami semua bangga melihat tim yang dipimpin Pak Nurdin Halid memiliki spirit bertanding yang tinggi dan sportif,” Agum berkisah.

Kisah sukses menangani PSM itulah yang membuat Agum Gumelar ketika menjabat ketua umum PSSI, mengangkat Nurdin Halid menjadi manajer tim nasional. Sukses menangani tim nasional, Agum Gumelar kemudian mempromosikan Nurdin Halid menjadi Ketua Bidang
Pembinaan Prestasi PSSI yang membawahi semua kategori tim nasional sepak bola.

“Ketika saya menjadi ketua umum PSSI menggantikan Pak Azwar Anas, saya teringat kiprah Pak Nurdin waktu menangani PSM. Maka, saya pun mengajak beliau untuk menjadi manajer timnas. Kemudian berkembang, saya meminta beliau menjadi ketua bidang Pembinaan Prestasi PSSI. Walaupun timnas kita belum masuk level atas Asia, timnas kita sudah disegani di Asia dan beberapa kejuaraan tingkat ASEAN timnas kita keluar sebagai juara,” ujar Agum Gumelar.

Ketika Agum Gumelar terpilih menjadi ketua umum KONI akhir tahun 2003, Nurdin Halid kemudian maju dalam Kongres PSSI untuk merebut kursi ketua umum. Dia bersaing dengan Menteri Tenaga Kerja RI Jacob Nuwawea dan anggota DPR yang juga tokoh sepakbola Jawa Tengah, Sumaryoto.

“Yang bersaing ketat, Pak Jacob dan Pak Nurdin. Dan, saya bersyukur karena akhirnya Pak Nurdin yang terpilih. Mengapa? Karena Pak Nurdin itu orang bola. PSSI harus dipimpin oleh orang yang mengerti sepakbola. Orang yang gila bola. Dan suatu kenyataan, di bawah kepemimpinan Pak Nurdin, Kompetisi sepakbola kita memiliki nilai jual yang tinggi. Jadi, awal berkembangnya industri sepakbola di Indonesia, itu adalah di zaman kepemimpinan Pak Nurdin,” demikian pengakuan Agum Gumelar.

Agum Gumelar juga menyatakan senang dan salut melihat kiprah Nurdin Halid di tiga bidang sekaligus dan semuanya mulai dari tangga terbawah. “Saya senang melihat bagaimana Pak Nurdin menggeluti berbagai bidang mulai dari bawah. Semuanya mulai dari bawah, sepak bola, koperasi, dan politik. Itu yang membuat saya salut dengan Pak Nurdin,” demikian Agum.

Di akhir testimoninya, Agum Gumelar menyampaikan ucapan selamat kepada Nurdin Halid atas gelar Doktor Honoris Causa yang diterimanya. Agum berharap, gelar kehormatan ini memotivasi Nurdin Halid untuk terus berkarya bagi masyarakat, bangsa, dan negara melalui tiga bidang yang digelutinya yaitu olahraga (sepakbola), koperasi, dan politik.

“Saya dan keluarga tentunya mengucapkan ‘Selamat’ kepada Pak Nurdin Halid atas anugerah ini. Saya sangat yakin, Pak Nurdin tidak akan mengecewakan kepercayaan dan kehormatan ini. Harapan saya, Pak Nurdin lebih membaktikan dirinya lagi bagi bangsa dan negara melalui
Berbagai bidang yang digelutinya selama ini, sepakbola, koperasi, dan politik,” pungkas Agum Gumelar.

Koperasi multi-pihak perkuat industri olahraga

Atas visi, gagasan, dan karya-karya nyata Nurdin Halid membangun industri sepakbola di Indonesia, Universitas Negeri Semarang menganugerahi Nurdin Halid gelar Doktor Honoris Causa di bidang sport industry. Dalam sambutannya, Rektor Unnes Prof. Dr. Fathur Rakhman mengatakan, gelar kehormatan itu diberikan berdasarkan hasil kajian akademik atas gagasan dan karya-karya Nurdin Halid selama 15 tahun berkiprah di industri olahraga sepak bola.

Dijelaskan, pihak Unnes memberikan gelar Doktor Honoris Causa itu melalui mekanisme dan proses akademik yang ketat sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1980 dan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penganugerahan Doktor Kehormatan.

“Bapak Nurdin Halid telah menunjukkan terobosan yang memberikan dampak besar dalam
perkembangan sepakbola di Tanah Air. Pemikiran dalam bidang industri olahraga telah diimplementasikan dengan baik ketika Bapak Nurdin Halid menjadi manajer klub PSM Makasar, manajer klub Pelita Jaya, Manajer Tim Nasional, Ketua Umum PSSI, dan pengurus asosiasi sepakbola Asia,” demikian Fathur yang juga bertindak selaku co-promotor.

Fathur Rakhman menjelaskan, pemberian gelar kehormatan ini merupakan apresiasi, dorongan, sekaligus pintu pembuka agar perguruan tinggi dan pelaku industri olahraga dapat bersinerji memajukan olahraga nasional. Karena kemajuan industri olahraga tidak bisa dipisahkan dari ilmu pengetahuan dan industri. Dalam hal ini, perguruan tinggi dapat
menjadikan industri olahraga sebagai laboratorium. Di sisi lain, pelaku olahraga perlu diberi ruang yang cukup dalam dialektika akademik di perguruan tinggi.

“Dialektika itulah yang antara lain dibuka dan dipelihara dengan memberikan penghargaan khusus kepada pelaku industri olahraga yang memiliki pemikiran maju. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan berbagai pemikiran, peran, dan karya-karya nyata dalam memajukan industri olahraga sepakbola di Indonesia, Universitas Negeri Semarang dengan bangga menganugerahkan Doktor Kehormatan Honoris Causa Bidang Industri Olahraga kepada Drs. Nurdin Halid,” Fathur Rakhman menegaskan.

Dalam acara penganugerahan tersebut, Nurdin Halid menyampaikan orasi ilmiah dengan judul: “Penguatan Industri Olahraga Berbasis Koperasi Multi-Pihak – Sebuah Pendekatan Ekonomi Terapan dan Manajemen Kodeterminasi.”

Ketua Umum PSSI periode 2003-2011 itu menggagas perlunya koperasi multi-pihak untuk memperkuat dan mempercepat industri olahraga.

Bertindak selaku promotor Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd., dengan co-promotor Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum bersama Prof. Dr. Zaenuri, M.Si., SE., Akt.

Dalam paparannya, Nurdin Halid mengemukakan dua argumentasi dasar perlunya pendekatan ekonomi pengetahuan dan ekonomi terapan serta manajemen kodeterminasi
dalam pengembangan industri olahraga nasional. Pertama, industri olahraga memiliki dimensi luas sehingga pengembangannya harus multi-disipliner, mulai dari ilmu ekonomi mikro dan makro, pemasaran, komunikasi, IT, hingga sosiologi, budaya, politik, gizi, dan psikologi. “Industri olahraga juga membawa multi-impact seperti efisiensi uang negara untuk kesehatan masyarakat, menggerakkan ekonomi daerah dan nasional, memperkuat kohesi sosial, memperkokoh rasa nasionalisme, dan bisa membranding negara,” kata Nurdin.

Argumentasi kedua, bahwa lingkungan eksternal semua lembaga berskala global, regional, nasional dan lokal sulit diproyeksi secara akurat karena arus perubahan yang terus terjadi secara cepat. “Maka, satu-satunya cara yang dapat dikendalikan justru faktor-faktor internal lembaga atau badan usaha, terutama melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh level pimpinan, direksi, hingga tenaga operasional,” tandas Nurdin Halid.

Selain berbasis iptek, pengelolaan industri olahraga juga harus memakai pendekatan manajemen kodeterminasi (determinasi bersama), di mana semua komponen pencipta nilai pasar olahraga harus diposisikan setara dan sama-sama berperan sentral. Wujud nyata dari manajemen kodeterminasi itu ialah komitmen bersama, kewirausahaan bersama, kolaborasi, benchmarking, dan aktivitas bersama. Nurdin Halid merekomendasikan agar manajemen kodeterminasi perlu dilembagakan dalam bentuk koperasi multi-pihak atau koperasi multi stakeholders yang saling terkait dalam ekosistem industri olahraga.

“Penerapan ekonomi pengetahuan akan meningkatkan produktivitas, memacu kreativitas dan inovasi, serta menciptakan efisiensi dalam tata kelola maupun proses bisnis industri olahraga. Namun penguasaan iptek harus diikuti pendekatan kodeterminasi yang menekankan kesetaraan fungsi dan peran setiap elemen dalam rantai penciptaan nilai pasar olahraga. Dalam konteks itulah, gagasan koperasi multi-pihak menjadi penting karena asas kekeluargaan dan budaya gotong-royong menjadi kekuatan khas koperasi Indonesia,” papar Nurdin Halid yang juga ketua umum Dewan Koperasi Indonesia periode 2019-2024.

Menurut Nurdin Halid, kunci utama untuk meraih pasar olahraga di Indonesia adalah perlunya paradigma baru dalam mengembangkan olahraga menjadi industri. Inti paradigma baru itu ialah mengembangkan olahraga yang berorientasi pasar atau market orientation. Artinya, semua elemen dalam industri olahraga harus mampu secara kolektif menciptakan nilai pasar
olahraga. Sebab, semua elemen itu merupakan rantai ranjang yang saling terkait dan saling mempengaruhi dalam proses penciptaan nilai pasar olahraga.

“Ada beberapa faktor kunci terciptanya nilai pasar olahraga demi tegaknya bangunan industri
olahraga. Secara internal olahraga, faktor-faktor yang berpengaruh meliputi kualitas dan prestasi tinggi tim atau atletsebagai faktor utama penonton membanjiri stadion, kebintangan atlet yang mampu menarik penonton dan sponsor, serta permainan bermutu yang menjunjung tinggi asas fairplay sehingga menciptakan kepercayaan penonton dan sponsor.

Sedangkan faktor ekternal meliputi infrastruktur dasar dan fasilitas olahraga, stadion sebagai ‘panggung’ pagelaran olahraga, sponsorship, media dan media sosial di era industri 4.0, hak siar TV, regulasi dan penegakannya, tenaga professional (seperti pelatih, wasit dan tenaga operasional manajemen), manajemen kompetisi, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Nurdin Halid.

Nurdin Halid menekankan, semua komponen bangunan industri olahraga memainkan peran kunci dan sentral dalam menciptakan market value olahraga. Tidak ada yang merasa lebih tinggi dan lebih berperan dibandingkan yang lain. Karena itu, Nurdin Halid menawarkan pelembagaan manajemen kodeterminasi berupa koperasi multi-pihak sebagai ‘jalan baru’ untuk penguatan dan percepatan industrialisasi olahraga nasional di tengah dinamika perubahan yang sangat cepat, kompleks, dan sulit diprediksi. Koperasi multi-pihak diadopsi dari konsep triple helix model yang berkembang menjadi penta-helix model yang menghendaki kolaborasi sinergis unsur bisnis, pemerintah, akademisi, komunitas, dan media. (***)

News

Iqbal Irsyad dan Berman Nainggolan Mengartikulasikan Visi dan Misi Mereka

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta, Koin24.co.id – Di acara halalbihalal pada hari Senin(16/4) yang lalu, Muhammad Iqbal Irsyad, calon Ketua PWI DKI Jakarta, dan Berman Nainggolan, calon Ketua DKP PWI DKI Jakarta, berhasil mendapatkan dukungan dari beragam generasi anggota PWI DKI Jakarta.

Demi mendapatkan dukungan maksimal pada hari pemilihan suara tanggal 25 April 2024 mendatang, Iqbal menyampaikan visi dan misinya sebagai calon Ketua PWI DKI Jakarta.

Dalam visinya, Iqbal berkomitmen menjadikan PWI DKI Jakarta sebagai wadah yang inklusif bagi anggota yang berkualitas dan berintegritas, berdampak positif bagi pemerintah dan masyarakat dalam ekosistem informasi yang sehat. Iqbal juga menegaskan pentingnya menjunjung tinggi kode etik jurnalistik PWI serta memperjuangkan kebebasan pers dan hak-hak wartawan di era digital.

Sementara itu, Berman Nainggolan, yang mencalonkan diri sebagai Ketua DKP PWI DKI Jakarta, mengemukakan visi dan misinya. Ia ingin menciptakan lingkungan jurnalistik yang profesional di mana wartawan dapat bekerja dengan integritas, meningkatkan hubungan antara anggota PWI DKI Jakarta dan masyarakat, serta memastikan pematuhan terhadap Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Pedoman Perilaku Wartawan (PPW).

Iqbal juga memaparkan misinya untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan integritas wartawan anggota PWI, memperjuangkan kebebasan pers, dan memajukan peran PWI dalam mendukung pembangunan dan kepentingan masyarakat. Selain itu, dia ingin mengembangkan kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan profesi wartawan dan kualitas pemberitaan serta mendukung pengembangan teknologi dan inovasi dalam praktik jurnalistik.

Berman juga memiliki program unggulan, termasuk pelatihan dan sosialisasi kode etik jurnalistik, penyelesaian sengketa melalui pendekatan mediasi, peningkatan kualitas jurnalistik melalui pelatihan dan workshop, pengawasan dan penegakan disiplin organisasi, serta kerjasama dengan pihak terkait untuk mempromosikan kebebasan pers dan hak atas informasi.

Dengan berbagai pengalaman dan dedikasi dalam dunia jurnalistik, baik Iqbal maupun Berman berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi PWI DKI Jakarta.

Biodata Iqbal Irsyad

Lahir: Palembang, 19 Oktober 1972

Pendidikan:
• Sarjana S-1 dari Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta
• Strata-2 (S2) Jurusan Manajemen SDM/ Program Studi Manajemen di Universitas Bina Bangsa

Karir:

• Wartawan Tabloid Esa Pos, Majalah Vista TV, Tabloid Cek & Ricek, Bintang Grup, KTV, Pemimpin Redaksi VOI Media
• Jabatan di PWI: Wakil Ketua Seksi Infotainment, Ketua Seksi Wartawan TV & Elektronik, Wakil Ketua Bidang Kesra, Sekretaris 1, Bendahara dan Ketua Tim Satgas Anti Hoax PWI Pusat.

Biodata Berman Nainggolan Lb Radja (Berman Nainggolan)

Lahir: Tapanuli Utara, 22 Desember 1964

Pendidikan Formal:

• STM HKBP Pernatang Siantar 1980

Pendidikan Non Formal:

• UKW Muda 2011
• UKW Utama 2018

Karir:

• Tabloid Bintang Sport Film (BSF), Harian Jakarta, Koran Jakarta, Harian Ibu, Harian International Media(dahulu Nasional News),Pemimpin Redaksi Mitrapolitika

Pengalaman Organisasi:

• Wakil Ketua dan Ketua Seksi Wartawan Perkotaan PWI Prov. DKI Jakarta, Ketua Panitia Anugerah Jurnalistik MH. Thamrin ke 44 Tahun,2018,Sekretaris dan Plt. Ketua Dewan Kehormatan PWI DKI Jakarta masa bakti 2019-2024.

Continue Reading

News

Halalbihalal, Dukungan ke Iqbal Irsyad Sebagai Ketua PWI Jaya Semakin Menguat

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta, Koin24.co.id – Masih dalam suasana Idul Fitri 1445 Hijriah, Calon Ketua PWI Jaya (DKI Jakarta) Muhammad Iqbal Irsyad bersama Calon Ketua DKP Berman Nainggolan, Ketua Tim Pemenangan, Dadang Rahmat dan seluruh tim sukses menggelar halalbihalal yang dihadiri puluhan pendukungnya dari lintas generasi, baik senior maupun junior dari berbagai media massa.

Halalbihalal digelar di Rumah Makan Sari Rendang yang berada di Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024)sore.

Dalam kesempatan tersebut, Iqbal Irsyad menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran serta dukungan dari seluruh rekan-rekan yang memiliki komitmen dan semangat besar untuk memenangkannya dalam kompetisi Calon Ketua PWI Jaya yang akan dihelat pada Kamis, 25 April 2024 mendatang.

“Pertama saya ucapkan maaf lahir dan batin kepada seluruh rekan-rekan yang hadir di sini. Dan saya juga mengucapkan terimakasih atas dukungannya yang begitu besar untuk membantu saya dalam kompetisi ini. Saya harap, kita semakin solid dan kuat serta terus berusaha untuk kembali memperoleh dukungan lebih besar lagi dari apa yang sudah kita dapatkan hari ini. Dan saya berharap, semuanya hadir dalam pemilihan nanti,” kata Pemimpin Redaksi VOI.id, Iqbal Irsyad disambut tepuk tangan pendukungnya.

“Kita berkompetisi untuk menang. Karena itulah, dalam kesempatan ini saya ingin mengajak teman-teman semua untuk terus bergerak dan mengawal proses pemilihan ini sampai tuntas,” lanjutnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Berman Nainggolan. Ia memohon dukungan yang ada saat ini terus bertambah dan semakin solid sampai proses pemilihan nanti.

“Kita mohon dukungannya dan terus bergerak untuk memenangkan kompetisi ini,” tandas Berman.

Wartawan senior yang juga mantan Direktur UKW Prof. Dr.Rajab Ritonga juga mengucapkan terimakasihnya kepada Iqbal Irsyad yang mengundang dirinya dalam kegiatan tersebut.

“Saya sampaikan rasa terimakasih atas undangan silaturahmi halalbihalal ini. Tentunya ini merupakan kehormatan bagi saya. Saya diminta oleh saudara Iqbal Irsyad jika diberi mandat menjadi ketua PWI Jaya untuk membantunya sebagai penasihat. Semoga kita bjsa wujudkan PWI Jaya bersama-sama menjadi lebih baik lagi,” ucap Prof. Rajab Ritonga penuh semangat.

Sementara itu, mantan Ketua PWI Jaya dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 Kamsul Hasan berpesan, agar nantinya Ketua PWI Jaya terpilih dapat memaksimalkan perannya dengan memperhatikan seluruh anggotanya dan juga mampu memberikan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) secara gratis kepada seluruh anggotanya. Termasuk juga perlindungan hukum sebaik-baiknya.

“Saya titipkan, Ketua PWI Jaya terpilih nanti dapat memperhatikan seluruh anggotanya sebaik-baiknya. Walau sulit, sebisanya memberikan UKW gratis kepada anggotanya dan juga memperhatikan perlindungan hukum dengan sebaik-baiknya,” tandas Kamsul Hasan.

Pemilihan Calon Ketua PWI DKI Jakarta atau PWI Jaya akan dilaksanakan pada Kamis, 25 April 2024 mendatang.

Dua kandidat Iqbal Irsyad dan Kesit B Handoyo menjadi dua calon yang akan berkompetisi. Berman Nainggolan dan Theo M Yusuf menjadi dua kandidat calon Ketua Dewan Kehormatan PWI Jaya.

Continue Reading

News

Buka Pra-UKW PWI Riau dan Papua Tengah, Ketum: UKW dan SJI Prioritas Program PWI Pusat

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta, Koin24.co.id – 60 peserta berasal dari Provinsi Papua Tengah dan di Riau yang bakal mengikuti ujian kompetensi wartawan (UKW) fasilitas PWI Pusat di dua daerah tersebut begitu antusias mengikuti pelatihan jurnalistik atau pra UKW yang digelar melalui Zoom meeting, Senin (15/4/2024).

Salah seorang peserta dari Nabire, Erens, begitu aktif berdiskusi saat penyampaian materi pelatihan jurnalistik oleh narasumber Ketua. Bidang Pendidikan M Nasir.
Respons dan semangat peserta juga dari PWI Riau. Di antaranya Syamsidir, dan peserta lainnya.

Menurut Direktur LUKW PWI Dr. Firdaus Komar, yang hadir memantau pelaksanaan pra-UKW Pelatihan jurnalistik diwajibkan diikuti oleh peserta yang akan mengikuti UKW. “Karena ada dua PWI Provinsi yaitu Riau dan Papua Tengah yang akan mendapat alokasi UKW PWI pusat kali ini, yang waktu pelaksanaannya beriringan, dan pra UKW nya digabung jadi satu paket,” ujar Firko. Selain menghadirkan Ketua Bidang Pendidikan M Nasir, pelatihan jurnalistik juga mengadirkan narasumber yaitu Sekjen PWI Pusat yang juga penguji Sayid Iskandarsyah dan Dir LUKW PWI Dr.Firdaus Komar.

Provinsi Papua Tengah yang akan menggelar UKW di Ibukota Nabire sebanyak lima kelas pada 18-19 April 2024, dilanjutkan di Provinsi Riau enam kelas pada 23-24 April 2024 dan selanjutnya disusul di Sumsel sebanyak 8 kelas pada 26-27 April 2024 dan di Provinsi Kepri enam kelas, pada 3-4 Mei 2024.
Selain keempat Provinsi tersebut, saat LUKW PWI Pusat telah mempersiapkan PWI Provinsi yang telah siap menggelar UKW yaitu Kalsel, Sulteng, Sultra, Jatim, Surakarta, Papua Barat.

Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun, dalam sambutan pembukaan pelatihan jurnalistik / pra UKW, menyampaikan, UKW di Papua Tengah dan Riau kelanjutan dari pelaksanaan UKW yang telah digelar di 10 Provinsi.
“Saya dan pengurus PWI Pusat menjamin sesuai komitmen untuk menggelar UKW gratis di 38 Provinsi termasuk satu daerah khusus Surakarta,” tekan Hendry.
“Terkait dengan kritikan dan tanggapan hal yang biasa, karena makin tinggi pohon makin kencang juga tiupan anginnya,”tandas Hendry CH Bangun.

Karena program UKW ini komitmen dan sesuai dengan konsep kerja samanya, Hendry menjamin bahwa pelaksanaan PWI tetap jalan dengan bantuan sponsor dari pihak ketiga.

Dengan lanjutan UKW gratis PWI Pusat ini , menandakan bahwa program UKW tetap berjalan, setelah kick off pada akhir Desember 2023. UKW PWI Pusat gratis bersama BUMN telah sukses dilaksanakan di 10 PWI Provinsi yaitu di Papua Induk, Papua Selatan, Sulawesi Utara, Aceh, Yogyakarta, NTB, NTT, Bengkulu, Lampung, dan PWI Provinsi Kalteng.

Bukan hanya UKW, ujar Hendry tidak kalah penting juga menyukseskan program SJI dan sosialisasi pers kebangsaan. Kini Hendry lebih fokus bekerja dan bekerja, fokus menyukseskan program kerja yang telah berjalan sesuai dengan haluan kebijakan PWI Pusat.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler