News

Cerita Covid-19 di Pasar Ikan Muara Karang

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Pandemi Covid-19 belum berakhir. Dampaknya bukan hanya pada masyarakat, tapi juga semua sektor. Nyaris semua terkena. Di tanah air dampaknya mulai banyak perusahaan merumahkan karyawan hingga gelombang PHK.

Country Manager Jobstreet Indonesia Faridah Lim, seperti dilansir dari okezone.com (7/10/2020) mengatakan, berdasarkan hasil survei pihaknya terhadap 5.131 pekerja, tercatat sebanyak 35% pekerja terkena PHK. Sementara 19% lainnya dirumahkan sementara.

Ekonomi Indonesia, seperti dilansir dari kompas.com (6/11/2020) pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, melanjutkan laju ekonomi di kuartal II-2020 yang tercatat minus 5,32 persen. Artinya Indonesia sudah resesi.

Tapi, ini yang menarik. Justru bisnis ikan segar tidak terlalu signifikan terganggu Covid-19. Setidaknya, ini diungkapkan Ketua Asosiasi Pedagang Ikan Muara Karang (APIMA) H. Dede Arifin.

“Selama Covid-19 memang terpengaruh. Karena banyak pasar dan ada pembatasan ketika Pemprov DKI melakukan PSBB ketat. Tapi, kemudian ikan dipasok ke Bekasi, Cikarang, Tangerang dan kota satelit Jakarta lain,” jelas H. Dede Arifin kepada sejumlah wartawan di Kantor APIMA, Muara Karang, Jakarta, Rabu (11/11/2020) malam.

“Selama ini omzet per hari mencapai miliaran rupiah. Selama Covid-19, memang sedikit turun, tapi tetap miliaran. Jumlah persisnya saya lupa,” jelas H. Dede.

Menurut pria yang sudah menjabat Ketua APIMA selama 6 tahun ini, bisnis ikan tidak signifikan terganggu karena ikan dibutuhkan semua orang. “Ada juga sih pedagang yang mengeluh,” akunya.

APIMA sendiri merupakan asosiasi pedagang ikan di Muara Karang. Menurut H. Dede, anggotanya mencapai 700 pedagang. “Tapi yang punya KTA (Kartu Tanda Anggota-red) jumlahnya sekitar 400-an,” ucapnya.

Dan yang juga menarik adalah, H. Dede mengaku, pedagang ikan anggota APIMA belum pernah ia dengar terpapar Covid-19. “Di Muara Karang ini beberapa kali dilakukan rapid test, tapi yang saya ketahui tidak ada yang kena,” ucapnya.

Selama pandemi Covid, ia dan aparat terkait juga gencar sosialisasi terkait protokol kesehatan. “Di pintu masuk, jika tidak memakai masker, maka dilarang masuk,” jelasnya.

Diakuinya, memang ada juga kuli angkut ikan yang bandel tidak memakai masker. “Alasannya sesak nafas. Kita ingatkan. Alhamdulillah. Mereka mau mengikuti anjuran kita,” jelasnya.

Dan, APIMA sendiri beberapa kali membagikan ribuan masker gratis untuk pedagang binaan APIMA di Muara Karang. Wajib pakai masker. Terus diimbau agar jaga jarak dan selalu cuci tangan. “3M (memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak terus kita ingatkan,” jelasnya.

“Memang kadangkala ada yang abai, makanya harus terus diingatkan,” pungkasnya. (***)

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version