Jakarta, Minggu (Koin24) – Timnas Inggris mendapat poin penuh dari gol tunggal R. Sterling yang dihasilkan pada menit ke 57.
Inggris memimpin klasemen sementara Grup D setelah mengalahkan Kroasia, Minggu malam, dengan satu gol.
Meski Inggris bersuka cita pada malam ini, namun petaruhnya hanya gigit jari karena pasaran awal voor satu bola.
Inilah perbedaan olahraga sepak bola dan judi sepak bola, kata Suhu Sakti yang mengamati dunia Kang Ouw.
Kemenangan Inggris satu bola atau lebih dibukukan dengan nilai penuh tiga poin. Namun soal perjudian diatur bandar.
Pasaran awal pada bola mati adalah voor satu. Itu artinya petaruh Kroasia sudah punya deposit satu bola.
Hasil akhir 1-0 untuk Inggris dibukukan rumah taruhan sebagai 1-1 atau draw. Ini berarti tidak ada transaksi pada bola mati atau pasangan awal.
Pertandingan yang ketat pada babak pertama, 0-0 mengancam petaruh atas kalah penuh.
Gol tunggal Sterling bukan hanya membawa Inggris jadi pimpinan klasemen sementara tetapi juga selamatkan pemain atas.
Inggris tidak mampu membuat gol tambahan untuk petaruhnya karena lebih mengutamakan pertahanan.
Hal itu terlihat pada statistik akhir, penguasaan bola menurun 49 : 51 persen untuk Kroasia.
Begitu juga jumlah operan bola menjadi ketinggalan 454 : 458 bola. Sedangkan tendangan ke arah gawang yang berpotensi melahirkan gol masing-masing dua kali.
Dealer yang main bawah kemudian mencuci ke atas pada babak kedua bersama petaruh lain menang penuh.
Petarung Inggris yang masuk pada babak kedua dengan pasaran setengah bola berhasil menang.
Industri sepak bola dengan liku-liku perjudian, sebaiknya dihindari. Biasanya usai Piala Eropa atau Piala Dunia banyak yang jatuh miskin.
