Jakarta, Minggu (Koin24) – Inggris diunggulkan satu bola tapi sampai menit 30 belum tercipta gol. Pasar taruhan mulai goyang, key bawah semakin mahal.
Meski menguasai permainan 54 berbanding 46 persen, namun tendangan bola ke arah gawang masih sama-sama satu yang berpotensi gol.
Akurasi operan pun tidak selisih jauh. Inggris memiliki akurasi operan lebih baik mencapai 85 persen, sedang Kroasia 82 persen.
Statistik pertandingan pada akhir babak pertama menunjukkan penguasaan bola oleh pemain Inggris meningkat menjadi 59 berbanding 41 persen.
Begitu juga akurasi operan pemain Inggris naik satu persen menjadi 86 persen dibanding 30 menit pertama.
Sementara itu akurasi operan Kroasia menurun dua persen dari 82 persen pada 30 menit pertama menjadi 80 persen.
Tendangan Inggris tercatat dua kali lipat Kroasia. Namun yang mengarah ke gawang masih sama-sama satu tendangan.
Melihat statistik pertandingan babak pertama, meminjam bahasa pengamat dunia Kang Ouw, Suhu Sakti, usia emas pemain Kroasia sudah lewat.
Kemungkinan pada babak kedua tambah turun stamina Kroasia. Pada sisi lain Inggris memiliki pemain muda yang semakin memanas.
Sementara itu pasar taruhan dunia menurunkan voor yang semula satu bola menjadi hanya setengah bola pada babak kedua.
Namun demikian pemain atas yang memegang Inggris pada babak kedua dikenakan key 20 persen, ungkap Mr Chon pengamat pasar taruhan.
Dealer yang sempat duduki bola bawah dengan pasaran voor satu bola dipastikan lakukan asuransi ke atas.
Meski dikenakan key 20 persen mereka pasti beli atas dengan harapan Inggris hanya menang dengan selisih satu gol.
Matematika taruhan bola jalan dikatakan sangat rumit. Pengamat ini menyarankan jangan coba-coba ikut taruhan, bisa salah dan miskin.
