News

Ini bentuk kepedulian istri Danrem 143 /HO kunjungi para warakawuri

Published

on

Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara, koin24.co.id – Selain melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) terhadap anggota Persit dan para penenun tradisional di wilayah jajaran Kodim 1413/Buton, sebagai wujud kepeduliannya sebagai Istri Danrem 143/HO, Ny. Vera Jannie A. Siahaan juga mengunjungi salah satu warakawuri yaitu istri Almarhum (Alm) Serda Baso Hadang.

Hal ini dikatakan Kapenrem 143/ HO Mayor Arm Sumarsono dalam keterangan tertulisnya di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (16/2/2021).

Dijelaskan Kapenrem, hari ke-2 Kunker, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 143 di wilayah Kodim Buton dilanjutkan dengan mengunjungi warakawuri atau isteri seorang militer/purnawirawan yang suaminya meninggal dunia.

“Yaitu bu Nining Kurningsih (48 tahun), istri dari Alm. Serda Baso Hadang yang gugur saat menjalankan tugas jaga atau piket di Koramil 1413-16/Sorowalio,” ujar Mayor Sumarsono.

Untuk diketahui, Alm. Baso Hadang meninggal setelah dianiaya dengan senjata tajam yang diduga dilakukan seorang warga berinisial KM di Kelurahan Karing-karing, Kecamatan Bungi, Kamis (14/5/2020) sekitar 23.00 Wita.

”Ketika itu almarhum menegur pelaku, namun dalam kondisi mabuk, sang pelaku tidak terima dan lantas mengambil senjata tajam. Kemudian menganiaya Alm. Baso Hadang, yang saat itu masih menjalankan tugas selaku piket di Koramil,” terang Sumarsono.

“Berkat kesigapan dan kerjasama dari pihak kepolisian, akhirnya kasus itu dapat diselesaikan, meski akhirnya sang pelaku pun tewas karena akan melarikan diri,” imbuh Sumarsono.

Dikatakannya lebih lanjut, setelah ditinggal sang suami, Nining harus menghidupi 4 anaknya dari gaji yang diterimanya sebagai warakawuri.

Almarhum (Alm) Serda Baso Hadang. (Foto: istimewa)

“Dari 4 orang anaknya, 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Alhamdulillah anak ke-2 nya, Akmal Tri Jaya, tahun lalu lulus menjadi calon Bintara PK (Prajurit Karir), sedangkan anak pertamanya, Bahtiar (29 tahun) hingga saat ini masih memerlukan kebutuhan khusus,” jelas Sumarsono tentang anak dari Alm. Serda Baso Hadang.

Lebih lanjut Sumarsono mengatakan, Nining dan kedua anak lelakinya hidup jauh dari sedehana dan saat ini tinggal menumpang di perumahan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian.

“Bersama Iksan Basri yang masih kelas XI SMA dan Bahtiar, mereka menumpang di rumah yang ada di BLK. Sebelumnya mereka tinggal di perumahan Koramil,” kata Sumarsono.

“Anak perempuan mereka, Tanti Rosdiana (24 tahun) bekerja di Jakarta,”imbuhnya.

Saat dikunjungi istri Danrem Ny. Vera Jannie A Siahaan bersama para pengurus Persit, lanjut Sumarsono, kondisi rumah tempat keluarga Alm Baso Hadang menumpang tinggal sangat sederhana.

“Perabot dapur dan rumah tangga mereka letakkan di lantai. Tidak ada lemari maupun meja. Kursi pun yang digunakan yaitu kursi plastik,” kata Sumarsono tentang kondisi rumah Nining sekeluarga.

“Selain berbincang dan ingin mengetahui kondisi mereka sekeluarga, terutama anak pertamanya yaitu Bahtiar, istri Danrem juga memberikan santunan. Setidaknya dapat mengurangi beban mereka,” tandas Sumarsono.

Sementara itu, saat mengunjungi Nining di rumahnya, selaku Ketua Persit KCK di Korem 143/HO, Vera pun menyampaikan bahwa kedatangan mereka dari Kendari ke Buton memang sengaja untuk melihat keluarga Alm. Baso Hadang.

“Bersyukur sekali bisa ke sini, kami bersama rombongan hadir tatap muka dengan ibu sekeluarga,” ujar Vera.

Bahtiar (29 tahun), putra pertama Alm. Serda Baso Hadang.

“Terutama ingin tahu kondisi Bahtiar yang kami dengar berkebutuhan khusus,” tambahnya.

Lanjut Vera katakan, kedatangannya juga ingin menyampaikan salam dari Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka dan Ketua Persit KCK PD XIV/Hsn Ny. Arinta Andi Sumangerukka.

“Salam hormat dari beliau dan semoga keberhasilan Akmal menjadi calon Bintara bisa menjadi berkah bagi keluarga. Semoga ke depan, Iksan bisa mengikuti jejak almarhum dan juga kakaknya…Amin,” ujar Vera penuh harap.

Senada dengan disampaikan Vera, istri dari Alm Serda Baso Hadang pun berharap agar kedua anaknya bisa meneruskan jejak karir sang ayah di TNI AD.

“Terima kasih kepada Ibu Ketua Persit bersama rombongan yang telah berkenan mengunjungi rumah kami. Kami senang dan merasa terhormat. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan kepada bapak Pangdam dan ibu, hanya terima kasih telah memberikan kesempatan kepada Akmal untuk menjadi prajurit TNI AD,” ujar Nining terbata-bata.

“Semoga ke depan, anak terakhir kami (Ikhsan) bisa mengikuti jejak bapaknya dan Akmal menjadi prajurit TNI AD,” harap Nining.

Terkait dengan Bahtiar, Nining sampaikan bahwa telah lama mereka upayakan untuk memberikan pengobatan maupun terapi

Namun karena terkendala dana, menurut Nining proses pengobatannya pun berhenti.

“Kondisi Bahtiar hingga sekarang masih belum berubah, dia kadang asyik dengan apa yang dilakukan, kadang kalau diganggu akan marah. Jadi kita biarkan, yang penting tidak menganggu orang lain,” terang Nining.

“Dia sangat dekat dengan almarhum. Saat mau tidur, dia nonton video tentang bapak di hand phone,” tambahnya sembari menunjukan video prosesi pemakaman Alm Baso Hadang yang sering ditonton Bahtiar sebelum tidur. (Penrem143)

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version