Opini Redaksi Koin

Mas Kismin dan hasil kerja di rumah

Published

on

Jakarta, koin24 – Masih ingat Mas Kismin ? Catatan pada hari pertama diberlakukan pembatasan sosial. Besok 14 hari pertama akan berakhir.

Namun kelihatannya, hasil yang diharapkan jauh dari harapan. Malah, libur anak sekolah diperpanjang lagi sampai pertengahan April 2020.

Itu artinya Mas Kismin dan teman teman harus libur lagi. Jumlah orang yang berpenghasilan harian seperti ini ada 1,1 juta penduduk DKI Jakarta.

https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2020/03/20/19472851/warga-diminta-tetap-di-rumah-pekerja-harian-akan-diberi-bantuan-oleh

Pemberitaan tentang pemberian subsidi sudah terbaca sepekan silam. Apakah sudah ada yang memperoleh, silakan tunjuk tangan.

Mas Kismin yang biasa dipanggil singkat Mas Min oleh Bang Koplak, mengaku belum dapat bantuan. Dia kurang paham apakah namanya ada pada kelompok 1,1 juta orang.

Berbeda dengan Mas Min, Bang Koplak yang memiliki pekerjaan tetap sebagai wartawan, yakin namanya tak ada pada kelompok Mas Min atau 1,1 juta penduduk.

Bang Koplak memiliki gaji tetap di atas UMP. Namun sudah delapan bulan tidak terima gaji. Hal ini menyebabkan kekacauan data.

Pada data sensus, Bang Koplak masuk sebagai pekerja tetap. Pada data Dewan Pers, Bang Koplak memiliki gaji di atas UMP.

Dua data itu menjadikan Bang Koplak adalah wajib pajak yang harus menyerahkan SPT. Gaji Bang Koplak di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Buat wartawan atau pekerja seperti Bang Koplak ini sudah jatuh tertimpa tangga juga. Gaji tidak terima, tidak masuk sebagai warga yang harus disubsidi, eh dikejar pajak juga. ” Mas Min ente lebih enak, meski parkiran motor anak sekolah libur, ga dikejar pajak. Syukur kalau Bang Anies kasih subsidi,” ujar Koplak kepada Kismin.

Mulai besok ente tambah dua minggu lagi kerja di rumah karena libur sekolah diperpanjang. Selain gubernur, pemerintah pusat juga akan bantu cetiuaw (Rp 1 juta) per bulan selama tiga bulan.

BTW, selama dua pekan kerja di rumah apa saja hasilnya, tanya Bang Koplak. Mas Kismin, sambil nyengir kuda menjawab, dua pekan kerja di rumah, istrinya terlambat datang bulan dan anak akan tambah blerot. “Ente syukurin aje. Tambah anak kan tambah rezeki juga,” kata Koplak.

Penulis:
Drs. Kamsul Hasan, SH., MH.
Wartawan Senior/Dosen/ Ketua Kompetensi Wartawan PWI Pusat

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version