Opini Redaksi Tamu

Pancasila Lahir Dari Rahim Ibu Pertiwi, Dibutuhkan Role Model Membumikan Pancasila Sejak Dini

Published

on

Oleh: Ical Syamsudin, S.Sos.

Jakarta, koin24.co.id – PANCASILA harus dibumikan dalam ruang kegiatan baik dalam sikap dan perilaku bangsa saat ini maupun di masa depan agar bisa menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia sehingga dapat bersaing dengan dunia global dan memiliki pijakan yang kuat, tangguh dan Abadi.

Pendidikan Pancasila harus tetap ada wujud pembelajarannya pada sektor dan di setiap aspek pendidikan di tanah air kita sehingga harus terintegrasi nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dengan menjaga semboyanan Bhineka Tunggal Ika, melawan radikalisme, dan cinta tanah air merupakan wujud pelestarian terhadap ideologi Pancasila, bahwa pendidikan Pancasila harus diterapkan sejak dini.

Pentingnya merawat kemajemukan itu sejak dini. Bagaimana anak bangsa ini memiliki persaudaraan karena ini menjadi persaingan tingkat global. bahwa sejak lahir sudah dalam pluralisme sehingga kemajemukan ini sudah menjadi rahim dari ibu pertiwi. Maka kemauan untuk mengaktualisasi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa ditanamkan kepada anak bangsa agar memiliki kecintaaan dan menjadi spiritualism yang tertanam di jiwa mereka.

Jika Pancasila menjadi praksis dalam kehidupan sehari hari maka akan menjadi manusia yang merdeka dan berdaulat.

Tantangan saat ini bagaimana pendidikan yang mampu memilih yang baik serta memerdekaaan dalam memilih dan menentukan pilihan serta membangun karakter bahwa Pancasila ternyata dapat membangun karakter yang baik yang menghargai perbedaan dan menjaga persatuan dan kesatuan.

Role model tersebut tentunya dibutuhkan peran serta dan dukungan moril dimulai dari perilaku para elit politik untuk membumikan Pancasila dalam setiap kebijakan publik. Salah satunya pendidikan multikultural yang ditanamkan sejak dini hingga perguruan tinggi. saat ini dibutuhkan role model bagi bangsa dalan membumikan nilai-nilai Pancasila. role model yang seperti apa?. Tentunya bagaimana memperilakukan segenap anak bangsa dalam upaya membumikan Pancasila. Ini yang sulit sekarang sebab itu ancaman dalam era digital adalah rendahnya literasi dan mudah terhasut narasi-narasi informasi hoaks.

Kendati tingkat kemampuan membangun narasi dan dangkalnya dalam memahami dikarenakan hilangnya budaya kritis. Ini menyebabkan masalah SARA muncul dan tak terhindarkan penyebab kala terjadi.

Demikian, perlu digarisbawahi bahwa Pancasila bukan agama, tidak bertentangan dengan agama, dan tidak digunakan untuk menggantikan kedudukan agama. Pancasila lahir menjadi simbol negara sebagai perwujudan dari keberagaman yang ada.

“Selamat Hari Lahir Pancasila.” (***)

Penulis:
Ical Syamsudin, S.Sos.
Ketua DPW PBB DKI Jakarta

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version