News

Pengebirian hak asasi

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Setiap orang berhak untuk berkumpul, berserikat, mengemukakan pendapat. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan seseorang tidak boleh melanggar kebebasan orang lain. Seperti demikian antara lain bunyi undang – undang di Indonesia yang harus dipatuhi setiap warga negaranya. Itu di Indonesia.

Tapi kemerdekaan berpendapat ternyata bisa mengandung dan mengundang kontroversi.Di Amerika Serikat yang begitu membebaskan hak berpendapat saja ada kontroversi misalnya seperti tulisan Ayat- ayat setan karya Salman Rushdi dan film Guci Keramat yang dibintangi Tom Hanks. Film tersebut disebut menyiratkan adanya keturunan Yesus.

Kebebasan berpendapat memang berpotensi mengundang kontroversi bahkan benturan bukan saja dalam hal keyakinan melainkan juga secara hati nurani dan perasaan.

Dalam dunia olahraga termasuk sepakbola,kebebasan berpendapat, bersikap juga bisa mengandung kontroversi. Itu karena masing-masing orang punya pendapat dan sikap yang berbeda. Belum lagi pihak sponsor yang jelas punya kepentingan.

Dalam Piala Eropa yang sedang berlangsung saat ini, Christiano Ronaldo dalam jumpa pers setelah pertandingan ( suatu hal yang wajib dilakukan di ajang tersebut), menyingkirkan botol minuman bersoda yang merupakan salah satu sponsor. Hal itu dikabarkan menjadikan kergian milyaran dolar AS bagi sponsor yang bersangkutan.Ronaldo memang dikenal sebagai pemain yang sangat ketat menjaga kebugaran fisiknya.

Hal itu diikuti pemain lain seperti Locateli dari Italia dan beberapa pemain lain.

Bintang Prancis, Paul Pogba menyingkirkan produk minuman beralkohol. Itu disebut dilakukan Pogba berdasarkan keyakinannya.

Bisa dimengerti jika sponsor kemudian bereaksi.Para pemain diminta untuk tidak lagi melakukan hal serupa. Dari sudut pandang secara bisnis hal itu mungkin bisa dimengerti. Secara keyakinan, sikap Ronaldo, Pogba dan beberapa pemain lain juga patut dimaklumi.

Bersikap adalah gambaran kebebasan seseorang dalam berekspresi. Itulah hak asasi. Pelarangan bersikap adalah pengebirian hak asasi namun sekali lagi, sudut pandang bisa berbeda.

Banyak ajang olahraga yang bisa terjadi dengan adanya sponsor. Tergantung bagaimana penyelenggara mengambil kebijakan. Di arena balap mobil F1 sekarang sudah menolak sponsor produk rokok. Ada yang masih membolehkan produk rokok tapi tidak memperbolehkan penampilan bentuk produknya. Ada sponsor yang mau,ada yang tidak. Take it or leave it. Dalam bisnis itu hal lumrah.

Sekarang kita tinggal melihat kebijakan apa yang diambil penyelenggara Piala Eropa 2021. Mendukung pemain bebas bersikap atau mengikuti sponsor yang bisa berarti pengebirian hak asasi.

Semua pilihan mengandung kontoversi dan ada ungkapan ,salah satu penyebab sepakbola menjadi olahraga dan tontnan paling populer adalah kontroversi.

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version