News

Pers lebih mencari sensasi soal pemberitaan Covid-19

Published

on

Jakarta (Koin 24), Informasi seputar Covid-19 yang disampaikan media kepada masyarakat bukan kurang tapi berlebih. Namun kurang edukatif bahkan cenderung berorientasi mengejar sensasi tanpa memberi pemahaman yang benar.

Suryopratomo wartawan senior sekaligus relawan Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan hal itu pada talkshow “Suryopratomo: Dari Relawan Hingga Duta Besar” di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta,Selasa (27/10).

Ia menjelaskan hanya satu dua media yang benar memberi pencerahan dan pemahaman bagaimana masyarakat menghadapi Covid-19, selebihnya banyak menakut-nakuti.

“Di Selandia Baru, negara yang sukses menangani Covid-19, medianya jadi bagian solusi. Bukan mendukung pemerintahnya tapi eksistensi terhadap bangsa itu,” ujar Suryopratomo yang baru saja dilantik Presiden Jokowi sebagai Dubes Indonesia untuk Singapura.

Tommy, panggilan akrab Suryopratomo, mengutip pernyataan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo yang menyebut 63% keberhasilan penanganan Covid-19 dari peranan media.

Konteksnya, kata Tommy, memberi edukasi yang boleh dan tidak boleh dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat.

Satgas melakukan pendekatan dengan mengajak wartawan menjadi bagian kampanye besar masyarakat dalam perubahan perilaku.

“Ini membangunkan kesadaran baru, ada kolaborasi intens antara media dengan Satgas Covid-19 bersama-sama cari jalan menyelamatkan bangsa ini agar tidak terinfeksi dari Covid-19,” ungkap Tommy.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menunjukkan hasil survei 63% keberhasilan penanganan Covid-19 itu dari media.

“Walaupun Pak Tommy sudah bertugas sebagai duta besar, bukan berarti Pak Tommy berhenti berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ujar Doni Monardo dengan menahan haru yang hampir tiap hari selalu bersama Tommy selama bertugas menangani Covid-19. (Ril/KH)

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version