News

Puan minta pemerintah dengar aspirasi masyarakat sebelum terapkan ‘new normal’ untuk sekolah

Published

on

Jakarta, koin24 – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan pemerintah perlu mendengar masukan-masukan dari para pemangku kepentingan seperti para pendidik, orang tua dan organisasi pendidikan sebelum membuka kembali sekolah sebagai bagian dari penerapan kebijakan ‘new normal’.

“Penyelenggaraan pendidikan di tengah pandemi Covid-19 perlu dikelola dengan baik agar tidak berdampak pada kesehatan anak-anak kita, para generasi muda kita,” tegasnya.

Puan Maharani menyatakan hal itu ketika tampil sebagai pembicara kunci acara Halalbihalal, Peringatan Hari Lahir Pancasila sekaligus Webinar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini di Jakarta, Senin (1/6/2020). Webinar mengambil tema: Menjadi Bijak di Era Pandemi dan Persiapan Menyongsong New Normal.

Acara ini diikuti oleh ratusan peserta secara dalam jaringan (Daring) yang terdiri dari para guru PAUD, Kepala Daerah, dan wakail dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami ingin Bunda Puan menyapa dan menguatkan para guru PAUD ditengah situasi pandemi ini,” ungkap Ketua HIMPAUDI Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, Msi.

Menurut Puan, protokol pelaksanaan ‘new normal’ di sekolah harus dilaksanakan secara ketat. “Dan tentu saja protokol kesehatan ‘new normal’ untuk sekolah sangat berbeda dengan protokol untuk mal, perkantoran dan tempat publik lain. Apalagi untuk sekolah-sekolah PAUD dimana anak-anaknya masih kecil, naluri untuk bermain bersama teman-temannya sangat besar,” ujarnya.

Karena itu, Puan menekankan agar pelaksanaan ‘new normal’ terutama untuk sekolah harus dilakukan secara hati-hati. “Pemerintah juga perlu merespon aspirasi-aspirasi yang berkembang terkait penerapan ‘new normal’. Misalnya dalam hal penerapan di sekolah di mana unsur-unsur masyarakat meminta agar kegiatan sekolah dimulai ketika keadaan benar-benar sudah terkendali”.

Pendidikan Usia Dini Kunci Pembentukan Karakter

Kepada para guru PAUD, Bunda Puan berpesan agar benar-benar memperhatikan proses pembentukan karakter anak sejak usia dini. ”Para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD berperan sangat penting dalam proses pendidikan Indonesia khususnya dalam pembangunan karakter bangsa.”

Puan yang disapa Bunda PAUD oleh para pegiat Pendidikan Usia Dini menyatakan pada usia dini, pembentukan karakter bangsa sangat ditentukan. Puan menegaskan: ”Budaya santun, toleran, disiplin, etos kerja, gotong royong, dan lain sebagainya, mulai ditanamkan dalam hati nurani anak-anak kita.”

Menurut Puan, Pendidikan Usia Dini sebagai bagian dari Pendidikan Nasional pada dasarnya adalah Pembentukan Karakter Bangsa berlandaskan pada Pancasila. Puan menyatakan DPR-RI ikut mengawal anggaran Pendidikan Nasional melalui fungsi anggaran yang dilaksanakan dengan memastikan bahwa alokasi anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945. “Termasuk juga di dalam APBN 2020, DPR dan Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD sebesar 4 triliun 14 milyar 724 juta rupiah (Rp 4.014.724.000.000),”papar Puan Maharani.

Ketua DPR ini berharap BOP PAUD tersebut dapat ikut meningkatkan proses dan mutu pendidikan pada usia dini. (***)

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version