News

Qurban dan PPMK Darurat

Published

on

Panitia qurban Masjid Al Hidayah Bambu Apus menunaikan amanah dengan memotong qurban dan membagikan

Jakarta, Kamis (Koin24) – Perayaan Idul Adha 1442 H yang jatuh pada Selasa 20 Juli 2021, bertepatan dengan hari terakhir PPMK darurat untuk Jawa dan Bali.

Mayoritas masjid dan panitia hari besar Islam tidak selenggarakan shalat Idul Adha sesuai arahan pemerintah, agar tak terjadi kerumunan.

Masyarakat memilih shalat Idul Adha sendiri atau dengan jama’ah terbatas untuk menekan potensi penularan Covid-19 yang grafiknya meninggi di Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, sempat menjadi daerah tertinggi Covid-19. Itu sebabnya wilayah ini yang berbatasan dengan Kecamatan Ciracas, benar-benar menekan penularan dengan berbagai upaya.

Menjadi Contoh Distribusi Qurban

Dalam hal tidak mengadakan shalat di lapangan atau masjid, panitia sepakat meniadakan. Namun soal penyembelihan hewan qurban, panitia memilih tetap menyelenggarakan sendiri.

“Ribet banget kalau hewan qurban harus disembelih di RPH. Kita pilih butir C, sembelih di pekarangan masjid tetapi ditutup pagar,” ujar Deddy salah seorang panitia.

Mayoritas panitia qurban di wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur memang tidak memilih pemotongan di RPH tetapi sembelih sendiri di tanah lapang atau pekarangan masjid.

Masjid Al Hidayah, Bambu Apus yang berada di RT 09 RW 01 Kelurahan Bambu Apus melakukan pemotongan di halaman parkir areal masjid dengan menutup rapat pagar sekelilingnya.

Dani Indra, pengurus masjid mengungkapkan pemotongan berjalan lancar. Masyarakat tidak bisa masuk lingkungan atau areal masjid karena ditutup rapat.

Diungkapkannya secara umum jumlah masyarakat yang berqurban naik, meski dalam suasana Covid-19 dan ekonomi terganggu. Jumlah sapi naik menjadi sebanyak 14 ekor, tahun lalu hanya 11 ekor sapi.

Jumlah kambing memang menurun dari 40 ekor menjadi 27 kambing. Bila dihitung satu ekor sapi untuk tujuh orang berarti tambah tiga ekor sapi setara 21 orang pengorban.

“Jamaah atau masyarakat yang berqurban di Masjid Al Hidayah naik delapan orang. Perdistribusian 700 paket daging qurban bekerja sama dengan pengurus RT Dan Tim Dawis lingkungan dalam rangka menghindari kerumunan,” kata Dani Indra, Rabu malam.

Ketua RT 09 RW 01 Kelurahan Bambu Apus, Syamsuddin Wirabrata secara terpisah mengaku menerima 147 paket daging qurban dari panitia Masjid Al Hidayah yang berada di lingkungannya.

RT Udin, begitu biasa disebut ucapkan terima kasih kepada pengurus masjid dan panitia yang sudah sukses selenggarakan pemotongan qurban tanpa kerumunan.

“Alhamdulillah saya dibantu pengurus RT lainnya langsung distribusikan ke rumah warga secara door to door, jadi semua lancar tanpa ada kerumunan,” ujarnya.

Baik Dani Indra, RT Udin maupun Deddy sepakat pola pemotongan qurban dengan cara dilokalisir dan distribusi langsung melibatkan sejumlah RT bisa dijadikan model pada tahun mendatang.

Pertama yang boleh masuk lingkungan pemotongan adalah orang tertentu yang sudah dilakukan swab dalam kondisi sehat. Kedua dibagi-bagi lapak dengan jarak lebih dari lima meter.

Hasil pemotongan setelah dibagi menjadi 700 paket kemudian didistribusikan ke pengurus RT masing-masing. Jadi tidak ada warga yang antre di lingkungan masjid menunggu daging qurban.

Pola seperti ini menjadi hal baru yang bisa dijadikan kebiasaan pada tahun mendatang. Diakui Dana Indra, panitia tetap menyediakan untuk fakir miskin yang datang langsung, sepanjang tidak terjadi kerumunan.

“Alhamdulillah, semua lancar selain yang diantar ke rumah. Masyarakat umum, seperti pengemis dan pemulung juga dibagikan tetapi tidak antre langsung diantar panitia,” jelasnya.

Masjid Al Hidayah Bambu Apus, juga menyediakan air yang cukup, sabun untuk cuci tangan, masker dan tetap menjadi jarak ketika ada kegiatan pada lingkungan masjid. (Kamsul Hasan)

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version