News

RT Udin berbekal pistol datangi warga

Published

on

RT Udin sedang melakukan pemerataan data dan kesehatan warganya pasca mudik lebaran

Jakarta, Koin24 – Menjalankan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2021, Ketua RT 09 RW 01 Kelurahan Bambu Apus, berbekal pistol mendatangi rumah warganya yang baru kembali mudik.

Syamsuddin Wirabrata atau yang biasa dipanggil RT Udin mengakui dia selalu membawa pistol saat ke rumah warga yang baru kembali dari kampung halamannya untuk memeriksa suhu tubuhnya.

Jadi, kata RT Udin, Sabtu malam (29/05) begitu warganya kembali ke pemukiman langsung didatangi dan “ditembak” dengan pistol untuk mengukur suhu badannya.

Selain itu diminta apakah memiliki surat hasil tes antigen atau lainnya yang memberikan keterangan non reaktif. Bila suhu badannya di bawah 37 derajat, kita anggap sehat.

Namun apabila suhu badannya di atas 37 derajat baik ada gejala atau tidak langsung dilakukan antigen ke Puskesmas Bambu Apus. Begitu juga yang di bawah 37 bila bergejala dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Warga RT 09 RW 01 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pulang mudik tercatat 20 orang, namun yang sudah kembali 15 orang.

Mereka yang kembali sebanyak 10 orang memiliki surat keterangan hasil tes antigen dari kampung halamannya. Sedangkan yang lima orang tidak membawa surat keterangan.

RT Udin tidak tahu kapan lima orang warganya akan kembali. Namun pihaknya tetap akan memberlakukan protokol kesehatan nantinya.

Sesuai instruksi gubernur, tentang pengendalian dan pencegahan Covid-19 pasca lebaran maka dirinya beserta pengurus RT malakukan pengecekan.

Hal ini diakui sebagai hal baru. Begitu warganya kembali dari kampung halaman langsung didatangi dilakukan pemeriksaan dan pendataan.

Alhamdulillah, hasil pemeriksaan terhadap 15 warganya semua sehat sehingga bisa mempertahankan zona hijau. “RT 09 dan RT 03 di RW 01 yang wilayahnya berhimpitan tetap zone hijau,” ujarnya.

Sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Mobilitas Penduduk Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 dilakukan sampai tanggal 30 Mei 2021.

Jaka Tes Antigen Rp 200 Ribu

Sementara itu salah seorang warga bernama Jaka, asal Majalengka, Jawa Barat, mengaku harus merogoh kocek sebesar Rp 200 ribu untuk tes antigen di kampung halamannya.

“Saya takut ada pemeriksaan di jalan dan di kontrakan, jadi tes antigen di kampung,” ujar pedagang gado-gado ini, Sabtu.

Bagi Jaka ini juga pengalaman pertama melakukan tes antigen dengan cara dimasukkan ke hidung lalu dikilik-kilik.

“Alhamdulillah, hasilnya non reaktif atau sehat sehingga dapat langsung berdagang di sini,” katanya.

Diakui pasca lebaran tahun ini pemeriksaan ketat oleh pengurus RT. Selain itu Satpol PP juga masih melakukan razia masker, katanya sambil menunjuk ke Pertigaan Ceger – Bambu Apus yang sedang lakukan razia.

“Itu kelihatan di pertigaan sedang razia masker. Ada juga tuh yang kena razia oleh Satpol-PP Kecamatan Cipayung,” ungkapnya.

 

 

 

 

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version