News

Sekprov Sulbar sebut Rumah Sakit Lapangan TNI AD akan berakhir 11 Maret 2021

Published

on

Mamuju, Sulawesi Barat, koin24.co.id – Tim Transisi Darurat ke Pemulihan Penanggulangan Bencana Gempabumi di Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar rapat monitoring evaluasi terpadu bersama Kementrian terkait dihadiri Komandan Kodim 1418/Mamuju Kolonel Inf. Tri Aji Sartono.

Kegiatan ini berlangsung di Kodim 1418/Mamuju, Sulbar dibuka Wakil Gubernur Sulawesi Barat Enny Anggraeni Anwar didampingi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Muhammad Idris, bersama Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan manusia dan Kebudayaan, Nelwan Harahap, dan beberapa perwakilan Kementrian terkait seperti Kementrian PUPR, Kementrian Pendidikan serta Kementrian Kesehatan

Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraini Anwar menjelaskan, pertemuan tersebut adalah rapat monitoring evaluasi terpadu antara Satgas dan Kementrian.

Ia menilai pemerintah perlu segera memberikan kepastian kepada puluhan ribu warga yang masih tinggal di tenda pengungsian.

“Dari pertemuan ini, kita akan merumuskan mengenai apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan setelah gempa dan khususnya bagi penyintas di Mamuju dan Majene,” kata Wagub Sulbar, Selasa (2/03/21).

Selain mengenai penanganan pascagempa, pihaknya juga mengaku bahwa penanganan Covid-19 juga perlu perhatian khusus, seiring terus terjadinya peningkatan angka orang yang terpapar.

“Kami agak kesulitan mendeteksi Covid-19 ketika gempa. Pascagempa di pengungsian kurang sosialisasi masalah Covid-19,” jelasnya.

Sementara itu Sekprov Sulbar DR. Muhammad Idris menjelaskan mengenai kondisi terkini di masa transisi darurat ke pemulihan pascagempa Sulbar.

Mulai dari jumlah pengungsi berdasarkan update 1 Maret 2021 berangsur menurun yaitu 22 ribu di Mamuju dan Majene.

“Nah inilah yang menjadi tugas berat Posko transisi darurat kepemulihan saat ini karena jangankan 22 ribu, seribu saja bagi kami sudah sangat luar biasa. Mereka ini benar-benar butuh penanganan serius dan membutuhkan waktu lama. Karena kondisi rumahnya rusak total, sehingga jumlah pengungsi kurang lebih 22 ribu ini, akan lambat pengurangannya,” kata Sekprov Sulbar.

Sekprov Sulbar juga menjelaskan tentang penanganan kesehatan bagi warga pascagempabumi, termasuk bantuan Rumah Sakit Lapangan TNI AD yang saat ini digelar di Korem 142/Tatag yang sangat banyak membantu warga.

“Rumah Sakit Lapangan TNI AD yang saat ini berada di Korem 142/Tatag akan berakhir tanggal 11 Maret 2021,” kata Sekprov Sulbar DR. Muhammad Idris.

Di tempat yang sama Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan manusia dan Kebudayaan, Nelwan Harahap menjelaskan, bahwa sesuai hasil pemantauan Menteri PMK Muhajir Effendi, menekankan untuk dilakukan percepatan identifikasi, termasuk indentifikasi infrastruktur dan pemukiman yang rusak.

“Hal itu menjadi penting lantaran tidak lama lagi, masyarakat akan memasuki bulan suci Ramadhan,” ucapnya. (***)

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version