Lifestyle

Siapa Peduli Mereka

Published

on

Belasan anak masih berlalu-lalang dengan berbagai aktivitas. Padahal waktu pada smartphone saya sudah menunjukkan pukul 00.30 WIB.

Sebagian membawa tissue dan ditawarkan kepada orang yang dijumpai. Lainnya mengamen menggunakan gitar kecil.

Ada juga yang keliling dengan orang tuanya. Sang ibu bernyanyi dengan loud speaker kecil, sedang si anak menyodorkan kantong untuk saweran.

Pemandangan seperti ini hampir setiap malam bisa disaksikan. Bahkan hingga dinihari masih terlihat di Mangga Besar, Jakarta Barat, daerah Kang Ouw yang tak pernah mati.

Mereka sekarang sudah memodifikasi kegiatannya. Dulu, semata meminta kepada pekerja dan pengunjung tempat hiburan malam karena itu sering ditertibkan atau ditangkap Satpol PP.

Sekarang, mereka berdalih jualan tissue atau mengamen. Tidak sedikit yang mengedarkan list sumbangan untuk atau atas nama yayasan yatim piatu.

Bila mencari uang sampai dinihari, apakah mereka sekolah. Padahal usia mereka adalah wajib belajar yang seharusnya sudah berada di rumah untuk istirahat.

Dua anak yang ada pada foto ini berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kakaknya yang laki-laki, adiknya perempuan, keduanya kerap setiap malam hidup di lingkungan tempat hiburan malam.

Mereka berdua sedang menikmati makan tengah malam. Saya sebut tengah malam karena saat dijumpai sudah pukul 00.30 WIB. Mereka rehab setelah keliling jualan tissue. Saat ditanya apakah masih sekolah, tak menjawab.

Anak yang lain mengaku sudah tidak sekolah lagi karena harus membantu mencari nafkah. Orang tuanya tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk hidup di Jakarta. Pendapatan mereka sekitar Rp 50 ribu per malam pun tak cukup untuk makan sekeluarga.

“Tidak tentu om. Kalau lagi banyak orang baik, dapatnya banyak juga. Paling lima puluh ribu lah,” kata mereka bergantian.

Salah satu anak perempuan berusia belum tujuh tahun, terus menawarkan tissue kepada dua orang dewasa yang sudah menikmati duren. Namun tissue yang ditawarkan tak dibeli, si anak tetap menawarkan sampai kedua lelaki itu meninggalkannya.

Saya tidak tahu anak-anak ini urusan siapa dan siapa yang mau peduli. Mereka setiap malam berada di sekitaran Lokasari, Mangga Besar Raya dan Mangga Besar 8, Jakarta Barat.

Semoga Gubernur Anies Baswedan yang memimpin Jakarta atau Presiden Jokowi dapat mencari solusi untuk mereka yang seharusnya menjadi penerus bangsa.

Click to comment

Terpopuler

Exit mobile version