Connect with us

Entertainment

Cynthia Lamusu kenang ayahanda lewat lagu Tawakal

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24 – Sudah lama rasanya tidak pernah mendengar Cynthia Lamusu Cynthia Lamusu kenang ayahanda lewat lagu Tawakal solo. Selama ini orang hanya mengenalnya sebagai personel Be3 bersama Nola dan Widi. Dan kini Cynthia hadirkan sebuah lagu bergenre religi berjudul Tawakal.

Tawakal bakal menjadi single solo pertamanya setelah dulu terakhir kali dia mengeluarkan dua album solonya di tahun 1990 “Sesal” dan album “Cintaku Hanya Satu” di tahun 1998.

Selain merekam suara bersama grup vokalnya Be3 (dulu AB Three), beberapa tahun terakhir (dari tahun 2008 – 2019), Cynthia dan suaminya, Surya Saputra sempat merilis beberapa single duet yakni Bahagia rilis tahun 2008 (lagu yang jadi soundtrack pernikahan mereka), lalu Kekasihku 2016 lagu daur ulang karya cipta dari Alm. Dian Pramana Putra ini adalah lagu untuk selebrasi ulang tahun pernikahan mereka kedelapan sekaligus di umumkan berita kehamilan Cynthia yang sebelumnya menjadi penantian panjang mereka.

Dua tahun terakhir, Cynthia juga menulis lagu dengan genre baru yaitu lagu anak anak. Tahun 2018 ia merilis single duet ketiganya berjudul Kesayangan sebagai kado ulang tahun
anak kembarnya Tatjana dan Bima juga di dekasikan untuk seluruh anak anak, karena di tanggal 20 November di hari ulang tahun Tatjana dan Bima bertepatan juga merupakan Hari Anak Dedunia.

Tahun lalu, 2019, Cynthia Lamusu kembali menulis lagu anak berjudul, Selamat Pagi #Acinguing yang kembali dinyanyikan duet bersama suaminya, Surya Saputra sebagai single duet keempatnya.

Tawakal jadi lagu religi ketiga yang Cynthia tulis. Sebelumnya lagu Sujudku (dinyanyikan oleh AB Three) dan Bulan Suvi (dinyanyikan oleh Shera) kedua lagu tersebut ada di album kompilasi “Kilau Hati” rilis tahun 2007.

Selain menciptakan lagu religi dan lagu anak, Cynthia juga pernah menulis beberapa lagu cinta , ada di dalam dua albumnya AB Three. Di album “Auraku” 2002 ia menulis dua lagu ; Auraku dan Dilema. Sedangkan di album “Selamat Datang Cinta” 2005 ia menulis satu lagu berjudul Setelah Kau Hadir.

Cynthia juga pernah menulis lagu untuk Siti Nurhaliza, berjudul Karena Dirimu yang ada di album “Hadiah daripada Hati” 2007.

Tawakal ini Sebenarnya lagu yang sudah lama ia tulis (tahun 2008) sepulang ibadah umroh bersama suaminya Surya Saputra. Cynthia mendapatkan inspirasi tentang lagu ini saat tengah mendapatkan ujian dengan beberapa pemberitaan yang kurang bagus.

Sikap Cynthia saat Itu sempat pasif tidak ingin menanggapi dan salah satu menyikapi nya dengan bersifat menyerahkan diri kepada Allah SWT.

Cukup lama lagu Tawakal ini tersimpan, sampai akhirnya di awal tahun 2020 Cynthia ini tiba-tiba teringat kembali karyanya tersebut. Cynthia mengingat kembali lagu Tawakal ini karena Di saat-saat tertentu dia seperti masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ia kehilangan ayahanda tercintanya yang meninggal Juli 2019.

Dan Cynthia merasa satu satunya jalan adalah dengan berserah diri atas apa yang sudah menjadi kehendak Allah.

Lagu ini sempat beberapa kali mengalami perubaan liriknya sampai akhirnya lirik terakhir yang di rilis sekarang ini. Lagu ini bercerita tentang bagaimana seorang menghadapi suatu hal apapun dalam waktu kesukarannya dia akan selalu menyerahkan, menyandarkan hidupnya kepada Allah SWT. Sikap ini adalah cerminan dari sikap Tawakal

Proses produksi lagu ini menjadi “spesial” karena di tengah keadaan pandemi corona dan situasi #PhysicalDistancing. Banyak cerita seru dibalik proses pembuatan lagu ini.
Mulai dari proses rekaman nya sampai pembuatan foto cover nya yang dilakukan oleh Surya Saputra. Untung saja Cynthia dapat menyelesaikan nya dengan tepat waktu.

Single Tawakal ini akan dirilis serentak di platform music digital pada tanggal 19 April 2020. Tanggal ini di pilih merupakan hari ulang tahun Alm. Ayah dari Cynthia Lamusu. Ia dedikasikan lagu religi ini juga sebagai amalan untuk Alm. Ayahanda tercintanya.

Dan karena Ramadhan kali ini juga adalah pengalaman pertamanya menjalani ibadah puasa tanpa kehadiran ayahnya. Di saat kondisi dunia yang tengah diuji seperti sekarang, bangsa ini pun tak luput.

“Semoga lagu Tawakal ini, bisa mewakili semua Rasa yang tengah gundah gulana sekaligus menyambut datangnya Ramadhan, kita bisa sama sama belajar tentang sikap tawakal, menambah keimanan dan kecintaan kita pada Allah SWT,” kata Cynthia. (***)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Entertainment

Jodhi Yudono rilis single religi doa

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Jodhi Yudono, seniman dan budayawan yang juga Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) meluncurkan single Religi bertepatan dengan suasana Ramadhan tahun 2021.

Lagu yang digubah dan dinyanyikan oleh Jodhi diangkat dari puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Doa”.

Jodhi yang di kalangan pecinta seni dikenal sebagai penyanyi puisi, memang banyak menggubah puisi-puisi penyair besar negeri ini, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, serta puisi- puisi karya sendiri.

Pilihan puisi “Doa” yang dijadikan single kali ini, selain bertepatan dengan bulan puasa, juga karena bertepatan dengan haul Chairil yang ke 72 tahun.

“Chairil adalah ikon perpusian Indonesia. Karya-karyanya sudah menjadi legenda sekaligus spirit bagi penyair sesudahnya. Maka sudah seharusnya saya mendedikasikan sebuah karya Nyanyian Puisi yang diambil dari salah satu puisi Chairil,” jelas Jodhi kepada media di Jakarta.

Malalui single yang bisa dinikmati di Youtube melalui link https://youtu.be/KIf11tsbWGU, serta di beberapa platform seperti Spotify, Joox, Deezer, iTune, GooglePlay, dll, Jodhi berharap lagu ini bisa menyejukkan suasana masyarakat Indonesia.

Perjalanan hidup

Jodhi Yudono lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 16 Mei 1963; adalah musikus dan penulis berkebangsaan Indonesia. Karya musiknya, dalam bentuk nyanyian puisi, dibawakan di panggung-panggung konvensional, dan juga dipersembahkan untuk menghibur sesama kawan yang tengah mengalami penderitaan.

Jodhi juga sering terlibat dalam penggalangan dana kemanusiaan sekaligus terjun langsung ke daerah-daerah yang sedang terkena bencana untuk memberikan trauma healing bagi anak-anak.

Catatan-catatan perjalanannya ke berbagai daerah dan luar negeri tentang seni-budaya telah dimuat di beberapa media massa.

Awal tahun 1990-an Jodhi hengkang ke Jakarta menekuni profesi barunya sebagai jurnalis di tabloid Citra, milik grup Kompas Gramedia. Tak lama kemudian dia dipindahtugaskan ke Majalah Jakarta Jakarta, sebelum akhirnya berlabuh di Kompas.com hingga tahun 2019. Di situ kemampuan menulisnya semakin terasah tajam, sembari tetap setia pada dunia lama sebagai musisi. Sekarang Jodhi dipercaya menjadi Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO).

Perkenalannya dengan beberapa musisi Indonesia antara lain Totok Tewel, Jockie Surjoprajogo, Franky Sahilatua, dan Syaharani, Amiroez, telah menghasilkan beberapa komposisi lagu yang digarap bersama-sama.

Jodhi juga telah melakukan pertunjukan musiknya di beberapa gedung pertunjukan, stasiun televisi (Metro TV,  MNC TV, dan kini menjadi pengisi tetap di acara “Ngopi” Kompas TV. Jodhi juga acap kali diundang pentas di beberapa negara.

Jodhi menggeluti musik bukan untuk dirinya sendiri, melainkan dibagikan kepada sesama manusia dalam rangka turut berempati atas penderitaan/duka yang sedang dialami. (***)

Continue Reading

Entertainment

Antusiasme penonton bioskop Malaysia dan Brunei nikmati experience horor film “Jangan Sendirian”

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Sekian banyak subgenre dalam film horor tanah air berkutat di seputar kisah-kisah hantu, sebutlah, pocong, kuntilanak, genderuwo, sementara peran paranormal turut membalut di dalam alur cerita, meski, peran paranormal acap berganti dengan orang-orang yang memiliki kekuatan supranatural indigo, misalnya.

Memasuki era milenial 2016 sampai saat ini, beberapa film horor Indonesia kembali semarak, bahkan ada satu jenis film horor nasional yang dapat menyedot jumlah penonton menembus lebih diangka 3 juta orang.

Semarak film bergenre horor tersebut dapat diterima, karena menyuguhkan cerita yang baru, tanpa embel-embel perempuan seksi ataupun komedi yang tak lucu, bahkan suasana mistis dan kengerian ada pada karakter dan alur cerita yang disajikan.

Produser Film Agung Setray mengatakan, “Film Jangan Sendirian juga tidak menggunakan hantu pada umumnya. Film ini menggunakan jump scare bukan pada sosok hantunya. Justru, kengerian yang disajikan film-film ini terpetak pada kekuatan karakter dan storytelling yang dibangun”.

Penggabungan unsur thriller dan suspense, yang membuat suasana mencekam adalah hal baru dalam jagat perfilman Indonesia, khususnya film horor. Justru diferensiasi inilah yang menjadikan film Jangan sendirian mendapat aplaus yang cukup baik bagi penonton tanah air di awal pemutaran perdananya.

Selain di tanah air, Film Jangan Sendirian besutan Sutradara X,jo juga mulai diputar di bioskop-bioskop negeri Jiran mulai 8 April ini, menyusul selanjutnya akan tayang di Singapura, Kamboja dan Vietnam. Sepertinya produser Jangan Sendirian melihat celah bisnis yang terbuka lebar, selepas dibukanya kembali bioskop-bioskop baik di tanah air maupun di negara tetangga.

Witjaksono sebagai salah satu Executive Produser menuturkan, “Ada beberapa alasan kita harus optimis perfilman nasional dapat diterima di Negara-negara ASEAN khususnya Malaysia, Singapura dan Brunei, Kamboja dan Vietnam antara lain karena faktor bahasa yang serumpun, soundtrack music yang mengena, sense of humor gaya melayu yang juga sama”.

Tak dapat pungkiri, berdasarkan kenyataannya alasan utama film Nasional selama ini sejatinya sudah di terima oleh masyarakat Asean, yakni kesamaan bahasa yang masih serumpun, membuat lebih mudah untuk dimengerti, alhasil tidak perlu lagi kesulitan untuk menerjemahkannya.

Selain itu soundtrack musik film Indonesia yang juga mengena, Bukan lagi sebuah rahasia kalau lagu-lagu Indonesia dan band-band nasional kita memang terkenal di negeri tetangga, sehingga turut mempangaruhi diterima atau tidaknya film kita di negara asean tersebut.

“Tentunya keadaan ini juga menambah keyakinan kami, Film Jangan sendirian akan diterima baik oleh penonton di negara Asean lainnya, dimana saat ini generasi milenial dan juga sentenial yang memiliki persepsi berbeda dalam menilai sosok hantu yang ditampilkan dalam sebuah alur cerita, dan di film Jangan Sendirian menjawab kebutuhan tersebut bahwa film Horor tidak selamanya berkutat pada unsur-unsur klenik” tutup Henry Boboy. (***)

Continue Reading

Entertainment

Duo Amor goyang Ngopi Daring Bela Negara di Kemhan

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Duo Amor tampil penuh pesona di acara Ngopi Daring Bela Negara, Kamis (1/4) di Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat. Menyanyikan dua lagu di jeda acara yang dipandu Jay Aryaputra Singgih itu, Duo Amor berhasil membuat suasana webinar yang bertajuk “Insan Media Bela Negara? Kuy” tersebut semakin cair.

Webinar yang dikomandoi wartawan senior, Badar Subur itu menampilkan empat pembicara, Brigjen TNI Dr. Jubei L S.Sos., M.M, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan, Profesor Dr Rajab Ritonga, M.Si, Direktur UKW PWI, Hendri Ch Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers dan artis cantik Tissa Biani.

Refty dan Yuyun mengaku terkejut saat diminta untuk tampil di acara tersebut. Sebab, mereka menilai narasumber dalam acara itu sangat dikenal di bidang mereka. Terlebih, tema yang dibawakan terkait Bela Negara, membuat keduanya tak kuasa menolak.

“Kami sangat mendukung sekali acara-acara yang bisa menumbuhkan rasa nasionalisme sebagai warga negara Indonesia. Apalagi ini terkait bela negara,” ujar Refty usai tampil.

“Saya jadi ikut mendengarkan apa yang disampaikan para pembicara dan sangat bagus sekali. Memang benar, bela negara harus ada dalam diri setiap warga negara Indonesia,” imbuh Yuyun.

Bagi keduanya, bela negara bukan hanya tentang mengangkat senjata untuk melawan ancaman dari pihak luar. Namun dengan prestasi dan memperkenalkan Indonesia di mata dunia, itu juga bagian dari bela negara. Sebagai penyanyi dangdut, Refty dan Yuyun pun langsung termotivasi untuk memperkenalkan Indonesia di mata dunia dengan musik dangdut.

“Dangdut ini kan dari Indonesia, setelah mendengar pemaparan dari para ahli di acara Ngopi Daring Bela Negara, kami jadi termotivasi untuk berprestasi dan memperkenalkan dangdut di mata dunia. Dengan begitu, mengangkat pula nama Indonesia,” ujar Refty dan Yuyun bergantian.

Duo Amor juga merasa bangga bisa ikut menyemarakkan acara Ngopi Daring Bela Negara yang diusung dengan santai. Keduanya berharap, banyak acara-acara sejenis yang dilangsungkan agar terus memupuk rasa cinta Tanah Air sehingga kampanye Bela Negara, bisa menyeluruh sampai ke pelosok Indonesia. (***)

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler