Connect with us

Politik

Letjen Suharto dan Eks Danjen Kopassus Soenarko Sambangi Kediaman Rizal Ramli, Ada Apa?

meldachaniago

Published

on

JAKARTA, koin24.co.id – Letnan Jenderal (Letjen) TNI Marinir (Purn) Suharto dan mantan Danjen Kopassus Soenarko menemui eks Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023). Bahkan tidak hanya Suharto dan Soenarko, Ubaidillah Badrun akademis, Natalius Pigai mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), ekonom Marwan Batubara, dan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat M Amien Rais.

Rizal Ramli mengatakan, ini merupakan silaturahmi sekaligus seruan kebangsaan yang dilakukan sejumlah tokoh nasional, akademisi, aktivis, mahasiswa, dan sejumlah elemen masyarakat yang tergabung di Koalisi Perbaikan Indonesia (KPI). Dia juga mengatakan, pihaknya mendorong institusi negara ini untuk menjalankan fungsinya dengan baik

“Lembaga Trias Politica di negeri ini seperti lembaga legislatif (MPR, DPR, DPD RI), lembaga yudikatif, dan lembaga eksekutif menjadi persoalan bangsa. Karena tidak menjalankan fungsi dan tugas yang seharusnya, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi,” kata Rizal Ramli di lokasi pertemuan.

Rizal yang juga sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, pemimpin dan lembaga megara yang bertentangan dengan cita-cita kemerdekaan dan tuntutan reformasi itu harus dilawan serta dihentikan.

“Pengkhianatan terhadap tujuan kemerdekaan adalah bentuk lain dari neokolonialisme yang dikendalikan oleh oligarki,” katanya.

Maka itu, kata dia, KPI mendesak lembaga hukum untuk bertindak tegas.

“Kami mendesak kepada KPK dan Kejakgung agar menumpas dan mengadili semua pihak yang terkait dengan kejahatan tersebut tanpa tebang pilih,” pungkasnya.

Sementara itu, Mantan Danjen Kopassus Soenarko menambahkan, anggota DPR hanya mementingkan partainya.

“DPR itu Dewan Perampok Rakyat. mereka hanya mementingkan partainya bukan rakyat,” tegasnya.

Continue Reading

Politik

Gelar Pertemuan di Bangka, Rizal Ramli dan Amies Rais Kritik Pemerintahan Jokowi

meldachaniago

Published

on

JAKARTA, koin24.co.id – Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais melakukan pertemuan dengan mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia Rizal Ramli di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2023) sore. Keduanya melakukan pertemuan untuk bersilaturahmi dan menyampaikan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pria yang biasa disapa RR ini mengatakan, demokrasi Indonesia kian merosot karena hak-hak rakyat terhadap kebutuhan dasar semakin tidak terjangkau. 40% rakyat Indonesia masuk dalam kategori miskin, hak politik, dan kebebasan rakyat berpendapat ditindas.

“Jokowi yang tidak pernah berjuang untuk demokrasi begitu berkuasa justru mempreteli demokrasi,” kata Rizal.

Rizal juga mengatakan, Jokowi memperlemah lembaga anti korupsi. Dia mengatakan, Jokowi hanya memperkaya keluarga dan kelompoknya.

“Jokowi juga membangun dinasti politik yang penuh nepotisme dan tidak berprestasi,” ujar Rizal.

Kedua tokoh itu sepakat untuk memperjuangkan pelaksanaan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Keduanya menilai, Jokowi hanya berpihak kepada oligarki.

“Tugas pemimpin meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat,” kata Rizal.

Rizal mengatakan, Jokowi hanya tampaknya saya yang merakyat tapi hatinya untuk oligarki. “Bukan untuk rakyat,” tandasnya.

Continue Reading

News

Jenderal Dudung Ungkap Ciri Pemimpin

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Kabar bahagia diperoleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Pasalnya, dia dinyatakan lulus menjadi doktor ilmu ekonomi dengan nilai cum laude.

Hal tersebut didapat setelah menjalani sidang promosi doktor ilmu ekonomi di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, dan menghadiri Yudisium Wisudawan, di Ballroom Hotel Aston Kartika Grogol, Jumat (28/4/2023) pagi.

Jenderal Dudung lulus setelah memaparkan disertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Strategic Leadership Style dan Green Human Resource Management terhadap Management Performance Kodam Jaya yang Dimediasi oleh Teamwork Management’.

Suami dari Rahma Setyaningsih tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. “Ucapan terima kasih yang pertama kepada rektor Universitas Trisakti, promotor dan kopromotor penguji. Ucapan yang setinggi-tingginya kepada keluarga dan, istri saya. Semoga ini akan menjadi berkah bagi kita semuanya. Terima kasih,” terang Dudung dalam sambutannya.

Lebih jauh dikatakannya konsep green human resources management dalam memimpin penting dilakukan. Sebab nantinya akan menciptakan team work yang baik.

“Jadi kepemimpinan dengan style green human resources management dengan keteduhan, maka ini berpengaruh positif pada team work dalam melaksanakan tugas. Menjadi pemimpin tidak perlu punya ketegangan, amarah, dan murka. Dengan pendekatan green human resources nantinya akan menjadikan pemimpin dicintai,” tambahnya.

“Ini sering saya lakukan, pendekatan-pendekatan sentuhan sentuhan kepada prajurit. Tidak adanya ketegangan, tidak ada marah-marah tidak ada murka, tidak ada penekanan-penekanan. Justru dengan pendekatan ini, dengan empati yang lebih bagus, maka prajurit akan melaksanakan tugas dengan baik dan akhirnya team work ini akan menjadi solid,” katanya lagi.

Dudung juga menyinggung soal keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan. “Leadership style diwujudkan dalam keberanian menghadapi dalam mengambil sebuah keputusan. Terkadang kita harus putuskan dengan situasi dan kondisi tentunya dilatarbelakangi dengan informasi yang didapat, prosedur dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Sebab ciri pemimpin harus mengambil keputusan kalau keputusan itu benar, berarti bagus, kalau salah, masih bagus daripada tidak berani sama sekali. Membangun lingkungan yang nyaman bagi seluruh prajurit yang pada akhirnya menumbuhkan kecintaan,” imbuhnya.

Selain Rahma, dalam momen bahagia tersebut, Jenderal Dudung didampingi putri sulung Nadine Aqmarina Setyaningsih dan cucu pertamanya, Kenryu Abdurachman El Ausy.

Sebagi informasi, daftar penguji dalam sidang sebelumnya antara lain ketua penguji sekaligus Rektor Universitas Trisaksi Kadarsah Suryadi, sekretaris penguji Dekan FEB Universitas Trisakti Yolanda Masnita Siagian, promotor Willy Arafah, kopromotor Kusnadi.

Kemudian anggota penguji internal Farida Jasfar dan Zainal Effendi Berlian serta penguji eksternal Ninik Rahayu dan Pantja Djati.

Continue Reading

News

Sistem Pemilu Terbuka Adalah Cermin Kehendak Rakyat yang Sesungguhnya

Avatar

Published

on

JAKARTA, koin24.co.id – Sistem pemilihan terbuka atau mencoblos nama caleg dalam surat suara, bagi Nusron Wahid adalah sistem yang paling ideal, saat ini. Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR ini menilai sistem tersebut merupakan gabungan atas kehendak partai politik dan kehendak rakyat.

“Dalam sistem terbuka ini sudah memberikan kewenangan kepada partai politik untuk menentukan nama calon legislatif. Sementara di Pemilu, maka rakyat yang akan memilih calon legislatif tersebut lewat mencoblos nama caleg yang mereka pilih,” kata Nusron.

Bagi Nusron, sistem pemilu terbuka ini adalah menghormati kehendak rakyat seluas-luasnya dalam sebuah pesta demokrasi.

Menurut Nusron dalam sistem tertutup, orang atau calon legislatif yang dijadikan partai politik sebagai anggota dewan perwakilan, belum tentu sesuai kehendak rakyat. “Misalnya karena caleg tersebut selama ini kurang bekerja untuk rakyat namun justru ditetapkan oleh parpol, dibandingkan caleg lainnya yang lebih bekerja untuk rakyat,” ungkap Nusron.

Esensinya, pemilihan anggota DPR adalah pemilihan wakil rakyat, meski yang menjadi peserta pemilu adalah partai politik. Di sini rakyat tidak boleh langsung mencalonkan diri sebagai anggota legislatif namun harus lewat partai. “Jadi jangan sampai keinginan rakyat ini justru dikebiri oleh partai,” tambah Nusron.

Menurut politisi Golkar ini, sistem pemilihan terbuka adalah mencari titik temu antara harapan dan pilihan rakyat dengan pilihan partai itu sama. “Jadi partai yang menyediakan pilihan caleg, lalu rakyat yang memilihnya. Partai melakukan seleksi caleg, rakyat yang memilihnya. Ini cermin kedaulatan rakyat,” tutur Nusron, yang juga anggota FPG.

Sementara gugatan di Mahkamah Konstitusi tentang sistem pemilu terbuka itu, bagi Nusron ibarat sebuah permainan yang akan diganti sistemnya ketika sudah setengah jalan. “Tahapan dan proses pemilu sudah lama berjalan, namun kok tiba-tiba mau diganti sistemnya di tengah jalan. Saya kira tidak bisa seperti itu,” ucap Nusron,
Jika sampai berubah, Nusron khawatir persiapannya pun akan berbeda. “Ibaratnya ini mengubah sistem pertandingan dan di tengah pertandingan itu sudah berlangsung. Ini tidak baik,” ujar Nusron.

Ia sangat menyayangkan jika sejumlah politisi ingin menggugat ke MK terhadap sistem pemilihan terbuka yang sudah berjalan sejak beberapa periode Pemilu.

Nusron khawatir, jika sampai MK membuat keputusan berbeda atas keputusan terdahulu, maka bisa menimbulkan pertanyaan publik bahwa MK tengah ditekan oleh kekuatan politik yang merasa diuntungkan dan yang konsisten mendukung sistem pemilu tertutup.*

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler