Connect with us

News

Soal kenormalan baru, pemerintah akan susun skenario perkuat kesehatan dan penyesuaian ekonomi

Avatar

Published

on

Foto: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas), Rabu (27/5). (Sumber: setkab.go.id).

Jakarta, koin24 – Pemerintah akan membuat berbagai skenario terkait dengan pertumbuhan bagaimana memperkuat dari segi kesehatan dan juga mulai penyesuaian kegiatan ekonomi terkait kenormalan baru.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas), Rabu (27/5).

”Kita diminta memang untuk beradaptasi dengan virus Covid-19. Dan tentunya selama vaksin belum ditemukan, imunisasi belum dilaksanakan dan belum terdistribusi secara luas maka diperkirakan membutuhkan waktu dan oleh karena itu dipersiapkan kenormalan baru (new normal),” ujar Airlangga.

Untuk itu, Menko Perekonomian sampaikan penyusunan skenario kenormalan baru agar bisa menekan korban dari Covid-19, di samping itu juga bisa menekan korban dari pemutusan hubungan kerja, dan me-restart sosial ekonomi.

“Jadi kalau lihat dari skenario tingkat infeksi atau mortality tinggi dan rendah, kemudian pemulihan lambat dan resesi berat, dan pemulihan cepat yang diharapkan adalah Indonesia keluar dengan V shape atau kita kenal dengan tema produktif dan aman Covid-19,” imbuh Menko Perekonomian.

Soal aspek yuridis, menurut Menko Perekonomian, adalah sesuai dengan pelaksanaan masyarakat produktif dan aman Covid-19 terkait dengan regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Bahwa PSBB ini secara yuridis penetapannya oleh Menteri Kesehatan (Menkes), demikian pula untuk pengakhirannya apabila belum waktunya juga persetujuan Menteri Kesehatan. Namun apabila selesai jangka waktunya, maka ini akan secara otomatis berakhir,” kata Menko Perekonomian.

Lebih lanjut, Menko Perekonomian juga sampaikan Pemerintah mendorong agar kehidupan berjalan ke arah normal sambil memperhatikan data dan fakta yang terjadi di lapangan.

Ia menambahkan bahwa data yang terjadi di lapangan ini pemerintah akan satu data, yaitu koordinasi dengan BNPB, Bappenas, dan data akhir berada di BNPB sehingga seluruh data nanti akan dikumpulkan di BNPB.

Pemerintah, menurut Menko Perekonomian, juga akan mendorong untuk direspons oleh masyarakat, maka tentu Pemerintah mendorong bahwa kriterianya adalah penurunan daripada tingkat infeksi dan kematian akibat Covid-19.

“Kemudian mendorong pemulihan ekonomi dengan pembukaan kegiatan atau penyesuaian kegiatan ekonomi setelah kurva melandai dan, melakukan kegiatan berbasis dorongan fiskal dan moneter, sehingga diharapkan bisa keluar dari resesi ekonomi,” ungkap Menko Perekonomian.

Menurut Menko Perekonomian, Pemerintah mendesain program bersamaan dalam rangka pemulihan ekonomi, yaitu penyesuaian Covid-19 secara bertahap untuk setiap fase pembukaan ekonomi.

“Kemudian juga dalam program bersamaan adalah telah menyiapkan pemulihan ekonomi nasional atau program PEN sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2020,” jelas Menko Perekonomian.

Tahapan-tahapan tersebut, lanjut Menko Perekonomian, sangat memperhatikan dimensi kesehatan, yaitu perkembangan penyakit, pengawasan virus, kapasitas layanan kesehatan, dan dimensi kesiapan sosial ekonomi, protokol-protokol untuk setiap sektor/wilayah, dan transportasi yang terintegrasi dengan yang lainnya.

“Jadi protokol-protokol itu berbagai sektor telah menyiapkan protokolnya. Di antaranya tentu ada persyaratan yang kita sebut sebagai syarat perlu, dimana syarat perlu itu melihat dari perkembangan Covid-19,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menko Perekonomian jelaskan selanjutnya pengawasan terhadap virus, kapasitas pelayanan kesehatan, persiapan dunia usaha, respons daripada publik, ada protokol baru yang terkait dengan kebersihan tangan, sabun, menggunakan masker, menerapkan physical distancing, isolasi mandiri, pengecekan suhu, dan selanjutnya.

“Tentu dari kesiapan sosial ekonomi, pemerintah melihat kesiapan dari masing-masing daerah. Tentu data-data Rt/R0 itu diperhatikan,” jelasnya.

Di Pulau Jawa, sambung Menko Perekonomian, terlihat tren di Jawa Tengah, di Bali, DKI, dan DIY trennya sudah menurun dan relatif bisa turun di bawah 1 di dalam tracking dalam 3 bulan terakhir.

“Untuk Sumatra, seperti Aceh, Sumatra Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau juga angkanya sudah di bawah 1 dan trennya terus menurun,” ungkapnya.

Demikian pula, tambah Menko Perekonomian, di beberapa daerah di Sulawesi yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat.

Terkait dengan protokol-protokol yang sudah ada, lanjut Menko Perekonomian, itu adalah secara umum, Kemenkes menyiapkan protokol yang secara umum mengatur tentang aturan tempat kerja, aturan bagi pekerja, kemudian juga koordinasi tempat kerja dan pemerintah daerah.

“Di sektor industri juga sudah ada edarannya terkait dengan kawasan industri, pekerja dan panduan social distancing. Dan industri memang menjadi salah satu sektor yang dibuka sejak awal di dalam Permenkes,” imbuh Menko Perekonomian.

Selain itu, Menko Perekonomian jelaskan juga akan dipersiapkan adalah di sektor pariwisata dimana mengatur SOP mengenai hotel, kemudian restoran dan sebagainya dengan kapasitas yang dibatasi.

“Kemudian sektor perhubungan, ini sudah dijalankan. Kemudian sektor perdagangan terkait dengan pasar tradisional, kemudian aturan ke konsumen, dan waktu operasional,” katanya.

Memang dari hasil pembicaraan dengan para gubernur, tambah Airlangga, yang menjadi titik rawan adalah terkait dengan pengaturan pasar tradisional.

Berdasarkan indikator daerah-daerah perkembangan kasus yang ada, Airlangga jelaskan bahwa Pemerintah juga menyiapkan sektor-sektor seperti manufaktur, sektor perkebunan yang selama ini terus berjalan, dan sektor pertambangan itu juga yang memang jauh dari masyarakat.

“Kemudian sektor pertanian yang kemarin juga sedang melakukan panen sampai saat sekarang. Ini adalah sektor-sektor yang masih bisa beraktivitas dan tentunya nanti dengan BNPB akan terus dikoordinasikan,” imbuhnya.

Sesuai hasil indikator kesehatan dan protokol, Menko Perekonomian jelaskan bahwa berdasarkan data dari BNPB, nanti disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas, ada 110 daerah kabupaten/kota yang memang belum pernah terdampak Covid-19.

“Dan tentunya daerah ini yang masuk di dalam daerah hijau. Tentunya ini bisa dipersiapkan untuk kegiatan yang normal baru,” ungkapnya.

Menurut data R0 dari Bappenas, Menko Perekonomian jelaskan beberapa daerah sudah terindikasi siap, yaitu Aceh, Riau, Kaltara, Maluku, Jambi, dan DKI sesudah tanggal 4 Juni nanti.

“Kemudian juga Jawa Barat ada beberapa daerah, Jawa Barat PSBB-nya sampai tanggal 29 Mei. Dan tentunya keseluruhan daerah nanti akan mengikuti koordinasi dengan BNPB,” ujarnya.

Untuk daerah yang belum terinfeksi ini, Menko Perekonomian sampaikan perlu dipersiapkan juga tentang fasilitas-fasilitas kesehatannya serta diharapkan bisa dilakukan simulasi yang waktunya nanti akan ditentukan bersama antara pemerintah daerah dan BNPB.

“Kemudian untuk daerah yang kurang Rt-nya kurang dari 1, tentunya kepala daerah dan Forkopimda diharapkan bisa juga melakukan koordinasi dan menyusun protokol untuk uji coba di lapangan sebelum membuka kegiatan,” tandas Menko Perekonomian.

Prasyarat kesehatan yang dikoordinasikan oleh Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas, menurut Menko Perekonomian, menjadi prasyarat mutlak dan berikutnya tentu prakondisi dengan masyarakat perlu disiapkan agar masyarakat betul-betul bisa menjaga kedisiplinannya.

“Dan sesuai arahan Bapak Presiden nanti dari Polri dan TNI akan mengawal dan mengoordinasikan di tempat-tempat keramaian, sehingga di tempat-tempat tersebut bisa dijaga disiplin dari masyarakat dan dijaga agar tidak terjadi secondary wave,” tandasnya.

Kalau terjadi secondary wave, menurut Menko Perekonomian, kegiatan akan dihentikan kembali dan juga nanti kegiatan pun akan terganggu kembali.

Oleh karena itu, Menko Perekonomian, sampaikan sosialisasi, edukasi, monitoring, dan penegakan hukum yang tegas itu akan menjadi prasyarat utama yang akan diterapkan oleh pemerintah.

“Dan pemerintah selalu mengoordinasikan data-data yang sifatnya dinamis ini sesuai dengan situasi dan keadaan di daerah masing-masing,” pungkas Menko Perekonomian. (FID/EN/sumber: setkab.go.id)

News

Fikom Universitas Esa Unggul Gelar Sosialisasi Strategi Tembus Jurnal Bereputasi

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Esa Unggul menggelar sosialisasi bertajuk, “Strategi Tembus Jurnal Nasional dan Internasional Bereputasi” di kampus Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Jakarta pada Jumat (3 Mei 2024). Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dosen Fikom dalam menerbitkan artikel jurnal nasional dan internasional bereputasi.

Dekan Fikom, Erna Febriani mengharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi dosen-dosen Fikom untuk lebih produktif dalam menulis dan menerbitkan jurnal nasional dan internasional bereputasi.

“Semoga pemaparan para pemateri hari ini akan memberikan ide dan motivasi bagi para dosen Fikom dalam menulis dan menerbitkan artikel jurnal,” kata Erna saat membuka acara sosialisasi.

Erna mengungkapkan, acara sosialisasi ini juga diharapkan dapat melahirkan kolaborasi penelitian para dosen Fikom dengan dosen dari kampus di luar Universitas Esa Unggul.

Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Indonesia, Irwansyah mengatakan, ada banyak hal yang bisa menjadi motivasi para dosen untuk menembus jurnal internasional dan nasional bereputasi. Di antaranya adalah memenuhi kewajiban Beban Kerja Dosen (BKD), sebagai luaran hibah penelitian, dan sebagai syarat kenaikan jabatan fungsional akademik.

“Selain itu juga keuntungan bagi dosen menulis artikel jurnal internasional dan nasional bereputasi adalah dosen dapat membentuk jejaring komunikasi, memenuhi kewajiban rekognisi, dan mendapatkan insentif,” urainya.

Menurut Irwansyah, dalam menulis artikel jurnal dapat dimulai dari topik yang paling ringan atau fenomena yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa menjadi strategi dalam menumbuhkan kesabaran dalam menulis artikel jurnal.

“Dalam tahap membiasakan menulis jurnal, cari topik yang ringan dulu seputar kehidupan atau kegiatan sehari-hari. Selain itu targetnya yang penting terbit dulu jurnalnya, tidak usah pikirkan apakah akan terbit di jurnal terindeks sinta atau scopus. Terpenting pokoknya jurnal kita terbit, sehingga tidak ada beban bagi kita dalam menulis jurnal,” urainya.

Kepala Lembaga Penerbitan, Universitas Esa Unggul, Erwan Baharudin, saat memaparkan materinya mengatakan, sebelum mengirim artikel ke penerbitan jurnal ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya sesuaikan nama penulis dengan akun ID Orcid, dan koordinasikan dengan tim peneliti atau penulis jurnal.

“Di samping itu juga pastikan paper kita jangan diupload di internet, seperti repository, media sosial. Kemudian lakukan pengecekan similarity artikel, dan sesuaikan artikel yang kita tulis dengan template jurnal yang dituju,” urainya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi, Universitas Esa Unggul, Rian Adi Pamungkas mengatakan, kegiatan penelitian merupakan salah satu dari tiga kewajiban yang harus dilakukan dosen selain mengajar dan pengabdian masyarakat. Hasil penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) diterbitkan dalam publikasi jurnal.

“Muara dari hasil penelitian dan abdimas yang dilakukan dosen adalah untuk meningkatkan Sinta skor, IKU Perguruan Tinggi, BKD dosen, dan akreditasi fakultas maupun universitas, sebab itu dosen minimal satu tahun sekali harus menerbitkan satu artikel jurnal,” ujarnya.

Untuk mendukung publikasi dosen Universitas Esa Unggul, Rian menjelaskan, bahwa dosen dapat memperoleh dana bantuan penelitian dan abdimas sesuai skema, bantuan biaya proofread dan submission fee, serta bantuan konferensi luaran litabmas dan insentif. ***

Continue Reading

News

Mendagri Tito Karnavian Minta PWI Ikut Sosialisasikan Pilkada Damai

Avatar

Published

on

By

Jakarta, koin24.co.id – Pengurus PWI Pusat beraudensi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Kamis (2/5/2024) pagi, bertempat di ruang kerja Mendagri.

Audiensi tersebut bertujuan untuk menjajagi kerjasama PWI dan Kemendagri untuk kampanye Pilkada Damai terkait Pilkada yang melibatkan 37 provinsi dan 415 Kabupaten, 93 Kota sehingga totalnya 545 yang berlangsung serentak pada 27 November mendatang, dengan melibatkan seluruh pengurus dari 38 PWI Provinsi se Indonesia ditambah satu cabang khusus, PWI Solo.

Mendagri dalam kesempatan itu menilai sukses Pemilu Pilpres dan Pileg pada Februari lalu tidak lepas dari peran pers, yang mampu mengawal hajatan nasional itu sehingga minim gesekan sampai pada selesainya gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Tito mengharapkan pers dapat menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi, edukasi dan kontrol sosial secara optimal. Selain itu, tambahnya, pers diharapkan dapat menjalankan fungsi kontrolnya, mengawasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu, agar melakukan tugasnya sesuai harapan masyarakat yakni menjadi wasit yang adil dan independen dari kepentingan siapapun.

Sementara Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan bahwa Keberhasilan PWI mendatangkan tiga Calon Presiden untuk menyampaikan visi misi di hadapan anggota PWI baik secara offline maupun online untuk anggotanya di 38 provinsi (plus Solo) dapat diterapkan pula untuk Pilkada Gubernur maupun Bupati Walikota.

Dengan meningkatkan kapasitas wartawan khususnya anggota PWI, mereka diharapkan dapat menghasilkan karya jurnalistik berkualitas sesuai Surat Edaran Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 tentang Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab Untuk Pemilu 2024 yang Berkualitas.

Hendry menyatakan, PWI berencana melakukan pertemuan lanjutan dengan KPU dan Bawaslu agar sosialisasi Pilkada Damai dapat terlaksana. Dengan anggota mencapai 22.000an yang tersebar di seluruh 38 provinsi, PWI memiliki kemampuan untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi ini.

Dalam pertemuan tsb Mendagri didampingi PLT Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir, PLH Kapuspen Aang Witarsa dan Karo Hukum Chandra Purwonegoro. Sedangkan Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, didampingi Sekjen Sayid Iskandarsyah, Wakil Sekjen Raja Pane, Ketua Bidang Kerjasama Sarwani, Ketua Bidang Pendidikan M Nasir, Wakil Bidang Multi Media Tatang Suherman dan Humas Herry Sinamarata.

Continue Reading

News

BPN Kota Depok Dorong Pemda dan BUMN Percepat Sertifikasi Aset demi Mencegah Sengketa Tanah dan Kerugian Negara

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Depok, Koin24.co.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat proses sertifikasi aset.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dalam mencegah sengketa tanah dan kerugian negara termasuk memutus mata rantai mafia tanah yang menjadi topik pembicaraan selama ini.

“Realisasi sertifikasi aset pemerintah, termasuk aset BUMN, menjadi salah satu strategi dalam mencegah potensi penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan negara. BPN Kota Depok sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian ATR/BPN berperan aktif dalam proses ini,” jelas Indra Gunawan usai rapat koordinasi dengan Polres Metro Kota Depok, Selasa, (23/4/2024).

Ditambahkan Indra Gunawan, sertifikat aset juga memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset milik BUMN. Dengan adanya sertifikat, diharapkan konflik atau sengketa pertanahan di atas tanah-tanah BUMN dapat diminimalisir.

“Kewajiban mereka (Pemda dan BUMN maupun BUMD, red) menjaga tanah yang dimiliki sebagaimana pemberian haknya,” kata Indra.

Administrasi pertanahan, sambung Indra, dikenal dengan istilah Right, Restriction, dan Responsibility (3R). Artinya, pemegang hak memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanahnya dengan baik.

“Tanggungjawabnya tersebut menjadi domain pemilik tanah, bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah. Maka, Kantor Pertanahan Kota Depok tak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan. Karena muaranya nanti ke kami juga jika ada gugatan, sanggahan dan sengketa yang berkaitan dengan aset tersebut,” tandas Indra.

Ditegaskan Indra Gunawan, Pemda dan BUMN, BUMD merupakan entitas yang memiliki aset dengan risiko tinggi terhadap munculnya gugatan, jika tanah tersebut tidak diamankan dan didaftarkan segera.

“Pada posisi ini BPN Kota Depok siap membantu penyertifikatan aset tanah milik Pemda, BUMN, BUMD dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN,” pungkas Indra Gunawan.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler