Connect with us

News

TNI dalam pembinaan dan pemberdayaan potensi yang ada

Avatar

Published

on

Semarang, Jawa Tengah, koin24.co.id – Berdasar UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dalam pelaksanaan tersebut TNI bertugas pokok selain operasi militer perang juga melakukan operasi militer selain perang.

Dalam hal ini sesuai dengan Pasal 7 Ayat (2) UU tersebut, dalam OMSP terdapat 14 macam operasi diantaranya memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta serta membantu tugas pemerintahan di daerah yang diantaranya diimplementasikan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Demikian yang dijelaskan Kapendam IV/Diponegoro Letkol Kav Susanto, S.I.P., M.A.P., dengan keterkaitan pelaksanan program TMMD Reguler ke-109 tahun 2020 di empat tempat yaitu Kodim 0713/Brebes, Kodim 0708/Purworejo, Kodom 0715/Kendal dan Kodim 0727/Karanganyar. Penyampaian Kapendam tersebut diungkapkan di sela-sela kegiatan pemantauan TMMD Kodam IV/Diponegoro di Aula Pendam IV, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/09/2020).

Letkol Kav Susanto menyampaikan, melalui kegiatanTMMD yang dilaksanakan TNI berupaya untuk pembinaan dan pemberdayakan semua potensi yang ada, mulai dari geografi, demografi maupun kondisi sosial menjadi potensi pertahanan baik pada aspek ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan maupun aspek-aspek berpengaruh lainnya, sehingga dapat meningkatkan ketahanan wilayah dalam menghadapi setiap kemungkinan ancaman yang akan terjadi.

Hal ini secara bottom-up mulai dari musyawarah desa bersama Babinsa, program TMMD diusulkan dengan berdasarkan skala prioritas.

Adapun sasaran kegiatan pada TMMD Reguler ke-109 kali ini adalah wilayah/daerah-daerah yang berkategori pra sejahtera, daerah perbatasan, daerah rawan maupun daerah yang tertinggal perlu mendapat perhatian lebih dibanding desa yang lainnya.

TNI akan selalu hadir bersama-sama masyarakat untuk membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan masyarakat maupun mewujudkan kesejahteraan, baik melalui peningkatan kehidupan ekonomi maupun pembangunan dan peningkatan atau perbaikan fasilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, sanitasi warga, tempat pariwisata, tempat ibadah serta fasilitas-fasilitas umum lainnya yang perlu diperbaiki untuk kesejahteraan masyarakat.

Kapendam menyampaikan pembangunan jalan, jembatan, talud irigasi dan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) serta infrastruktur lainnya pada sasaran fisik TMMD Reguler ke-109 tahun 2020 merupakan hal yang relevan untuk mewujudkan cita-cita nasional dalam rangka memajukan kesejahteraan umum.

“Begitu juga jalan, jembatan dan irigasi merupakan sarana vital yang mutlak harus terpenuhi bagi masyarakat pedesan yang mayoritas berprofesi sebagai petani,” ungkap Kapendam.

Tersedianya sarana jalan, jembatan dan saluran irigasi yang memadai tentu laju perekonomian juga akan semakin lancar, karena aktifitas para petani mulai dari pengolahan lahan hingga pasca panen maupun aktifitas usaha perekonomian lainnya seperti peternakan, pariwisata dan perdagangan akan berjalan lancar.

Demikian pula dengan pembangunan RTLH bagi warga yang kurang mampu. dengan memiliki rumah yang layak huni maka beban kehidupan akan berkurang dan mereka dapat tinggal lebih sehat dan nyaman. “Bila mereka sudah merasa sehat dan nyaman dengan sendirinya akan lebih bersemangat dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya,” terang Kapendam.

Bagaimanapun TMMD akan menumbuhkan semangat kebersamaan, terbangun hubungan kedekatan TNI dengan Rakyat. Terwujudnya manunggal dalam melaksanakan penyelesaian TMMD yang dilaksanakan.

Harapan Kapendam IV bahwa dengan terlaksananya kegiatan TMMD, terutama dalam pelaksanaan TMMD ke-109 tahun 2020 di beberapa desa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan membuat masyarakat berkehidupan lebih nyaman, lebih aman, lebih maju dan lebih meningkat perekonomian masyarakat desa dalam jangka panjang kedepannya, setelah sarana dan prasarana yang di bangun oleh TNI dengan program TMMD tersebut. (***)

News

Fikom Universitas Esa Unggul Gelar Sosialisasi Strategi Tembus Jurnal Bereputasi

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Esa Unggul menggelar sosialisasi bertajuk, “Strategi Tembus Jurnal Nasional dan Internasional Bereputasi” di kampus Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Jakarta pada Jumat (3 Mei 2024). Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dosen Fikom dalam menerbitkan artikel jurnal nasional dan internasional bereputasi.

Dekan Fikom, Erna Febriani mengharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi dosen-dosen Fikom untuk lebih produktif dalam menulis dan menerbitkan jurnal nasional dan internasional bereputasi.

“Semoga pemaparan para pemateri hari ini akan memberikan ide dan motivasi bagi para dosen Fikom dalam menulis dan menerbitkan artikel jurnal,” kata Erna saat membuka acara sosialisasi.

Erna mengungkapkan, acara sosialisasi ini juga diharapkan dapat melahirkan kolaborasi penelitian para dosen Fikom dengan dosen dari kampus di luar Universitas Esa Unggul.

Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Indonesia, Irwansyah mengatakan, ada banyak hal yang bisa menjadi motivasi para dosen untuk menembus jurnal internasional dan nasional bereputasi. Di antaranya adalah memenuhi kewajiban Beban Kerja Dosen (BKD), sebagai luaran hibah penelitian, dan sebagai syarat kenaikan jabatan fungsional akademik.

“Selain itu juga keuntungan bagi dosen menulis artikel jurnal internasional dan nasional bereputasi adalah dosen dapat membentuk jejaring komunikasi, memenuhi kewajiban rekognisi, dan mendapatkan insentif,” urainya.

Menurut Irwansyah, dalam menulis artikel jurnal dapat dimulai dari topik yang paling ringan atau fenomena yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa menjadi strategi dalam menumbuhkan kesabaran dalam menulis artikel jurnal.

“Dalam tahap membiasakan menulis jurnal, cari topik yang ringan dulu seputar kehidupan atau kegiatan sehari-hari. Selain itu targetnya yang penting terbit dulu jurnalnya, tidak usah pikirkan apakah akan terbit di jurnal terindeks sinta atau scopus. Terpenting pokoknya jurnal kita terbit, sehingga tidak ada beban bagi kita dalam menulis jurnal,” urainya.

Kepala Lembaga Penerbitan, Universitas Esa Unggul, Erwan Baharudin, saat memaparkan materinya mengatakan, sebelum mengirim artikel ke penerbitan jurnal ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya sesuaikan nama penulis dengan akun ID Orcid, dan koordinasikan dengan tim peneliti atau penulis jurnal.

“Di samping itu juga pastikan paper kita jangan diupload di internet, seperti repository, media sosial. Kemudian lakukan pengecekan similarity artikel, dan sesuaikan artikel yang kita tulis dengan template jurnal yang dituju,” urainya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi, Universitas Esa Unggul, Rian Adi Pamungkas mengatakan, kegiatan penelitian merupakan salah satu dari tiga kewajiban yang harus dilakukan dosen selain mengajar dan pengabdian masyarakat. Hasil penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) diterbitkan dalam publikasi jurnal.

“Muara dari hasil penelitian dan abdimas yang dilakukan dosen adalah untuk meningkatkan Sinta skor, IKU Perguruan Tinggi, BKD dosen, dan akreditasi fakultas maupun universitas, sebab itu dosen minimal satu tahun sekali harus menerbitkan satu artikel jurnal,” ujarnya.

Untuk mendukung publikasi dosen Universitas Esa Unggul, Rian menjelaskan, bahwa dosen dapat memperoleh dana bantuan penelitian dan abdimas sesuai skema, bantuan biaya proofread dan submission fee, serta bantuan konferensi luaran litabmas dan insentif. ***

Continue Reading

News

Mendagri Tito Karnavian Minta PWI Ikut Sosialisasikan Pilkada Damai

Avatar

Published

on

By

Jakarta, koin24.co.id – Pengurus PWI Pusat beraudensi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Kamis (2/5/2024) pagi, bertempat di ruang kerja Mendagri.

Audiensi tersebut bertujuan untuk menjajagi kerjasama PWI dan Kemendagri untuk kampanye Pilkada Damai terkait Pilkada yang melibatkan 37 provinsi dan 415 Kabupaten, 93 Kota sehingga totalnya 545 yang berlangsung serentak pada 27 November mendatang, dengan melibatkan seluruh pengurus dari 38 PWI Provinsi se Indonesia ditambah satu cabang khusus, PWI Solo.

Mendagri dalam kesempatan itu menilai sukses Pemilu Pilpres dan Pileg pada Februari lalu tidak lepas dari peran pers, yang mampu mengawal hajatan nasional itu sehingga minim gesekan sampai pada selesainya gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Tito mengharapkan pers dapat menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi, edukasi dan kontrol sosial secara optimal. Selain itu, tambahnya, pers diharapkan dapat menjalankan fungsi kontrolnya, mengawasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu, agar melakukan tugasnya sesuai harapan masyarakat yakni menjadi wasit yang adil dan independen dari kepentingan siapapun.

Sementara Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan bahwa Keberhasilan PWI mendatangkan tiga Calon Presiden untuk menyampaikan visi misi di hadapan anggota PWI baik secara offline maupun online untuk anggotanya di 38 provinsi (plus Solo) dapat diterapkan pula untuk Pilkada Gubernur maupun Bupati Walikota.

Dengan meningkatkan kapasitas wartawan khususnya anggota PWI, mereka diharapkan dapat menghasilkan karya jurnalistik berkualitas sesuai Surat Edaran Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 tentang Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab Untuk Pemilu 2024 yang Berkualitas.

Hendry menyatakan, PWI berencana melakukan pertemuan lanjutan dengan KPU dan Bawaslu agar sosialisasi Pilkada Damai dapat terlaksana. Dengan anggota mencapai 22.000an yang tersebar di seluruh 38 provinsi, PWI memiliki kemampuan untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi ini.

Dalam pertemuan tsb Mendagri didampingi PLT Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir, PLH Kapuspen Aang Witarsa dan Karo Hukum Chandra Purwonegoro. Sedangkan Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, didampingi Sekjen Sayid Iskandarsyah, Wakil Sekjen Raja Pane, Ketua Bidang Kerjasama Sarwani, Ketua Bidang Pendidikan M Nasir, Wakil Bidang Multi Media Tatang Suherman dan Humas Herry Sinamarata.

Continue Reading

News

BPN Kota Depok Dorong Pemda dan BUMN Percepat Sertifikasi Aset demi Mencegah Sengketa Tanah dan Kerugian Negara

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Depok, Koin24.co.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat proses sertifikasi aset.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dalam mencegah sengketa tanah dan kerugian negara termasuk memutus mata rantai mafia tanah yang menjadi topik pembicaraan selama ini.

“Realisasi sertifikasi aset pemerintah, termasuk aset BUMN, menjadi salah satu strategi dalam mencegah potensi penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan negara. BPN Kota Depok sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian ATR/BPN berperan aktif dalam proses ini,” jelas Indra Gunawan usai rapat koordinasi dengan Polres Metro Kota Depok, Selasa, (23/4/2024).

Ditambahkan Indra Gunawan, sertifikat aset juga memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset milik BUMN. Dengan adanya sertifikat, diharapkan konflik atau sengketa pertanahan di atas tanah-tanah BUMN dapat diminimalisir.

“Kewajiban mereka (Pemda dan BUMN maupun BUMD, red) menjaga tanah yang dimiliki sebagaimana pemberian haknya,” kata Indra.

Administrasi pertanahan, sambung Indra, dikenal dengan istilah Right, Restriction, dan Responsibility (3R). Artinya, pemegang hak memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanahnya dengan baik.

“Tanggungjawabnya tersebut menjadi domain pemilik tanah, bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah. Maka, Kantor Pertanahan Kota Depok tak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan. Karena muaranya nanti ke kami juga jika ada gugatan, sanggahan dan sengketa yang berkaitan dengan aset tersebut,” tandas Indra.

Ditegaskan Indra Gunawan, Pemda dan BUMN, BUMD merupakan entitas yang memiliki aset dengan risiko tinggi terhadap munculnya gugatan, jika tanah tersebut tidak diamankan dan didaftarkan segera.

“Pada posisi ini BPN Kota Depok siap membantu penyertifikatan aset tanah milik Pemda, BUMN, BUMD dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN,” pungkas Indra Gunawan.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler