Connect with us

News

Jubir Covid-19: Kesembuhan didominasi faktor imunitas pasien

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24 – Juru Bicara (Jubir) Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto menyebutkan hampir seluruh kasus yang sembuh itu didominasi oleh faktor imunologi/imunitas yang sangat baik dari pasiennya sehingga menentukan kesembuhannya.

“Riset penelitian yang dilakukan oleh WHO dengan menghimpun semua ahli virus di dunia masih belum mendapatkan suatu kesepakatan yang bisa dijadikan standar dunia terkait dengan pengobatan, spesimen pengobatan yang definitif terhadap COVID-19,” ujar Yuri di Grha BNPB, Kamis (19/3).

Lebih lanjut, Yuri menyampaikan bahwa beberapa uji coba telah dilaksanakan di berbagai negara dan juga China pernah melakukan percobaan uji dengan menggunakan chloroquine, kemudian Thailand mencoba untuk menggunakan ARV (Antiretroviral), melakukan terapi ini. “Semuanya memang memberikan gambaran-gambaran yang baik tetapi masih belum menjadi suatu standar dunia. Oleh karena itu, sampai dengan saat ini secara definitif drug of choice obat yang pilihan untuk Covid-19 ini belum dikatakan. Demikian juga untuk vaksin masih belum didapatkan,” kata Yuri.

Berita tentang ditemukannya obat atau vaksin, menurut Yuri, masih ditunggu, dan diharapkan kerja keras dari semua ahli virus bisa memberikan hasil dalam waktu yang tidak terlalu lama sehingga bisa digunakan bersama.

“Oleh karena itu, sekarang yang paling penting adalah bagaimana upaya untuk mencegahnya, upaya untuk menghentikan penyebaran ini, ini menjadi lebih penting bagi kita dibanding dengan hanya sekadar menunggu ditemukannya obat dan vaksin yang definitif,” tambah Yuri.

Pemerintah, menurut Yuri, sudah membuat kebijakan, dengan langkah pertama adalah social distancing yang dimaknai bahwa pemerintah menyadari sepenuhnya penularan dari Covid-19 ini adalah bersifat droplet, percikan lendir kecil-kecil dari dinding saluran napas dari seseorang yang sakit keluar pada saat dia batuk dan bersin.

“Oleh karena itu, maka beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah yang pertama untuk siapapun yang batuk, siapapun yang sedang menderita penyakit influenza harus menggunakan masker,” imbuh Yuri.

Tujuannya, lanjut Yuri, adalah untuk membatasi percikan droplet dari yang bersangkutan ke sekitarnya dan mengatur jarak antarorang agar kemungkinan untuk tertular penyakit ini bisa menjadi rendah.

“Ini artinya implikasinya adalah bahwa pertemuan-pertemuan dengan jumlah yang cukup besar dan memungkinkan terjadinya penumpukan orang, dengan social distancing, dengan jarak yang kurang dari 1 meter akan sangat mungkin terjadi,” sambung Jubir Covid-19. Oleh karena itu, menurut Yuri, sangat dipentingkan untuk disadari bersama dari seluruh komponen masyarakat untuk tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengerahkan banyak orang dalam suatu tempat yang tidak terlalu luas dan menyebabkan adanya kerumunan.

“Ini adalah upaya yang sangat efektif untuk mengurangi sebaran. Oleh karena itu, social distancing harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam lingkungan kerja, apabila memang tidak memungkinkan bekerja dari rumah, atau pun di kehidupan rumah tangga,” sambungnya.

Dalam konteks upaya untuk mencegah penularan ini, lanjut Yuri, maka penerapan pola hidup bersih sehat dengan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air yang mengalir, juga merupakan langkah yang sangat efektif untuk mengurangi terjadinya penularan akibat Covid-19.

“Ini adalah gerakan-gerakan yang saat ini semestinya harus mulai kita budayakan, bukan hanya kita sosialisasikan tetapi kita budayakan, dan ini akan sangat bagus untuk bagaimana secara komunal, secara kelompok, secara masyarakat, bisa mengendalikan penyakit ini,” katanya.

Hal berikutnya, sambung Yuri, adalah melakukan pencarian untuk orang yang mengidap penyakit ini, positif, agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat.

“Pemerintah dalam waktu dekat akan melaksanakan pemeriksaan secara massal atau yang kita sebut sebagai screening massal terhadap Covid-19 yang sekarang sedang kita persiapkan keseluruhan,” imbuhnya.

Metode pemeriksaan virus, lanjut Jubir Covid-19, ada beberapa macam, tentunya kalau dilihat dari sensitivitasnya, untuk virus ini yang paling sensitif adalah pemeriksaan dengan metode molekuler, yaitu menggunakan PCR,” sambungnya.

Penggunaan pemeriksaan imunoglobulin, jelas Yuri, sebagai upaya tes screening awal dan bisa dilaksanakan secara massal adalah sebuah keputusan yang baik dan beberapa negara sudah melakukan hal ini, dan Indonesia pun juga akan melakukan.

“Tujuannya adalah untuk secepat mungkin bisa kita ketahui tentang kasus positif yang berada di masyarakat. Tujuannya adalah untuk kemudian melaksanakan isolasi,” imbuhnya.

Sudah barang tentu nanti, menurut Yuri, akan bisa didapatkan kasus positif yang cukup banyak namun tidak seluruhnya dimaknai seluruhnya harus masuk ke rumah sakit.

Self Isolation dan Rapid Test

Pada kasus positif dengan tanpa gejala atau kasus positif dengan gejala yang ringan tentunya akan diedukasi untuk melaksanakan isolasi diri (self-isolation) yang bisa dilaksanakan secara mandiri di rumah,” jelasnya.

Pelaksanaan isolasi diri, lanjut Yuri, dengan monitoring yang dilaksanakan oleh puskesmas atau petugas kesehatan lain yang sudah disepakati atau juga mengembangkan bagaimana melaksanakan konsultasi tentang kondisi kesehatannya melalui aplikasi online halodoc misalnya.

“Ini yang akan kita desain sehingga screening massal, pemeriksaan secara massal, itu harus diikuti dengan langkah-langkah sosialisasi, edukasi tentang bagaimana melaksanakan isolasi diri (self-isolation) dan ditambah dengan sarana untuk bisa melaksanakan monitoring dengan baik,” jelas Yuri.

Konsultasi secara virtual, sambung Yuri, dengan menggunakan aplikasi halodoc aplikasi yang lain yang mungkin nanti akan lanjut dikembangkan.

“Dalam self monitoring atau pada saat rapid test massal ini kita temukan kasus positif disertai gejala-gejala moderat, gejala-gejala sakit yang sedang, maka tetap harus dilakukan konfirmasi dengan menggunakan pemeriksaan PCR, karena ini menjadi penting,” jelasnya.

PCR, menurut Yuri, memiliki sensitivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan rapid, tetapi pemeriksaan rapid ini adalah dalam rangka untuk meyakinkan masyarakat apakah dirinya tertular atau tidak, dan apabila tertular bukan dimaknai bahwa dirinya harus dirawat di rumah sakit. Rapid test, jelas Yuri, pun akan diikuti dengan sosialisasi tentang self-isolation atau isolasi diri, juga akan diikuti dengan penambahan sarana rawat inap apabila memang pasien itu pada kondisi sakit sedang atau sakit berat.

“Ini beberapa langkah yang harus kita lakukan secara terus-menerus/simultan dan kemudian nanti inilah yang akan menjadi upaya kita di dalam upaya pengendalian penyakit,” pungkas Yuri. (UN/EN/humas/sumber: https://setkab.go.id)

News

BPN Kota Depok Dorong Pemda dan BUMN Percepat Sertifikasi Aset demi Mencegah Sengketa Tanah dan Kerugian Negara

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Depok, Koin24.co.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat proses sertifikasi aset.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dalam mencegah sengketa tanah dan kerugian negara termasuk memutus mata rantai mafia tanah yang menjadi topik pembicaraan selama ini.

“Realisasi sertifikasi aset pemerintah, termasuk aset BUMN, menjadi salah satu strategi dalam mencegah potensi penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan negara. BPN Kota Depok sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian ATR/BPN berperan aktif dalam proses ini,” jelas Indra Gunawan usai rapat koordinasi dengan Polres Metro Kota Depok, Selasa, (23/4/2024).

Ditambahkan Indra Gunawan, sertifikat aset juga memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset milik BUMN. Dengan adanya sertifikat, diharapkan konflik atau sengketa pertanahan di atas tanah-tanah BUMN dapat diminimalisir.

“Kewajiban mereka (Pemda dan BUMN maupun BUMD, red) menjaga tanah yang dimiliki sebagaimana pemberian haknya,” kata Indra.

Administrasi pertanahan, sambung Indra, dikenal dengan istilah Right, Restriction, dan Responsibility (3R). Artinya, pemegang hak memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanahnya dengan baik.

“Tanggungjawabnya tersebut menjadi domain pemilik tanah, bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah. Maka, Kantor Pertanahan Kota Depok tak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan. Karena muaranya nanti ke kami juga jika ada gugatan, sanggahan dan sengketa yang berkaitan dengan aset tersebut,” tandas Indra.

Ditegaskan Indra Gunawan, Pemda dan BUMN, BUMD merupakan entitas yang memiliki aset dengan risiko tinggi terhadap munculnya gugatan, jika tanah tersebut tidak diamankan dan didaftarkan segera.

“Pada posisi ini BPN Kota Depok siap membantu penyertifikatan aset tanah milik Pemda, BUMN, BUMD dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN,” pungkas Indra Gunawan.

Continue Reading

News

Prodi Akuntansi Universitas Mercu Buana Raih Akreditasi Unggul

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Universitas Mercu Buana berhasil meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu lulusannya, yang diakui melalui pencapaian Akreditasi Unggul untuk program studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Akreditasi untuk program studi Teknik Sipil di Fakultas Teknik.

Akreditasi unggul yang diperoleh oleh Prodi Akuntansi (S-1) merupakan pengakuan dari LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi) sebuah lembaga yang bertugas untuk melakukan proses Akreditasi untuk Program Studi di Bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, yang diprakasai oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi, dan Bisnis Indonesia (AFEBI).

Sementara itu, Prodi Teknik Sipil (S-1) berhasil meraih Akreditasi dari badan akreditasi IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education). IABEE merupakan sebuah organisasi independen nirlaba yang didirikan sebagai bagian dari lembaga Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk menumbuhkembangkan budaya mutu dalam pengelolaan pendidikan tinggi di bidang teknik dan computing.

Pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras seluruh civitas akademika Universitas Mercu Buana yang tidak pernah lelah berinovasi dan meningkatkan kualitas. Kami percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah kunci utama dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga siap menghadapi tantangan global.” Kata Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng.

Penghargaan akreditasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi bagi prodi-prodi lain di Universitas Mercu Buana untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. “Ini adalah langkah maju bagi kami dan akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan standar akademik di semua fakultas,” tambah Profesor Peneliti Robot Humanoid ini.

Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di tiga lokasi berbeda di Jakarta; Meruya (Jakarta Barat), Menteng (Jakarta Pusat) dan Warung Buncit (Jakarta Selatan) telah lama dikenal sebagai perguruan tinggi yang mendorong inovasi dan ekselensi akademik. Dengan pencapaian ini, Universitas Mercu Buana, yang secara universitas sudah terakreditasi Unggul, semakin memantapkan dirinya sebagai pilihan utama bagi calon mahasiswa yang menginginkan pendidikan berkualitas dengan pengakuan nasional dan internasional.

Prestasi ini diharapkan dapat semakin menarik minat calon mahasiswa baru dan memperkuat posisi lulusan Universitas Mercu Buana di pasar kerja, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. (*)

Continue Reading

News

Pentingnya Peran Masyarakat, IKWI dan TP PKK Kota Jakbar Gelar Seminar Stunting 23 April 2024

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta,Koin24.co.id – Sebagai upaya pencegahan dan memberikan pemahaman serta edukasi terhadap masyarakat, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) berkolaborasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Barat menggelar seminar stunting pada Selasa, 23 April 2024.

Bertema ‘Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Mencegah Stunting Terhadap Anak’, kegiatan seminar stunting tersebut akan diadakan di Aula Ali Sadikin Lt. 1 Gedung A Kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat.

Dalam kegiatan tersebut, IKWI Jakarta Barat menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Jakarta Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat.

Tidak hanya itu, seluruh pimpinan RSUD dan Puskesmas Se-Jakarta Barat, serta sejumlah organisasi kewanitaan seperti Srikandi Pemuda Pancasila, Srikandi Nusantara, dan Forum Komunikasi Ustadzah juga ikut diundang dalam seminar tersebut.

Seminar Stunting ini akan menghadirkan 4 pemateri yaitu dari Kementerian Kesehatan RI oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dr Asri Yunita, Dosen Universitas Tarumanegara dr Herwanto, serta dr Sang Arifianto Fajar Adi Kusuma dari RSUD Kaliders.

Kestimona Sinaga Ketua IKWI Jakarta Barat menjelaskan, pihaknya sengaja mengadakan acara seminar stunting tersebut.

Selain jadi wujud nyata program IKWI terhadap program pemerintah, acara seminar itu menjadi upaya dan kontribusi dari IKWI Jakarta Barat terhadap pencegahan stunting di wilayah Jakarta Barat.

“Permasalahan stunting merupakan permasalahan yang cukup krusial, mengingat angka stunting masih cukup tinggi. Maka kami sebagai organisasi kewanitaan yang berada di bawah naungan Persatuan Wartawan Indonesia peduli terhadap permasalahan stunting ini,” kata Kestimona dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/4/2024).

Kestimona berharap melalui seminar ini masyarakat yang ikut menjadi peserta bisa mendapat informasi lengkap soal persoalan dan solusi mencegah stunting.

Para peserta yang ikut seminar juga bisa menjadi sumber informasi yang dapat disampaikan kepada masyarakat di lingkungan mereka masing-masing.

Selain Pemkot dan TP PKK Jakarta Barat, kegiatan seminar stunting ini, lanjut Kestimona mendapat apresiasi dari sejumlah stakeholder di wilayah Jakarta Barat, seperti Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejari Jakarta Barat, Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler