Connect with us

News

Masuki Taman Nasional Tambling, LaNyalla dengar aspirasi nelayan dan lembaga pendidikan

Avatar

Published

on

Tampak Ketua DPD RI didampingi sejumlah Senator, Staf Kesekjenan DPD RI dan Pendiri TWNC Tommy Winata saat berjalan menyusuri Desa Waykaru di kawasan Tambling. (Foto: Istimewa)

Pesisir Barat, Lampung, koin24.co.id – Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyempatkan diri untuk menemui sejumlah nelayan dan para guru di Desa Wayharu, Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat, Lampung.

Lokasi perkampungan tersebut masih merupakan bagian dari Taman Nasional konservasi flora dan fauna, yang lebih dikenal dengan sebutan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), yang dibangun oleh pengusaha Tommy Winata melalui Yayasan Artha Graha Peduli.

“Saya sengaja menempuh perjalanan agak panjang ke sini, karena masyarakat di sini lebih butuh perhatian pemerintah pusat, ketimbang yang ada di Bandar Lampung,” ungkap LaNyalla di lokasi, Minggu (14/3/2021) sebelum bertolak kembali ke Jakarta.

Ia sengaja mengajak Senator di Komite II, yakni Ketua Komite II Yorrys Raweyai dan Wakil Ketua Komite II Bustami Zainudin, yang juga Senator asal Lampung. Untuk melihat dan mendengar langsung aspirasi para nelayan dan masyarakat di sana.

Hadir dalam pertemuan itu, perwakilan nelayan dari empat dusun di sana, yakni Dusun Pengekahan, Waybinjai, Sukamaju, dan Titijati. “Yang mereka butuhkan tidak banyak. Hanya bantuan Rumpon Laut dan bibit lobster. Tapi selama ini belum tersentuh,” tandas mantan ketua umum Kadin Jawa Timur itu.

LaNyalla pun meminta Ketua Komite II Yorrys Raweyai untuk menindaklanjuti dengan menghubungi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta. Yorrys pun meminta para nelayan untuk membentuk kelompok. Sehingga lebih mudah untuk mendapat bantuan pemerintah.

“Sebab pengajuan bantuan ke pemerintah lebih efektif atas nama kelompok nelayan. Jadi bukan orang per orang. Nanti kami di Komite II akan bantu sampaikan dan kawal sampai terealisasi,” ungkap Senator asal Papua itu.

Sementara menyangkut pendidikan, yang juga menjadi perhatian LaNyalla adalah belum adanya SMA Negeri di Wayharu. Sekolah tertinggi adalah SMP Negeri Satu Atap. Itupun masih dengan akreditasi C. Satu-satunya SMK di Kecamatan Bengkunat harus ditempuh dengan jarak 39 KM.

“Saya akan minta Komite III DPD RI, yang dipimpin Senator Sylviana Murni untuk memperhatikan hal ini,” ujarnya.

Sedangkan menyangkut dana Bansos dari pemerintah, mantan Ketua Umum PSSI itu juga mendengar langsung dari warga tentang bantuan yang tidak sampai ke mereka. “Jadi memang, semakin jauh dari pusat pemerintahan, semakin banyak yang harus disuarakan ke pusat,” tandasnya.

Terkait keberadaan taman nasional Tambling, LaNyalla menilai masih perlu sentuhan infrastruktur agar dapat menjadi destinasi wisata, maupun destinasi penelitian terkait konservasi flora dan fauna serta alam.

“Lahan konservasi di sini sangat luas, 45.000 hektar. Itu baru sebagian dari 365.000 hektar hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tapi untuk ke sini harus melalui jalur laut dan udara, sulit ditempuh melalui jalan darat, masih perlu sentuhan infrastruktur,” imbuhnya.

Sebab, lanjut LaNyalla, selain tempat pelestarian flora dan fauna, di TWNC juga terdapat obyek sejarah, Mercusuar Tambling. Yang menjadi saksi letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Selain itu ada beberapa destinasi yang memiliki potensi wisata, seperti Danau Sleman, Menjukut, Pantai Blambangan, dan beberapa titik untuk wisata penyelaman.

“Saya tadi berdiskusi panjang lebar dengan Pak Tommy, tentang ancaman climate change dan pentingnya pemerintah peduli kepada konservasi alam serta flora dan fauna. Karena ini menyangkut masa depan anak cucu kita dan umat manusia,” pungkasnya. (*)

News

Fikom Universitas Esa Unggul Gelar Sosialisasi Strategi Tembus Jurnal Bereputasi

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Esa Unggul menggelar sosialisasi bertajuk, “Strategi Tembus Jurnal Nasional dan Internasional Bereputasi” di kampus Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Jakarta pada Jumat (3 Mei 2024). Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dosen Fikom dalam menerbitkan artikel jurnal nasional dan internasional bereputasi.

Dekan Fikom, Erna Febriani mengharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi dosen-dosen Fikom untuk lebih produktif dalam menulis dan menerbitkan jurnal nasional dan internasional bereputasi.

“Semoga pemaparan para pemateri hari ini akan memberikan ide dan motivasi bagi para dosen Fikom dalam menulis dan menerbitkan artikel jurnal,” kata Erna saat membuka acara sosialisasi.

Erna mengungkapkan, acara sosialisasi ini juga diharapkan dapat melahirkan kolaborasi penelitian para dosen Fikom dengan dosen dari kampus di luar Universitas Esa Unggul.

Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Indonesia, Irwansyah mengatakan, ada banyak hal yang bisa menjadi motivasi para dosen untuk menembus jurnal internasional dan nasional bereputasi. Di antaranya adalah memenuhi kewajiban Beban Kerja Dosen (BKD), sebagai luaran hibah penelitian, dan sebagai syarat kenaikan jabatan fungsional akademik.

“Selain itu juga keuntungan bagi dosen menulis artikel jurnal internasional dan nasional bereputasi adalah dosen dapat membentuk jejaring komunikasi, memenuhi kewajiban rekognisi, dan mendapatkan insentif,” urainya.

Menurut Irwansyah, dalam menulis artikel jurnal dapat dimulai dari topik yang paling ringan atau fenomena yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa menjadi strategi dalam menumbuhkan kesabaran dalam menulis artikel jurnal.

“Dalam tahap membiasakan menulis jurnal, cari topik yang ringan dulu seputar kehidupan atau kegiatan sehari-hari. Selain itu targetnya yang penting terbit dulu jurnalnya, tidak usah pikirkan apakah akan terbit di jurnal terindeks sinta atau scopus. Terpenting pokoknya jurnal kita terbit, sehingga tidak ada beban bagi kita dalam menulis jurnal,” urainya.

Kepala Lembaga Penerbitan, Universitas Esa Unggul, Erwan Baharudin, saat memaparkan materinya mengatakan, sebelum mengirim artikel ke penerbitan jurnal ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya sesuaikan nama penulis dengan akun ID Orcid, dan koordinasikan dengan tim peneliti atau penulis jurnal.

“Di samping itu juga pastikan paper kita jangan diupload di internet, seperti repository, media sosial. Kemudian lakukan pengecekan similarity artikel, dan sesuaikan artikel yang kita tulis dengan template jurnal yang dituju,” urainya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi, Universitas Esa Unggul, Rian Adi Pamungkas mengatakan, kegiatan penelitian merupakan salah satu dari tiga kewajiban yang harus dilakukan dosen selain mengajar dan pengabdian masyarakat. Hasil penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) diterbitkan dalam publikasi jurnal.

“Muara dari hasil penelitian dan abdimas yang dilakukan dosen adalah untuk meningkatkan Sinta skor, IKU Perguruan Tinggi, BKD dosen, dan akreditasi fakultas maupun universitas, sebab itu dosen minimal satu tahun sekali harus menerbitkan satu artikel jurnal,” ujarnya.

Untuk mendukung publikasi dosen Universitas Esa Unggul, Rian menjelaskan, bahwa dosen dapat memperoleh dana bantuan penelitian dan abdimas sesuai skema, bantuan biaya proofread dan submission fee, serta bantuan konferensi luaran litabmas dan insentif. ***

Continue Reading

News

Mendagri Tito Karnavian Minta PWI Ikut Sosialisasikan Pilkada Damai

Avatar

Published

on

By

Jakarta, koin24.co.id – Pengurus PWI Pusat beraudensi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Kamis (2/5/2024) pagi, bertempat di ruang kerja Mendagri.

Audiensi tersebut bertujuan untuk menjajagi kerjasama PWI dan Kemendagri untuk kampanye Pilkada Damai terkait Pilkada yang melibatkan 37 provinsi dan 415 Kabupaten, 93 Kota sehingga totalnya 545 yang berlangsung serentak pada 27 November mendatang, dengan melibatkan seluruh pengurus dari 38 PWI Provinsi se Indonesia ditambah satu cabang khusus, PWI Solo.

Mendagri dalam kesempatan itu menilai sukses Pemilu Pilpres dan Pileg pada Februari lalu tidak lepas dari peran pers, yang mampu mengawal hajatan nasional itu sehingga minim gesekan sampai pada selesainya gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Tito mengharapkan pers dapat menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi, edukasi dan kontrol sosial secara optimal. Selain itu, tambahnya, pers diharapkan dapat menjalankan fungsi kontrolnya, mengawasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu, agar melakukan tugasnya sesuai harapan masyarakat yakni menjadi wasit yang adil dan independen dari kepentingan siapapun.

Sementara Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan bahwa Keberhasilan PWI mendatangkan tiga Calon Presiden untuk menyampaikan visi misi di hadapan anggota PWI baik secara offline maupun online untuk anggotanya di 38 provinsi (plus Solo) dapat diterapkan pula untuk Pilkada Gubernur maupun Bupati Walikota.

Dengan meningkatkan kapasitas wartawan khususnya anggota PWI, mereka diharapkan dapat menghasilkan karya jurnalistik berkualitas sesuai Surat Edaran Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 tentang Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab Untuk Pemilu 2024 yang Berkualitas.

Hendry menyatakan, PWI berencana melakukan pertemuan lanjutan dengan KPU dan Bawaslu agar sosialisasi Pilkada Damai dapat terlaksana. Dengan anggota mencapai 22.000an yang tersebar di seluruh 38 provinsi, PWI memiliki kemampuan untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi ini.

Dalam pertemuan tsb Mendagri didampingi PLT Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir, PLH Kapuspen Aang Witarsa dan Karo Hukum Chandra Purwonegoro. Sedangkan Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, didampingi Sekjen Sayid Iskandarsyah, Wakil Sekjen Raja Pane, Ketua Bidang Kerjasama Sarwani, Ketua Bidang Pendidikan M Nasir, Wakil Bidang Multi Media Tatang Suherman dan Humas Herry Sinamarata.

Continue Reading

News

BPN Kota Depok Dorong Pemda dan BUMN Percepat Sertifikasi Aset demi Mencegah Sengketa Tanah dan Kerugian Negara

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Depok, Koin24.co.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat proses sertifikasi aset.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dalam mencegah sengketa tanah dan kerugian negara termasuk memutus mata rantai mafia tanah yang menjadi topik pembicaraan selama ini.

“Realisasi sertifikasi aset pemerintah, termasuk aset BUMN, menjadi salah satu strategi dalam mencegah potensi penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan negara. BPN Kota Depok sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian ATR/BPN berperan aktif dalam proses ini,” jelas Indra Gunawan usai rapat koordinasi dengan Polres Metro Kota Depok, Selasa, (23/4/2024).

Ditambahkan Indra Gunawan, sertifikat aset juga memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset milik BUMN. Dengan adanya sertifikat, diharapkan konflik atau sengketa pertanahan di atas tanah-tanah BUMN dapat diminimalisir.

“Kewajiban mereka (Pemda dan BUMN maupun BUMD, red) menjaga tanah yang dimiliki sebagaimana pemberian haknya,” kata Indra.

Administrasi pertanahan, sambung Indra, dikenal dengan istilah Right, Restriction, dan Responsibility (3R). Artinya, pemegang hak memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanahnya dengan baik.

“Tanggungjawabnya tersebut menjadi domain pemilik tanah, bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah. Maka, Kantor Pertanahan Kota Depok tak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan. Karena muaranya nanti ke kami juga jika ada gugatan, sanggahan dan sengketa yang berkaitan dengan aset tersebut,” tandas Indra.

Ditegaskan Indra Gunawan, Pemda dan BUMN, BUMD merupakan entitas yang memiliki aset dengan risiko tinggi terhadap munculnya gugatan, jika tanah tersebut tidak diamankan dan didaftarkan segera.

“Pada posisi ini BPN Kota Depok siap membantu penyertifikatan aset tanah milik Pemda, BUMN, BUMD dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN,” pungkas Indra Gunawan.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler