Connect with us

News

Obituari: Wartawan Perintis Terbentuknya Provinsi Gorontalo Berpulang

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Abdullah Lahay sebagai wartawan tidak diragukan lagi pengabdiannya di bidang organisasi profesi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Lahay yang akrab disapa Bang Dullah di lingkaran komunitas Gorontalo, kini telah pergi mendahului kita untuk selamanya.

“Dia merupakan wartawan senior yang pernah menjadi Pengurus Wartawan Indonesia (PWI) Jaya,” kata Abdul Ghofur, sahabat dekat Abdullah Lahay yang sama-sama pernah bekerja sebagai wartawan di Harian Terbit. Almarhum juga pernah menjadi Pengurus PWI Pusat, ketika PWI dipimpin oleh Ketua Umum Tarman Azzam.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari merasa kehilangan atas meninggalnya Bang Dullah yang dia kenal sebagai wartawan yang menulis dengan baik, memberi keteladanan bagi wartawan lainnya.

“Saya sering membaca tulisan-tulisannya, terutama yang berkaitan dengan perkembangan Gorontalo,” kata Atal yang juga mengakui dedikasi almarhum dalam dunia wartawan patut diacungi jempol. Hingga akhir hayat Bang Dullah masih sebagai wartawan.

Abdul Ghofur menceritakan banyak kenangan bersama Bang Dullah, sewaktu aktif di Harian Terbit. “Beliau sebagai redaktur, sementara saya sebagai wartawan di DPR,” kenang Ghofur yang juga menulis kenangannya bersama almarhum di akun Facebook-nya.

Ghofur menerima kabar dari WhatsApp Grup mantan Harian Terbit, Bang Dullah meninggal Minggu, 3 Oktober 2021 Pukul 07.30 di kediamannya Jalan Delima 3/60 Klender, Jakarta Timur karena sakit.

Kabar duka itu menyebar cepat di grup-grup WhatsApp dan media sosial kalangan wartawan. Banyak wartawan yang turut berbela sungkawa atas kepergian Bang Dullah.

Kehilangan:
Wartawan senior yang merasa kehilangan dan turut mendoakan itu antara lain Ilham Bintang (Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat), Marah Sakti Siregar, Mahmud Marhaba, Eko Pamuji, Rony Simon, Suprapto, AR Loebis, Hermansyah, Datiz van Datu, Gunawan Setiadi, Mohammad Nasir dan Karim Paputungan.

Ghofur menuturkan, ketika masih bekerja dengan Bang Dullah, saat itu bertepatan dengan pemekaran dan pembentukan Provinsi Gorontalo.

Bang Dullah berperan dalam pembentukan opini publik, terutama agar maksud awal dibentuknya Provinsi Gorontalo mendapatkan dukungan masyarakat luas.
Apalagi pemekaran itu mendapat hambatan, bukan saja dari kelompok masyarakat yang tidak setuju, tapi juga beberapa tokoh daerah di pusat ikut-ikut menentang.

Sebagai peliput di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Ghofur memiliki akses dengan Komisi II yang membidangi Pemerintah Dalam Negeri. Atas pesan Bang Dullah, dia berhasil mempertemukannya dengan HM La Ode Djeni Hasmar. La Ode sebagai koordinator pemekaran daerah seluruh Indonesia.

Pertemuan berlangsung baik, bahkan ditindaklanjuti dengan seminar dan dialog publik. Gaung bersambut. Puncaknya DPR menyetujui Gorontalo sebagai provinsi baru. Terpilih sebagai gubernur adalah Fadel Muhammad.

Bang Dullah belakangan menerbitkan dan memimpin koran Limbato Expres. “Saya dalam kapasitas sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pernah berkunjung ke Gorontalo,” kata Ghofur.

Bang Dullah mengutus anak buahnya menjemput Ghofur di hotel. Mereka kemudian berkeliling, antara lain meninjau percetakan.

“Pak Ghofur, nama kita berdua seharusnya masuk dalam tugu prasasti sebagai ujung tombak pembentuk Provinsi Gorontalo,” kata Pak Dullah kepada Ghofur berkelakar.

Nur Alim, rekan almarhum seperti dikutip Ghofur mengungkapkan bahwa Bang Dullah juga menerbitkan tabloid perjuangan bernama “Swara Gorontalo”. Tabloid ini berkantor di kawasan Setia Budi Jakarta Selatan. Milik Karim Kono, tokoh Gorontalo, politisi dan pengusaha.

Nur Alim diajak bergabung sebagai editor tabloid tersebut. Sayangnya setelah Gorontalo menjadi provinsi terpisah dari Sulawesi Utara, tabloid “Swara Gorontalo” pun ditutup.

Abdullah Lahay, terakhir aktif sebagai komisaris sekaligus Pemimpin Redaksi media online Tilongkabila.

Selamat jalan Bang Dullah.
Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. (R)

News

BPN Kota Depok Dorong Pemda dan BUMN Percepat Sertifikasi Aset demi Mencegah Sengketa Tanah dan Kerugian Negara

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Depok, Koin24.co.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat proses sertifikasi aset.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dalam mencegah sengketa tanah dan kerugian negara termasuk memutus mata rantai mafia tanah yang menjadi topik pembicaraan selama ini.

“Realisasi sertifikasi aset pemerintah, termasuk aset BUMN, menjadi salah satu strategi dalam mencegah potensi penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan negara. BPN Kota Depok sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian ATR/BPN berperan aktif dalam proses ini,” jelas Indra Gunawan usai rapat koordinasi dengan Polres Metro Kota Depok, Selasa, (23/4/2024).

Ditambahkan Indra Gunawan, sertifikat aset juga memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset milik BUMN. Dengan adanya sertifikat, diharapkan konflik atau sengketa pertanahan di atas tanah-tanah BUMN dapat diminimalisir.

“Kewajiban mereka (Pemda dan BUMN maupun BUMD, red) menjaga tanah yang dimiliki sebagaimana pemberian haknya,” kata Indra.

Administrasi pertanahan, sambung Indra, dikenal dengan istilah Right, Restriction, dan Responsibility (3R). Artinya, pemegang hak memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanahnya dengan baik.

“Tanggungjawabnya tersebut menjadi domain pemilik tanah, bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah. Maka, Kantor Pertanahan Kota Depok tak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan. Karena muaranya nanti ke kami juga jika ada gugatan, sanggahan dan sengketa yang berkaitan dengan aset tersebut,” tandas Indra.

Ditegaskan Indra Gunawan, Pemda dan BUMN, BUMD merupakan entitas yang memiliki aset dengan risiko tinggi terhadap munculnya gugatan, jika tanah tersebut tidak diamankan dan didaftarkan segera.

“Pada posisi ini BPN Kota Depok siap membantu penyertifikatan aset tanah milik Pemda, BUMN, BUMD dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN,” pungkas Indra Gunawan.

Continue Reading

News

Prodi Akuntansi Universitas Mercu Buana Raih Akreditasi Unggul

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Universitas Mercu Buana berhasil meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu lulusannya, yang diakui melalui pencapaian Akreditasi Unggul untuk program studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Akreditasi untuk program studi Teknik Sipil di Fakultas Teknik.

Akreditasi unggul yang diperoleh oleh Prodi Akuntansi (S-1) merupakan pengakuan dari LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi) sebuah lembaga yang bertugas untuk melakukan proses Akreditasi untuk Program Studi di Bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, yang diprakasai oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi, dan Bisnis Indonesia (AFEBI).

Sementara itu, Prodi Teknik Sipil (S-1) berhasil meraih Akreditasi dari badan akreditasi IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education). IABEE merupakan sebuah organisasi independen nirlaba yang didirikan sebagai bagian dari lembaga Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk menumbuhkembangkan budaya mutu dalam pengelolaan pendidikan tinggi di bidang teknik dan computing.

Pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras seluruh civitas akademika Universitas Mercu Buana yang tidak pernah lelah berinovasi dan meningkatkan kualitas. Kami percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah kunci utama dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga siap menghadapi tantangan global.” Kata Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Andi Adriansyah, M. Eng.

Penghargaan akreditasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi bagi prodi-prodi lain di Universitas Mercu Buana untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. “Ini adalah langkah maju bagi kami dan akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan standar akademik di semua fakultas,” tambah Profesor Peneliti Robot Humanoid ini.

Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di tiga lokasi berbeda di Jakarta; Meruya (Jakarta Barat), Menteng (Jakarta Pusat) dan Warung Buncit (Jakarta Selatan) telah lama dikenal sebagai perguruan tinggi yang mendorong inovasi dan ekselensi akademik. Dengan pencapaian ini, Universitas Mercu Buana, yang secara universitas sudah terakreditasi Unggul, semakin memantapkan dirinya sebagai pilihan utama bagi calon mahasiswa yang menginginkan pendidikan berkualitas dengan pengakuan nasional dan internasional.

Prestasi ini diharapkan dapat semakin menarik minat calon mahasiswa baru dan memperkuat posisi lulusan Universitas Mercu Buana di pasar kerja, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. (*)

Continue Reading

News

Pentingnya Peran Masyarakat, IKWI dan TP PKK Kota Jakbar Gelar Seminar Stunting 23 April 2024

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Jakarta,Koin24.co.id – Sebagai upaya pencegahan dan memberikan pemahaman serta edukasi terhadap masyarakat, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) berkolaborasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta Barat menggelar seminar stunting pada Selasa, 23 April 2024.

Bertema ‘Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Mencegah Stunting Terhadap Anak’, kegiatan seminar stunting tersebut akan diadakan di Aula Ali Sadikin Lt. 1 Gedung A Kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat.

Dalam kegiatan tersebut, IKWI Jakarta Barat menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Jakarta Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat.

Tidak hanya itu, seluruh pimpinan RSUD dan Puskesmas Se-Jakarta Barat, serta sejumlah organisasi kewanitaan seperti Srikandi Pemuda Pancasila, Srikandi Nusantara, dan Forum Komunikasi Ustadzah juga ikut diundang dalam seminar tersebut.

Seminar Stunting ini akan menghadirkan 4 pemateri yaitu dari Kementerian Kesehatan RI oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat dr Asri Yunita, Dosen Universitas Tarumanegara dr Herwanto, serta dr Sang Arifianto Fajar Adi Kusuma dari RSUD Kaliders.

Kestimona Sinaga Ketua IKWI Jakarta Barat menjelaskan, pihaknya sengaja mengadakan acara seminar stunting tersebut.

Selain jadi wujud nyata program IKWI terhadap program pemerintah, acara seminar itu menjadi upaya dan kontribusi dari IKWI Jakarta Barat terhadap pencegahan stunting di wilayah Jakarta Barat.

“Permasalahan stunting merupakan permasalahan yang cukup krusial, mengingat angka stunting masih cukup tinggi. Maka kami sebagai organisasi kewanitaan yang berada di bawah naungan Persatuan Wartawan Indonesia peduli terhadap permasalahan stunting ini,” kata Kestimona dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/4/2024).

Kestimona berharap melalui seminar ini masyarakat yang ikut menjadi peserta bisa mendapat informasi lengkap soal persoalan dan solusi mencegah stunting.

Para peserta yang ikut seminar juga bisa menjadi sumber informasi yang dapat disampaikan kepada masyarakat di lingkungan mereka masing-masing.

Selain Pemkot dan TP PKK Jakarta Barat, kegiatan seminar stunting ini, lanjut Kestimona mendapat apresiasi dari sejumlah stakeholder di wilayah Jakarta Barat, seperti Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejari Jakarta Barat, Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler