Connect with us

Wisata

Virtual Festival Indonesia Perth 2020 dorong penguatan citra pariwisata Indonesia

Avatar

Published

on

Perth, Australia, koin24.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi pelaksanaan Virtual Festival Indonesia Perth 2020 yang digelar secara daring dalam mendorong penguatan citra dan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri, terutama Australia.

Acara yang diinisiasi oleh Konsulat Jenderal Repulik Indonesia di Perth, Australia, bersama Kreasi Indonesia Inc. (Masyarakat Indonesia di Australia Barat) itu sekaligus sebagai pembuktian bahwa pandemi Covid-19 tidak membatasi masyarakat Indonesia untuk tetap berinovasi dan berkarya.

Virtual Festival Indonesia Perth 2020 ini mengusung tema “Strive Together” atau yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “berjuang bersama”.

Deputi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam pembukaan Virtual Festival Indonesia Perth 2020, Sabtu (12/9/2020) secara daring mengungkapkan acara ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di Perth, Australia, dapat berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Tanah Air ke khalayak dunia. “Berkat perkembangan teknologi dan kreativitas tanpa batas, festival ini adalah penanda, sebuah contoh unik dari diplomasi kita di masa pandemi,” kata Nia.

Nia mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai sektor perekonomian, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, di tengah ketidakpastian tersebut, pelaksanaan Virtual Festival Indonesia Perth 2020 ini seakan membuktikan masyarakat Indonesia memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk bisa melewati masa pandemi Covid-19 dan memulihkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Acara ini menggaungkan nilai tradisional Indonesia yang optimistis dan lincah dalam menyiasati ketidakpastian lewat kebersamaan dan gotong royong serta kreativitas tanpa batas. Saya yakin acara ini dapat mempromosikan nilai-nilai kebudayaan indonesia yang beraneka ragam dan lokasi-lokasi wisata yang mengagumkan di Indonesia,” ungkap Nia.

Senada dengan Nia, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Perth, Dewi Gustina Tobing, menyampaikan acara Festival Indonesia 2020 ini dimaksudkan untuk terus menyegarkan ingatan audiens tentang keindahan Indonesia sebagai destinasi pariwisata.

“Sehingga begitu pembatasan perjalanan di era pandemi ini telah berakhir, arus wisatawan mancanegara diharapkan dapat kembali seperti semula,” ujar Dewi.

Selain itu, Dewi menuturkan acara ini diharapkan dapat mempromosikan potensi pariwisata Indonesia ke khalayak internasional, khususnya kepada publik di Australia Barat. Menurut Dewi, setiap tahunnya ada 400 ribu wisatawan asal Australia Barat yang datang berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Indonesia, terutama Bali.

“Bagi masyarakat Australia Barat, Indonesia adalah destinasi wisata paling populer. Selain karena dekat secara geografis, Indonesia menawarkan keindahan alam dan budaya serta kelezatan kuliner nusantara yang tak tergantikan bagi wisatawan asal Australia Barat dan Australia pada umumnya,” ucapnya.

Namun, angka tersebut belum bisa dicapai pada 2020 akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. “Lewat acara ini kami akan mempersembahkan keindahan budaya Indonesia secara virtual, nikmatilah keindahan Indonesia dan susunlah rencana untuk bepergian ke Indonesia,” ujar Dewi.

Pada saat bersamaan, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, mengucapkan acara ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat Bangsa Indonesia, terutama bagi diaspora Indonesia yang menetap di Perth. “Saya harap lewat acara ini kita bisa membangkitkan semangat untuk berjuang dan bertahan untuk melewati masa yang sulit ini,” kata Kristiarto.

Acara ini diisi dengan penampilan berbagai kesenian daerah di Indonesia, seperti tarian dan nyanyian khas daerah serta fashion show dan lomba memasak nasi goreng. Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan penampilan penyanyi Fatur dan Rama Davis.

Tercatat, pada 2019, Festival Indonesia Perth dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut di Elizabeth Quay pada 25-27 Oktober 2019 dan menjadi salah satu perhelatan budaya terbesar di Kota Perth. Festival Indonesia 2019 berhasil menarik pengunjung hingga 13.500 orang dan menghasilkan transaksi total dari seluruh exhibitor lebih dari 150.000 dolar Australia (sekitar Rp 1,5 miliar). (Sumber: Biro Komunikasi Kemenparekrat)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Wisata

Kisah Sukses Red Koki, Berbagi Ilmu dan Mengedukasi Masyarakat Terhadap Masakan Halal di ajang Halal Fair 2023

Avatar

Published

on

JAKARTA, koin24.co.id – Indonesia menjadi peringkat satu dalam Global Muslim Travel Index tahun 2023, yang menjadikan suatu komitmen dalam mengembangkan industry halal di Indonesia, sehingga dapat membentuk fondasi ekonomi berkelanjutan.

Adanya event Pameran Halal Fair 2023 di ICE BSD City Tangerang yang berlangsung pada tanggal 8-10 Desember 2023 ini, menjadi momentum tampilnya produk UMKM lokal berkualitas yang dapat memberikan solusi dan pilihan yang tepat bagi konsumen.

Mengusung tema The Most Inspriring Halal Event, menjadi komitmen Hahal Fair memberikan insprasi wisata halah akhir tahun dengan hadirkan 250 exhibitor dari dalam dan luar negeri yang salah satunya diikuti oleh Red Koki, Henny Maria Angelica.

Henny Maria yang dikenal dengan ‘Red Koki” ini adalah salah satu Ambassador Horison Hotel School yang memiliki keahlian khusus dalam western food. Karena kemampuan serta jiwa entepreneurship di bidang kuliner saat ini usahanya “Steak Twogether” telah memiliki beberapa cabang di bilangan Jakarta Selatan

Tak hanya itu, Keberhasilannya mendapat sertifikat dalam kompetisi memasak taraf internasional, yakni Halal Super Chef International Fine Dining di Singapura pada bulan Juli 2023 lalu sekaligus menjadi satu-satunya perwakilan peserta Wanita dari Indonesia di kompetisi ini, menjadikannya lebih semangat dalam mengedukasi masyarakat terhadap masakan halal.

Dalam Halal Fair- HIITS 2023 Henny menyalurkan pengetahuannya di bidang halal food sebagai narasumber dalam salah satu talkshow di acara ini dengan mengusung tema “Titik Kritis Kehalalan dalam Brand International”.
Sebagai koki khususnya di bidang western food yang ia geluti dalam usaha kulinernya , Henny mengedukasi sebagai seorang muslim tentunya makanan yang kita konsumsi baiknya sesuai dengan kaidah syariat islam.

“Sebagai seorang muslimin dan Muslimah kita harus selektif dalam memeriksa kehalalan dalam makanan, terutama jika kita menggunakan brand internasional. Kita harus berjuang keras agar tidak mengubah citra rasa dan ke-khasan masakan yang kita buat, namun tetap halal dan toyyib untuk dinikmati.” ujar Henny.

Pada kesempatan yang sama Henny Maria juga melakukan demo masak Bersama chef Rinto yang merupakan salah satu finalis Master Chef Indonesia musim ke-10. Acara masak Bersama ini disambut meriah oleh pengunjung Halal Fair yang sangat bersemangat untuk mengetahui serta mencicipi hasil dari keahlian kedua chef muda Indonesia tersebut.

Continue Reading

Wisata

Wisata Aman Era Adaptasi Kebiasaan Baru: Semarang Sehat, Semarang Siap!

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Di tengah situasi pandemi COVID-19, roda ekonomi perlu terus berputar, termasuk dari sektor pariwisata. Tentu pergerakan ini dibutuhkan kerja sama banyak pihak guna patuh terhadap protokol kesehatan. Penerapan protokol CHSE di sektor pariwisata ini akan membantu mewujudkan pariwisata yang sehat. Gerakan Wisata Sehat hadir untuk mengembangkan wisata dengan memperhatikan protokol kesehatan meliputi penyediaan tempat cuci tangan, penggunaan masker hingga social distancing atau jaga jarak. Selain itu, pengelola wisata juga harus tetap waspada terhadap berbagai celah dan peluang yang justru semakin menyebarkan virus.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik kembali menyelenggarakan Webinar Generasi Positive Thinking (Genposting) dengan tema Wisata Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru: “Gerakan Wisata Sehat Kota Semarang”, pada tanggal 1 November 2021.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid di Semarang Creative Hub serta live melalui Zoom dan kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo, serta dihadiri oleh lebih dari 400 orang peserta. Narasumber yang hadir memberikan sambutan antara lain Ketua APJII Jateng, Priyo Suyono, Wakil Wali Kota Semarang, Ir. Hj. Hevearita G. Rahayu, M.Sos, dan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo, Septriana Tangkary, SE, MM.
Septriana dalam sambutannya mengingatkan pentingnya untuk meningkatkan daya saing industri dan ekosistem usaha pariwisata.

“Rancangan sasaran dan target pembangunan pariwisata 2020-2024 adalah meningkatnya citra, daya saing dan kontribusi pariwisata dalam mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” jelasnya.
Selanjutnya Priyo Suyono mengatakan dampak lain dari pandemi adalah akselerasi di bidang pariwisata semakin cepat tercapai, dengan adanya peningkatan jumlah pengguna internet, masyarakat dapat berpromosi mengenai destinasi wisata melalui media sosial.
Sejalan dengan hal itu Wakil Wali Kota Semarang mengatakan bahwa, “Wisata aman dan nyaman, harus berkelanjutan dan dikembangkan sehingga Semarang dapat sehat aman dan menjadi tujuan utama pariwisata.”
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan narasumber yang hadir antara lain Koordinator Informasi dan Komunikasi Maritim, Kemkominfo, Yudi Syahrial, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, Ketua BPPD Jawa Tengah, Sugeng Sugiantoro, dan Ketua ASITA Jawa Tengah, Joko Suratno.
Indriyasari memulai diskusi dengan menyampaikan bahwa Kota Semarang kini sudah mencapai level satu zona aman COVID-19 dan kini Kota Semarang percaya diri untuk menerima kunjungan wisatawan.

Indriyasari juga menambahkan semua pelaku wisata dan tempat wisata sudah menerapkan protokol CHSE dan juga terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi.

Joko Suratno turut menyampaikan paradigma masyarakat telah berubah, faktor kesehatan menjadi nomor satu ketika harus bepergian. Protokol kesehatan harus dipenuhi oleh pihak penyedia jasa dan juga peserta wisata itu sendiri.

“Kultur dan tren harus diinovasikan untuk menjadi hal yang bagus, kunci untuk suksesnya adalah sinergi dengan masyarakat yang ada di Kota Semarang,” tambah Arnaz Agung melanjutkan diskusi.

Senada dengan Arnaz, Sugeng menambahkan penggunaan sosial media secara efisien akan membantu untuk menambah jaringan dan mendorong konsumen untuk memilih.

Yudi Syahrial pun menyambut baik hal tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah juga tidak tinggal diam untuk selalu melakukan inovasi dan terobosan untuk memperbaiki dan memajukan pariwisata.

“Upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk pemulihan pariwisata selain pembangunan infrastruktur juga edukasi kepada pengguna internet untuk dapat bijak bersosmed karena hal itu bisa berdampak negatif, jika kita termakan isu-isu yang tidak benar maupun hoax,” ujar Yudi. (***)

Continue Reading

Wisata

Dharma Pertiwi Kembangkan UMKM Lokal Lewat Gebyar Karya Pertiwi 2021

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Dharma Pertiwi dan Ladara Indonesia mengadakan perhelatan Gebyar Karya Pertiwi 2021 untuk mendukung dan mengembangkan UMKM lokal. Acara ini diselenggarakan di Plaza Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Senin (1/11/2021), dan akan berlangsung hingga 30 November 2021.

Kegiatan Gebyar Karya Pertiwi yang digagas oleh Dharma Pertiwi ini telah memasuki perhelatan yang ketiga, dan di tahun ini tema yang diangkat adalah “Dharma Pertiwi Berkarya untuk Indonesia Bangkit”. Selain itu, Dharma Pertiwi juga meresmikan museum dan perpustakaan Dharma Pertiwi, serta pembukaan galeri tenun dan songket, dan galeri UMKM Dharma Pertiwi.

Dalam sambutannya Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi mengatakan bahwa kegiatan Gebyar Karya Pertiwi dilaksanakan sebagai wujud melestarikan wastra dan kerajinan juga kuliner nusantara serta untuk menggali potensi keterampilan istri-istri prajurit TNI dan masyarakat sekitarnya.

“Kegiatan ini banyak memberikan manfaat positif khususnya dari kemandirian ekonomi keluarga serta menambah wawasan yang luas tentang kekayaan budaya Indonesia”, kata Nanny.

Nanny juga menambahkan bahwa tema yang diangkat tahun ini semakin memantapkan langkah Dharma Pertiwi untuk selalu mendukung anggotanya dalam berkarya serta mewadahi UMKM yang ada di lingkungan keluarga besar TNI dan masyarakat sekitarnya.

Ia mengatakan bahwa Gebyar Karya Pertiwi 2021 bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan keanekaragaman kerajinan dan bidang usaha dari sektor ekonomi kreatif. Sementara itu menurutnya, di tahun sebelumnya lebih banyak menampilkan pertunjukan seni dan budaya nusantara kepada negara-negara sahabat.

Melalui kegiatan syarat manfaat ini Dharma Pertiwi juga turut memperkenalkan sistem baru pemasaran produk unggulan berbasis digital atau yang lebih dikenal dengan istilah finansial teknologi dan dikemas secara membanggakan oleh keluarga besar TNI dalam sebuah platform marketplace bernama LaDaRa.

“Harapannya, melalui LaDaRa kita dapat mendukung dan memperkenalkan produk-produk karya anak bangsa baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional terutama di masa pandemi seperti ini, di mana proses jual beli lebih banyak dilakukan secara online,” ujar Nanny.

Keberadaan LaDaRa yang berkolaborasi dengan Gebyar Karya Pertiwi juga dalam rangka meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan kesejahteraan agar lebih termotivasi dalam memantapkan kreativitas kewirausahaan dikalangan masyarakat pada umumnya dan keluarga prajurit TNI khususnya.
Kedepannya, Nanny berharap kegiatan yang baik ini dapat terus berjalan dan tentunya akan lebih berwarna lagi dibawah pembinaan ibu-ibu hebat yang luar biasa.

Bersamaan dengan pembukaan Gebyar Karya Pertiwi 2021 sekaligus peresmian museum dan perpustakaan Dharma Pertiwi yang merupakan interpretasi dari kepedulian kita terhadap organisasi.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono yang hadir mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan bahwa Gebyar Karya Pertiwi merupakan perwujudan semangat Dharma Pertiwi untuk tetap berkarya memperkenalkan dan melestarikan keanekaragaman seni dan budaya nusantara.

“Tujuannya agar terus menumbuhkembangkan rasa cinta Tanah Air, khususnya bagi generasi muda yang selaras dengan nilai luhur bangsa dan negara Indonesia,” kata Yudo.

Ia mengatakan bahwa di masa pandemi ini terdapat pelaku usaha yang yang justru semakin maju. Menurutnya, melalui kemajuan teknologi, para pelaku usaha tersebut dinilai berhasil menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih potensial.
“Upaya seperti itu perlu dikembangkan dan dimiliki oleh UMKM untuk membangun kreativitas serta kemampuan UMKM dengan mengedepankan seni dan budaya nusantara layaknya pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui,” ujarnya. (***)

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler