Connect with us

News

Kemensos: Aksi Mbah Sudiro dan Kodir menginspirasi kerelawanan nasional

Avatar

Published

on

Sleman, Yogyakarta, koin24 – Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan penghargaan kepada Mbah Sudiro dan Darwanto alias Mas Kodir yang melakukan aksi penyelamatan siswa-siswi SMPN di Sleman dalam kegiatan Susur Sungai Sempor, menerima penghargaan, Selasa (25/2/2020).

Mewakili Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi mengatakan setelah mendengar dan membaca berita dari media mengenai sosok Mbah Sudiro dan Mas Kodir, Menteri Sosial Juliari P Batubara memerintahkan jajarannya untuk memberikan penghargaan kepada kedua penolong siswa-siswi SMPN di Sleman.

“Pak Mensos sangat memberikan perhatian kepada warga yang telah melakukan aksi kemanusiaan seperti kepada mas Kodir dan Mbah Sudiro,” kata Rachmat.

Rachmat menambahkan naluri kemanusiaan yang dimiliki oleh mas Kodir dan mbah Sudiro, adalah modal terbesar dalam segala aspek sosial dan kemanusiaan.

“Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya kepada Mas Kodir dan pak Sudiro. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih. Terima kasih banyak pak,” ucapnya.

Keduanya mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan uang tunai sebesar Rp 10.000.000.

Acara pemberian penghargaan tersebut dilakukan di Sleman, Yogyakarta bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi Program Restorasi Sosial Kemensos RI, serta peresmian Sekretariat Relawan Sembada oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo.

Kementerian Sosial juga mengapresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh relawan yang terlibat dalam seluruh operasi penyelamatan serta proses evakuasi pada kejadian susur sungai Sempor.

Berat Menerima Penghargaan

Mbah Sudiro sendiri mengaku berat menerima penghargaan tersebut karena ada banyak warga lainnya yang turut membantu proses evakuasi. Untuk itu, uang penghargaan yang ia terima akan dibagikan kepada warga yang ikut membantu.

“Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama mas ini. Uang ini saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid,” ungkap Sudiro.

Sementara Kodir mengaku tidak mengharapkan penghargaan ini. Ia mengaku menolong siswa yang hanyut karena peri kemanusiaan dan rasa tolong menolong.

“Ngga sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan,” ungkapnya.

Kisah Heroik Penyelamatan

Nama Bang Kodir dan Mbah Sudiro menjadi sorotan publik atas aksi heroik yang mereka lakukan.

Mbah Sudiro yang usianya terbilang renta (71) berhasil menyelamatkan para siswa SMPN di Sleman yang hanyut di kegiatan susur sungai Sempor.

Ia rela turun ke sungai untuk menolong para siswa tersebut yang menjadi korban tragedi susur Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) lalu.

Mbah Diro yang kala itu tengah membersihkan makam mendengar teriakan para siswa dari kejauhan. Namun, ia menyangka anak-anak yang bercanda. Lalu ia meminta anaknya untuk menghampiri asal teriakan tersebut. Selalu tidak berapa lama anak mbah Sudiro berteriak ada orang kintir (hanyut).

“Saya baru membersihkan makam. Saya sudah mau memperingatkan supaya naik saja karena cuaca tidak mendukung. Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong. Anak saya langsung menghampiri, katanya anak-anak kintir (hanyut terbawa arus),” kata Sudiro,

Mendengar teriakan anaknya tanpa berpikir panjang Sudiro langsung menuju Sungai Sempor dan berjumpa dengan Darwanto, warga yang lebih dulu mengevakuasi siswa di lokasi kejadian.

“Saya langsung ikut membantu mengevakuasi dengan merangkul anak-anak ke tepi sungai. Saya gendong beberapa siswa yang sudah tak berdaya. Saat itu Arusnya memang cukup deras. Mungkin daerah atas sudah hujan deras, dan tiba-tiba air langsung tinggi. Itu yang membuat anak-anak terbawa arus. Ya cuma membantu sebisa saya saja. Ada yang cuma dipegangi saja, ada yang digendong,” jelasnya.

Dalam penyelamatan tersebut, Sudiro mengaku sempat ikut terhanyut terbawa arus sungai saat menyelamatkan korban. Namun, beruntung bisa berpijak pada batu dan berpegangan pada tangga panjang yang dibawanya.

“Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya. Saya bisa pegangan, tetapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki kena luka,” ungkap Sudiro.

Selain mbah Sudiro, Darwanto alias Kodir juga melakukan penyelamatan. Ia merupakan pemancing yang pertama tiba sungai dengan membawa tangga untuk menyelamatkan siswa SMPN di Sleman yang naas.

Di hari naas itu, Kodir baru berjalan 100 meter untuk memancing di sungai Sempor mendengar jeritan bersahut-sahutan. Sepertinya suara remaja laki-laki dan perempuan.

“Mereka teriak meminta tolong. Seketika itu, saya membuang joran lalu berlari kencang menuju sumber suara. Teriakan kian jelas terdengar manakala ia tiba di atas tebing setinggi kisaran tiga meter dengan dasar sungai. Astaga,” kisahnya.

Berada di tebing setinggi tiga meter, tanpa berpikir panjang Kodir langsung menceburkan diri berjuang menyelamatkan siswa SMPN tersebut.

“Saya melihat anak-anak itu berjuang untuk bertahan dari gempuran arus. Langsung nyebur “Byuuur!”, kenangnya.

Kodir mengisahkan saat itu yang terpikirkan secepatnya meraih satu per satu anak untuk dibawa ke pinggir sungai. Siswa-siswi yang sedang memegangi batu di tengah ia prioritaskan.

“Ada lebih dari 20 anak saya evakuasi. Enam di antaranya sudah lemas. Mereka mayoritas perempuan. Mereka histeris dan menangis,” katanya.

Kodir rupanya tidak sendirian, Tri Nugroho adiknya seketika memberikan bantuan kepada siswa-siswi yang tengah berpegangan tebing dipinggir sungai.

“Adik saya, Tri Nugroho, ikut turun. Ia mengevakuasi mereka,” imbuh Kodir.

Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, Kodir coba mencari tangga bambu.

Ia mengambil tangga milik warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

“Saya menyeberangkan mereka ke jalur yang memungkinkan untuk dilalui. Proses evakuasi yang saya lakukan berlangsung lebih kurang tiga jam, pukul 14.30 sampai 17.30,” ungkapnya. (Humas Ditjen. Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI)

News

Fikom Universitas Esa Unggul Gelar Sosialisasi Strategi Tembus Jurnal Bereputasi

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Esa Unggul menggelar sosialisasi bertajuk, “Strategi Tembus Jurnal Nasional dan Internasional Bereputasi” di kampus Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Jakarta pada Jumat (3 Mei 2024). Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dosen Fikom dalam menerbitkan artikel jurnal nasional dan internasional bereputasi.

Dekan Fikom, Erna Febriani mengharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi dosen-dosen Fikom untuk lebih produktif dalam menulis dan menerbitkan jurnal nasional dan internasional bereputasi.

“Semoga pemaparan para pemateri hari ini akan memberikan ide dan motivasi bagi para dosen Fikom dalam menulis dan menerbitkan artikel jurnal,” kata Erna saat membuka acara sosialisasi.

Erna mengungkapkan, acara sosialisasi ini juga diharapkan dapat melahirkan kolaborasi penelitian para dosen Fikom dengan dosen dari kampus di luar Universitas Esa Unggul.

Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Indonesia, Irwansyah mengatakan, ada banyak hal yang bisa menjadi motivasi para dosen untuk menembus jurnal internasional dan nasional bereputasi. Di antaranya adalah memenuhi kewajiban Beban Kerja Dosen (BKD), sebagai luaran hibah penelitian, dan sebagai syarat kenaikan jabatan fungsional akademik.

“Selain itu juga keuntungan bagi dosen menulis artikel jurnal internasional dan nasional bereputasi adalah dosen dapat membentuk jejaring komunikasi, memenuhi kewajiban rekognisi, dan mendapatkan insentif,” urainya.

Menurut Irwansyah, dalam menulis artikel jurnal dapat dimulai dari topik yang paling ringan atau fenomena yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa menjadi strategi dalam menumbuhkan kesabaran dalam menulis artikel jurnal.

“Dalam tahap membiasakan menulis jurnal, cari topik yang ringan dulu seputar kehidupan atau kegiatan sehari-hari. Selain itu targetnya yang penting terbit dulu jurnalnya, tidak usah pikirkan apakah akan terbit di jurnal terindeks sinta atau scopus. Terpenting pokoknya jurnal kita terbit, sehingga tidak ada beban bagi kita dalam menulis jurnal,” urainya.

Kepala Lembaga Penerbitan, Universitas Esa Unggul, Erwan Baharudin, saat memaparkan materinya mengatakan, sebelum mengirim artikel ke penerbitan jurnal ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya sesuaikan nama penulis dengan akun ID Orcid, dan koordinasikan dengan tim peneliti atau penulis jurnal.

“Di samping itu juga pastikan paper kita jangan diupload di internet, seperti repository, media sosial. Kemudian lakukan pengecekan similarity artikel, dan sesuaikan artikel yang kita tulis dengan template jurnal yang dituju,” urainya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi, Universitas Esa Unggul, Rian Adi Pamungkas mengatakan, kegiatan penelitian merupakan salah satu dari tiga kewajiban yang harus dilakukan dosen selain mengajar dan pengabdian masyarakat. Hasil penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) diterbitkan dalam publikasi jurnal.

“Muara dari hasil penelitian dan abdimas yang dilakukan dosen adalah untuk meningkatkan Sinta skor, IKU Perguruan Tinggi, BKD dosen, dan akreditasi fakultas maupun universitas, sebab itu dosen minimal satu tahun sekali harus menerbitkan satu artikel jurnal,” ujarnya.

Untuk mendukung publikasi dosen Universitas Esa Unggul, Rian menjelaskan, bahwa dosen dapat memperoleh dana bantuan penelitian dan abdimas sesuai skema, bantuan biaya proofread dan submission fee, serta bantuan konferensi luaran litabmas dan insentif,” tandasnya. ***

Continue Reading

News

Mendagri Tito Karnavian Minta PWI Ikut Sosialisasikan Pilkada Damai

Avatar

Published

on

By

Jakarta, koin24.co.id – Pengurus PWI Pusat beraudensi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Kamis (2/5/2024) pagi, bertempat di ruang kerja Mendagri.

Audiensi tersebut bertujuan untuk menjajagi kerjasama PWI dan Kemendagri untuk kampanye Pilkada Damai terkait Pilkada yang melibatkan 37 provinsi dan 415 Kabupaten, 93 Kota sehingga totalnya 545 yang berlangsung serentak pada 27 November mendatang, dengan melibatkan seluruh pengurus dari 38 PWI Provinsi se Indonesia ditambah satu cabang khusus, PWI Solo.

Mendagri dalam kesempatan itu menilai sukses Pemilu Pilpres dan Pileg pada Februari lalu tidak lepas dari peran pers, yang mampu mengawal hajatan nasional itu sehingga minim gesekan sampai pada selesainya gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Tito mengharapkan pers dapat menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi, edukasi dan kontrol sosial secara optimal. Selain itu, tambahnya, pers diharapkan dapat menjalankan fungsi kontrolnya, mengawasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu, agar melakukan tugasnya sesuai harapan masyarakat yakni menjadi wasit yang adil dan independen dari kepentingan siapapun.

Sementara Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan bahwa Keberhasilan PWI mendatangkan tiga Calon Presiden untuk menyampaikan visi misi di hadapan anggota PWI baik secara offline maupun online untuk anggotanya di 38 provinsi (plus Solo) dapat diterapkan pula untuk Pilkada Gubernur maupun Bupati Walikota.

Dengan meningkatkan kapasitas wartawan khususnya anggota PWI, mereka diharapkan dapat menghasilkan karya jurnalistik berkualitas sesuai Surat Edaran Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 tentang Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab Untuk Pemilu 2024 yang Berkualitas.

Hendry menyatakan, PWI berencana melakukan pertemuan lanjutan dengan KPU dan Bawaslu agar sosialisasi Pilkada Damai dapat terlaksana. Dengan anggota mencapai 22.000an yang tersebar di seluruh 38 provinsi, PWI memiliki kemampuan untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi ini.

Dalam pertemuan tsb Mendagri didampingi PLT Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir, PLH Kapuspen Aang Witarsa dan Karo Hukum Chandra Purwonegoro. Sedangkan Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, didampingi Sekjen Sayid Iskandarsyah, Wakil Sekjen Raja Pane, Ketua Bidang Kerjasama Sarwani, Ketua Bidang Pendidikan M Nasir, Wakil Bidang Multi Media Tatang Suherman dan Humas Herry Sinamarata.

Continue Reading

News

BPN Kota Depok Dorong Pemda dan BUMN Percepat Sertifikasi Aset demi Mencegah Sengketa Tanah dan Kerugian Negara

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Depok, Koin24.co.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat proses sertifikasi aset.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dalam mencegah sengketa tanah dan kerugian negara termasuk memutus mata rantai mafia tanah yang menjadi topik pembicaraan selama ini.

“Realisasi sertifikasi aset pemerintah, termasuk aset BUMN, menjadi salah satu strategi dalam mencegah potensi penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan negara. BPN Kota Depok sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian ATR/BPN berperan aktif dalam proses ini,” jelas Indra Gunawan usai rapat koordinasi dengan Polres Metro Kota Depok, Selasa, (23/4/2024).

Ditambahkan Indra Gunawan, sertifikat aset juga memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset milik BUMN. Dengan adanya sertifikat, diharapkan konflik atau sengketa pertanahan di atas tanah-tanah BUMN dapat diminimalisir.

“Kewajiban mereka (Pemda dan BUMN maupun BUMD, red) menjaga tanah yang dimiliki sebagaimana pemberian haknya,” kata Indra.

Administrasi pertanahan, sambung Indra, dikenal dengan istilah Right, Restriction, dan Responsibility (3R). Artinya, pemegang hak memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanahnya dengan baik.

“Tanggungjawabnya tersebut menjadi domain pemilik tanah, bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah. Maka, Kantor Pertanahan Kota Depok tak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan. Karena muaranya nanti ke kami juga jika ada gugatan, sanggahan dan sengketa yang berkaitan dengan aset tersebut,” tandas Indra.

Ditegaskan Indra Gunawan, Pemda dan BUMN, BUMD merupakan entitas yang memiliki aset dengan risiko tinggi terhadap munculnya gugatan, jika tanah tersebut tidak diamankan dan didaftarkan segera.

“Pada posisi ini BPN Kota Depok siap membantu penyertifikatan aset tanah milik Pemda, BUMN, BUMD dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN,” pungkas Indra Gunawan.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler