Connect with us

News

Kementerian Kominfo Dukung Digitalisasi UMKM di Majelis Taklim MNU

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Pandemi yang terjadi saat ini bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga ekonomi. Hal ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk juga para warga Muslimat NU di mana ketahanan dan usaha ekonomi menjadi keprihatinan tersendiri yang harus segera dituntaskan.

Sisi positifnya adalah meningkatnya peran teknologi digital yang sangat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi. Untuk itu diperlukan adanya adaptasi dan peningkatan kemampuan literasi digital khususnya bagi para pelaku ekonomi di lingkungan Majelis Taklim MNU, dalam menghadapi tantangan dunia ekonomi ke depannya.

Dalam rangka memberi edukasi dan pemahaman bagi masyarakat, khususnya warga Muslimat NU, Yayasan HIDMAT (Himpunan Da’iyah dan Majelis Taklim) Muslimat NU Pusat sebagai wadah riyadhoh Muslimat NU, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan webinar dengan tema Digitalisasi Usaha Mikro di Majelis Taklim MNU pada Selasa, 19 Oktober 2021, melalui aplikasi Zoom, dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo dan Muslimat NU Official.

Narasumber yang hadir antara lain Dra. Hj. Mursyidah Thahir MA (Ketua III PP Muslimat NU), Dr. Dias Satria (Praktisi UMKM), dan Angger Alfi Zakki (SME Sales Channel Blibli.com), serta dibuka oleh sambutan dari Hj. Kusnia Naseer, B.Sc. (Ketua Periodik HIDMAT MNU), Dr. Hj. Erna Yulia Soefihara (Ketua Periodik HIDMAT MNU), dan Septriana Tangkary (Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kominfo) dan dimoderatori oleh Hj. Azzah Zumrud, M.Pd.

Dalam sambutannya Kusnia Naseer menyampaikan bahwa sudah menjadi tugas NU untuk turut serta mewujudkan perempuan Indonesia seutuhnya yaitu perempuan yang religius, berkualitas, sejahtera dan mandiri melalui dakwah dan peningkatan di majelis taklim.

“Setinggi apapun ilmunya bila tidak disampaikan dengan baik maka transformasi ilmu tidak akan bisa terjadi”, ungkap Kusnia.

Erna Yulia Soefihara juga menjelaskan bahwa digitalisasi bertujuan untuk mendapat efisiensi dan optimalisasi dalam banyak hal antara lain efisiensi dan optimalisasi dalam pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan. Dalam hal usaha, digitalisasi diharapkan mampu memperlancar dan menambah ruang gerak usaha sehingga tidak terhalang oleh ruang, waktu dan jarak. Digitalisasi mengubah sesuatu dari tradisional menjadi digital.

“Penggunaan teknologi digital terutama dalam menghadapi gejolak ekonomi di masa pandemi ini menjadi sangat diperlukan. Usaha mikro kini sudah menjadi tulang punggung perekonomian apabila dimiliki oleh kaum perempuan atau ibu-ibu, khususnya ibu-ibu majelis taklim. Penyelenggaraan usaha mikro yang selama ini dilaksanakan secara manual atau tradisional dipandang sudah sangat mendesak untuk mengkombinasikannya dengan berbagai inovasi usaha, salah satunya menggunakan teknologi digitalisasi”, kata Erna.

Septriana Tangkary juga menambahkan jika Kominfo sangat berperan aktif dalam membangun jaringan infrastruktur baik di bawah laut maupun di jaringan-jaringan yang ada seperti dari Sabang sampai Merauke. Hal ini menjadi sebuah komitmen bahwa infrastruktur digital telah kita persiapkan dengan baik.

“Ada lima percepatan transformasi digital yang sudah dilakukan diantaranya, melakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital serta penyediaan layanan internet, persiapan roadmap di sektor-sektor strategis, percepat integrasi Pusat Data Nasional, regulasi skema pendanaan dan pembiayaan serta persiapan kebutuhan SDM talenta digital”, jelas Septriana.

Dalam pemaparannya Mursyidah Thahir menjelaskan bahwa digitalisasi ekonomi adalah upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan teknologi digital. Adapun sektor-sektor yang membutuhkan pemanfaatan teknologi digital diantaranya adalah sektor ekonomi, sektor komunikasi digital khususnya pada pendidikan, kesehatan, real estate dan keuangan, serta pergeseran sistem dari offline ke online.

“Dampak positif yang kita dapatkan dari adanya teknologi digital adalah meningkatkan produktivitas secara masif dan signifikan, membuka jaringan market dalam pemanfaatkan data bisnis, menjadi sarana berbagai macam file, meningkatkan partisipasi tenaga kerja serta memudahkan berbagai aktivitas”, tutur Musyidah.

Di kesempatan yang sama Dias Satria juga menjelaskan bahwa ada tiga aspek penting yang bisa dijadikan sebagai pedoman ketika ingin mengembangkan sebuah bisnis baik secara online ataupun offline yaitu, perhatikan produk yang akan dijual, perhatikan orang yang akan membantu di sekitar kita seperti etos kerjanya, disiplin serta jujur, dan pastikan semua sistem berjalan secara standar. Artinya, mau siapapun yang melakukan, kualitasnya akan tetap sama.

“Strategi marketing yang bisa kita lakukan adalah dengan mencari keunikan produk yang akan kita jual. Jika kita memiliki produk, kita harus spesifik misalnya umurnya berapa, siapa yang akan membeli, kenapa mau membeli dan lain sebagainya. Hal ini perlu kita persiapkan karena ini menyangkut tentang strategi pasar yang akan dikeluarkan itu seperti apa”, jelas Dias.

Angger Alfi Zakki mengatakan jika e-commerce dapat menciptakan peluang baru, sehingga ketika kita mulai mempromosikan produk secara online khususnya di marketplace maka para pembelinya pun akan mulai merambah serta beragam, bisa dari seluruh Indonesia.

“Tips dan trik jualan di Blibli.com adalah dengan mulai mengenalkan produk image, hal ini menjadi salah satu kunci di e-commerce untuk produk tersebut agar dapat terjual laku. Karena ketika mulai menjual produk melalui online, hal pertama yang akan dilihat oleh customer adalah foto produknya. Jadi usahakan agar foto produk itu “sekeren” mungkin”, kata Angger. (***)

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

News

Fikom Universitas Esa Unggul Gelar Sosialisasi Strategi Tembus Jurnal Bereputasi

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Esa Unggul menggelar sosialisasi bertajuk, “Strategi Tembus Jurnal Nasional dan Internasional Bereputasi” di kampus Universitas Esa Unggul, Kebon Jeruk, Jakarta pada Jumat (3 Mei 2024). Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dosen Fikom dalam menerbitkan artikel jurnal nasional dan internasional bereputasi.

Dekan Fikom, Erna Febriani mengharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi dosen-dosen Fikom untuk lebih produktif dalam menulis dan menerbitkan jurnal nasional dan internasional bereputasi.

“Semoga pemaparan para pemateri hari ini akan memberikan ide dan motivasi bagi para dosen Fikom dalam menulis dan menerbitkan artikel jurnal,” kata Erna saat membuka acara sosialisasi.

Erna mengungkapkan, acara sosialisasi ini juga diharapkan dapat melahirkan kolaborasi penelitian para dosen Fikom dengan dosen dari kampus di luar Universitas Esa Unggul.

Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Indonesia, Irwansyah mengatakan, ada banyak hal yang bisa menjadi motivasi para dosen untuk menembus jurnal internasional dan nasional bereputasi. Di antaranya adalah memenuhi kewajiban Beban Kerja Dosen (BKD), sebagai luaran hibah penelitian, dan sebagai syarat kenaikan jabatan fungsional akademik.

“Selain itu juga keuntungan bagi dosen menulis artikel jurnal internasional dan nasional bereputasi adalah dosen dapat membentuk jejaring komunikasi, memenuhi kewajiban rekognisi, dan mendapatkan insentif,” urainya.

Menurut Irwansyah, dalam menulis artikel jurnal dapat dimulai dari topik yang paling ringan atau fenomena yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa menjadi strategi dalam menumbuhkan kesabaran dalam menulis artikel jurnal.

“Dalam tahap membiasakan menulis jurnal, cari topik yang ringan dulu seputar kehidupan atau kegiatan sehari-hari. Selain itu targetnya yang penting terbit dulu jurnalnya, tidak usah pikirkan apakah akan terbit di jurnal terindeks sinta atau scopus. Terpenting pokoknya jurnal kita terbit, sehingga tidak ada beban bagi kita dalam menulis jurnal,” urainya.

Kepala Lembaga Penerbitan, Universitas Esa Unggul, Erwan Baharudin, saat memaparkan materinya mengatakan, sebelum mengirim artikel ke penerbitan jurnal ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya sesuaikan nama penulis dengan akun ID Orcid, dan koordinasikan dengan tim peneliti atau penulis jurnal.

“Di samping itu juga pastikan paper kita jangan diupload di internet, seperti repository, media sosial. Kemudian lakukan pengecekan similarity artikel, dan sesuaikan artikel yang kita tulis dengan template jurnal yang dituju,” urainya.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi, Universitas Esa Unggul, Rian Adi Pamungkas mengatakan, kegiatan penelitian merupakan salah satu dari tiga kewajiban yang harus dilakukan dosen selain mengajar dan pengabdian masyarakat. Hasil penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) diterbitkan dalam publikasi jurnal.

“Muara dari hasil penelitian dan abdimas yang dilakukan dosen adalah untuk meningkatkan Sinta skor, IKU Perguruan Tinggi, BKD dosen, dan akreditasi fakultas maupun universitas, sebab itu dosen minimal satu tahun sekali harus menerbitkan satu artikel jurnal,” ujarnya.

Untuk mendukung publikasi dosen Universitas Esa Unggul, Rian menjelaskan, bahwa dosen dapat memperoleh dana bantuan penelitian dan abdimas sesuai skema, bantuan biaya proofread dan submission fee, serta bantuan konferensi luaran litabmas dan insentif. ***

Continue Reading

News

Mendagri Tito Karnavian Minta PWI Ikut Sosialisasikan Pilkada Damai

Avatar

Published

on

By

Jakarta, koin24.co.id – Pengurus PWI Pusat beraudensi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Kamis (2/5/2024) pagi, bertempat di ruang kerja Mendagri.

Audiensi tersebut bertujuan untuk menjajagi kerjasama PWI dan Kemendagri untuk kampanye Pilkada Damai terkait Pilkada yang melibatkan 37 provinsi dan 415 Kabupaten, 93 Kota sehingga totalnya 545 yang berlangsung serentak pada 27 November mendatang, dengan melibatkan seluruh pengurus dari 38 PWI Provinsi se Indonesia ditambah satu cabang khusus, PWI Solo.

Mendagri dalam kesempatan itu menilai sukses Pemilu Pilpres dan Pileg pada Februari lalu tidak lepas dari peran pers, yang mampu mengawal hajatan nasional itu sehingga minim gesekan sampai pada selesainya gugatan di Mahkamah Konstitusi.

Tito mengharapkan pers dapat menjalankan fungsinya sebagai penyampai informasi, edukasi dan kontrol sosial secara optimal. Selain itu, tambahnya, pers diharapkan dapat menjalankan fungsi kontrolnya, mengawasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu, agar melakukan tugasnya sesuai harapan masyarakat yakni menjadi wasit yang adil dan independen dari kepentingan siapapun.

Sementara Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun mengatakan bahwa Keberhasilan PWI mendatangkan tiga Calon Presiden untuk menyampaikan visi misi di hadapan anggota PWI baik secara offline maupun online untuk anggotanya di 38 provinsi (plus Solo) dapat diterapkan pula untuk Pilkada Gubernur maupun Bupati Walikota.

Dengan meningkatkan kapasitas wartawan khususnya anggota PWI, mereka diharapkan dapat menghasilkan karya jurnalistik berkualitas sesuai Surat Edaran Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 tentang Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab Untuk Pemilu 2024 yang Berkualitas.

Hendry menyatakan, PWI berencana melakukan pertemuan lanjutan dengan KPU dan Bawaslu agar sosialisasi Pilkada Damai dapat terlaksana. Dengan anggota mencapai 22.000an yang tersebar di seluruh 38 provinsi, PWI memiliki kemampuan untuk ambil bagian dalam pesta demokrasi ini.

Dalam pertemuan tsb Mendagri didampingi PLT Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir, PLH Kapuspen Aang Witarsa dan Karo Hukum Chandra Purwonegoro. Sedangkan Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, didampingi Sekjen Sayid Iskandarsyah, Wakil Sekjen Raja Pane, Ketua Bidang Kerjasama Sarwani, Ketua Bidang Pendidikan M Nasir, Wakil Bidang Multi Media Tatang Suherman dan Humas Herry Sinamarata.

Continue Reading

News

BPN Kota Depok Dorong Pemda dan BUMN Percepat Sertifikasi Aset demi Mencegah Sengketa Tanah dan Kerugian Negara

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Depok, Koin24.co.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempercepat proses sertifikasi aset.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dalam mencegah sengketa tanah dan kerugian negara termasuk memutus mata rantai mafia tanah yang menjadi topik pembicaraan selama ini.

“Realisasi sertifikasi aset pemerintah, termasuk aset BUMN, menjadi salah satu strategi dalam mencegah potensi penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan negara. BPN Kota Depok sebagai kepanjangan tangan dari Kementerian ATR/BPN berperan aktif dalam proses ini,” jelas Indra Gunawan usai rapat koordinasi dengan Polres Metro Kota Depok, Selasa, (23/4/2024).

Ditambahkan Indra Gunawan, sertifikat aset juga memberikan kepastian hukum terhadap aset-aset milik BUMN. Dengan adanya sertifikat, diharapkan konflik atau sengketa pertanahan di atas tanah-tanah BUMN dapat diminimalisir.

“Kewajiban mereka (Pemda dan BUMN maupun BUMD, red) menjaga tanah yang dimiliki sebagaimana pemberian haknya,” kata Indra.

Administrasi pertanahan, sambung Indra, dikenal dengan istilah Right, Restriction, dan Responsibility (3R). Artinya, pemegang hak memiliki tanggung jawab untuk menjaga tanahnya dengan baik.

“Tanggungjawabnya tersebut menjadi domain pemilik tanah, bukan hanya masyarakat tetapi juga pemerintah. Maka, Kantor Pertanahan Kota Depok tak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan. Karena muaranya nanti ke kami juga jika ada gugatan, sanggahan dan sengketa yang berkaitan dengan aset tersebut,” tandas Indra.

Ditegaskan Indra Gunawan, Pemda dan BUMN, BUMD merupakan entitas yang memiliki aset dengan risiko tinggi terhadap munculnya gugatan, jika tanah tersebut tidak diamankan dan didaftarkan segera.

“Pada posisi ini BPN Kota Depok siap membantu penyertifikatan aset tanah milik Pemda, BUMN, BUMD dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN,” pungkas Indra Gunawan.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler