Connect with us

News

BIN: RUU BPIP penting untuk “membumikan” Pancasila

Avatar

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Deputi Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Purwanto mengatakan RUU BPIP penting untuk dapat “membumikan” Pancasila agar dapat mengikuti perubahan zaman.

Hal tersebut disampaikan Wawan Purwanto saat mengisi program Bincang Velox di Velox TV, Jumat (31/7/2020).

Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Hari Purwanto mengatakan, prinsipnya belanja masalah pasti ada pada setiap rancangan UU digulirkan. Apalagi ini menyangkut ideologi, yang menyangkut keberlangsungan sebuah bangsa. Pada RUU BPIP TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 juga sudah dimunculkan.

“Ketika RUU nanti dimunculkan, pasti ada uji publik di minimal lima kota besar. Mulai dari pakar, tokoh masyarakat, tokoh agama semua berhak untuk memberikan masukan sebelum diketok palu, dan hal tersebut bukan akhir dari segalanya. Misal sudah di sahkan menjadi Undang-undang pun masih bisa dilakukan judicial review, maka hal ini dinamis,” tambahnya.

Pihaknya menyatakan, mengingat di dalam RUU BPIP apa yang menjadi keinginan masyarakat sudah diakomodasi, maka tidak ada lagi alasan untuk timbul adanya benturan.

“Secara prinsip bagaimana Pancasila itu tetap bisa lestari di dalam kehidupan bangsa. Ini menjadi PR besar kita, karena Pancasila pernah dikubur pada tahun 1998. Sehingga tidak diajarkan di sekolah, kurikulumnya hilang. Akhirnya muncul ideologi-ideologi ekstrim. Pancasila sendiri baru muncul baru 2017 direvitalisasi dengan adanya BPIP. Maka hal ini secara formal harus menjadi pijakan di dalam dunia pendidikan, politik, Sosbud dan Hankam,” terang Wawan.

Wawan berpendapat bahwa dengan diperkuat dengan UU, maka diharapkan BPIP makin bisa membumikan Pancasila. “Mari kita kritisi bersama tanpa adanya suatu perseteruan,” ucapnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Prof. Ade Saptomo mengatakan RUU BPIP perlu untuk menjawab perubahan peradaban. Selain itu, Pancasila harus direvitalisasi sesuai perubahan zaman.

“Keberadaan RUU BPIP penting. Jika melihat berubahnya RUU HIP ke RUU BPIP, maka pendekatan yang dilakukan secara deduktif yaitu secara hukum, namun pada era saat ini di mana teknologi Informasi berkembang pesat, maka pendekatan yang dilakukan bisa melalui emik dan teknik induktif,” tegasnya.

Prof Ade Saptomo berpendapat dengan perubahan zaman, maka kurikulum pendidikan juga harus berubah menyesuaikan. “Orang tua juga harus menjadi contoh yang sukses dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anaknya. Kemajuan teknologi, ada ruang bagi BPIP kedepannya untuk memasukkan nilai-nilai Pancasila agar teknologi tidak hanya menyajikan budaya konsumerisme tapi juga menyajikan Pancasila di tiap-tiap individu,” tutupnya. (***)

News

Indahnya Toleransi, Lanud Husein Sastranegara dan Masyarakat Umat Hindu Bagikan Takjil

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Bandung, Koin24.co.id – Dalam rangka mempererat tali persaudaraan antarumat beragama di bulan suci Ramadan 1446 H sekaligus menyambut Hari Raya Nyepi Tahun 1947 Saka, Lanud Husein Sastranegara bersama dengan masyarakat umat Hindu Pasraman Widya Darma Bandung menggelar bakti sosial dengan membagikan takjil gratis kepada masyarakat sekitar lanud, pada Jumat (21/3/2025) petang.

Kegiatan pembagian ta’jil dipusatkan di halaman Pasraman Widya Darma, Jalan Supadio, Lanud Husein Sastranegara, Bandung. Puluhan relawan dari umat Hindu bersama personel Lanud Husein Sastranegara turut serta dalam aksi sosial ini. Takjil yang dibagikan terdiri dari makanan ringan, kurma, dan minuman segar untuk berbuka puasa.

Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Alfian, S.E., M.Han., didampingi Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 4/D.I Lanud Husein Sastranegara, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan solidaritas antarumat beragama. “Kami ingin menunjukkan bahwa keberagaman adalah sebuah kekuatan. Lanud Husein Sastranegara bersama umat Hindu, bersatu untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umat Hindu Pasraman Widya Darma Bandung, Mangku Gede Agung Djanardhana, mengapresiasi kolaborasi ini. “Ini adalah bukti nyata bahwa perbedaan agama tidak menghalangi kita untuk bekerja sama dalam kebaikan. Semoga kegiatan ini dapat memperkuat toleransi dan persatuan di tengah masyarakat,” tuturnya.

Continue Reading

Kuliner

Maksimalkan Lahan Sempit, PIA Ardhya Garini Cabang 4/D.I Lanud Husein Sastranegara Panen Kangkung

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Bandung, Koin24.co.id – PIA Ardhya Garini Cabang 4/D.I Lanud Husein Sastranegara memanen kangkung hasil budidaya hidroponik,pada Kamis(20/3/2025),sebagai salah satu upaya pemanfaatan lahan sempit secara optimal sekaligus mendukung program ketahanan pangan di lingkungan Lanud. Dengan metode hidroponik, tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan berkualitas meskipun ditanam di area terbatas.

Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 4/D.I Lanud Husein Sastranegara, Annisa Alfian, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk menginspirasi keluarga besar Lanud Husein Sastranegara agar lebih kreatif dalam bercocok tanam.

 

“Dengan hidroponik, kita tidak memerlukan lahan luas, tetapi tetap bisa menghasilkan sayuran sehat dan bernutrisi. Ini juga bisa menjadi kegiatan positif bagi keluarga,” ujarnya.

“Panen kangkung ini menjadi bukti bahwa metode hidroponik dapat diterapkan secara sederhana dan efektif. Selain hemat tempat, sistem ini juga lebih efisien dalam penggunaan air dibandingkan metode konvensional. Para pengurus PIA Ardhya Garini telah aktif dalam perawatan tanaman sejak masa tanam hingga panen, sehingga pengurus PIA semakin memahami teknik budidaya hidroponik yang tepat.

Selain untuk konsumsi pribadi, hasil panen ini juga berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk kegiatan sosial atau usaha produktif.

Ke depan, PIA Ardhya Garini Cabang 4/D.I Lanud Husein Sastranegara berencana menanam berbagai jenis sayuran lainnya guna memperluas manfaat dari program ini.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak keluarga yang termotivasi untuk memanfaatkan lahan terbatas secara kreatif dan produktif. Hidroponik bukan hanya solusi bagi keterbatasan lahan, tetapi juga mendukung pola hidup sehat dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan,”tutup Annisa Alfian.

Continue Reading

News

Fadli Zon Apresiasi Prestasi Film “Pangku” Melaju ke Cannes dari Hong Kong Asia Film Financing Forum

Berman Nainggolan Lumbanradja

Published

on

Hong Kong, Koin24.co.id – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada tim film Pangku, yang disutradarai Reza Rahadian, atas pencapaiannya sebagai salah satu dari lima proyek film yang memenangkan HAF Goes to Cannes dalam ajang Hong Kong-Asia Film Financing Forum (HAF) ke-23 di Hong Kong. Prestasi ini mengantarkan Pangku ke Festival FIlm Cannes 2025, sebuah capaian penting yang menegaskan daya saing industri film Indonesia di kancah internasional.

“Terima kasih kepada insan perfilman Indonesia yang telah membawa nama bangsa ke panggung dunia. Partisipasi 14 eksibitor Indonesia di Hong Kong FILMART 2025 adalah langkah nyata dalam memperluas jaringan dan membuka peluang global bagi film Indonesia. Dan hari ini, kita kembali mencatat prestasi dengan terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes. Selamat bagi Reza dan tim Gambar Gerak atas prestasi yang membanggakan ini,” ujar Fadli.

HAF, yang merupakan bagian dari HKIFF Industry Project Market, dikenal sebagai salah satu platform pembiayaan film terkemuka di Asia. Program HAF Goes to Cannes memilih proyek-proyek unggulan untuk dipresentasikan di Marché du Film selama Festival Film Cannes, memberikan kesempatan bagi para sineas untuk bekerja sama mitra distribusi global.

Film Pangku, yang digarap oleh Gambar Gerak Films, diproduseri oleh Arya Ibrahim dan Gita Fara, mengangkat kisah Sartika—seorang ibu yang berjuang menghadapi kerasnya kehidupan. Film ini terinspirasi dari tradisi kopi pangku di wilayah Pantura, menampilkan perspektif tentang dinamika sosial dengan pendekatan artistik yang kuat.

“Terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes menunjukkan kualitas dan kreativitas sineas Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional,” ujar Fadli. “Ini adalah prestasi penting, dan mudah-mudahan ke depan semakin banyak film Indonesia yang mendapatkan apresiasi dunia. Langkah ini tentunya membuka peluang lebih luas bagi sineas Indonesia untuk berkolaborasi, semakin dikenal dan diapresiasi di dunia internasional.”

Keberhasilan ini merupakan salah satu hasil keikutsertaan Indonesia di HAF, di mana pemerintah mendukung sineas nasional untuk membangun jejaring dan mengakses platform global. Fadli juga menegaskan dukungan pemerintah dalam memfasilitasi kolaborasi internasional dan akses ke platform global bagi pelaku industri film Indonesia. “Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem perfilman, mendukung karya-karya kreatif anak bangsa dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, termasuk melalui perfilman,” tambahnya.

Dengan capaian ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya di industri film dunia, membuka jalan lebih banyak bagi film nasional untuk mendapatkan pengakuan dan peluang produksi internasional. “Semoga prestasi Pangku dapat menginspirasi sineas untuk terus berkarya dan membawa cerita-cerita Indonesia ke panggung dunia,” tutup Fadli.

Hong Kong FILMART 2025 berlangsung pada 17-20 Maret 2025. Adapun eksibitor yang berpartisipasi sebagai bagian dari delegasi Paviliun Indonesia ialah TELKOM Group, Jakarta Film Week, KawanKawan Media, PT Aspirasi Adhya Aeron (Adhya Pictures), MNC Contents/IP Distribution, PT Tripar Multivision Plus Tbk., Gambar Gerak Film (PT. Raya Rasa Makmur), Metamora, Picklock Films, MD Entertainment,13 Entertainment, Visinema, Unlimited Production, dan Paragon Pictures.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler