Connect with us

Seremonial

Sosialisasi omnibus law di pesantren

Avatar

Published

on

Serang, Banten, koin24 – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Inayah Lebak Wangi, Serang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dengan tema “Penyederhanaan Kebijakan Regulasi untuk Meningkatkan Pelayanan Publik dalam Pemerintahan Joko Widodo Pada Periode Kedua” di Serang, Banten, beberapa waktu lalu.

Pada kegiatan tersebut, menghadirkan beberapa narasumber seperti Husaini Ibrohaf, S. Ag. M. Pd. I (Ketua Yayasan Al Inayah dan Kepala SMK Al Inayah), Suyoto, S. Sos. MM (Pengurus Organisasi Remaja Kelapian Kabupaten Serang), dan Rajudi, S. Pd, (Tokoh Agama/Mubaligh Kabupaten Serang).

Rajudi, mengatakan bahwa omnibus law dimaksudkan untuk memangkas peraturan-peraturan yang berbelit dan disederhanakan menjadi suatu aturan yaitu RUU omnibus law Cipta Kerja. Selain itu, omnibus law mampu menyederhanakan aturan yang saat ini dirasa rumit dan tumpang tindih.

“Kita perlu memahami bahwa omnibus law RUU Cipta Kerja merupakan usaha yang dilakukan pemerintah untuk memudahkan pelaku usaha dalam membangun lapangan kerja di masyarakat, tanpa ada beban peraturan yang tumpang tindih,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Suyoto menambahkan omnibus law Cipta Kerja merupakan langkah strategis pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.

“Ini adalah langkah yang bagus dengan terwujudnya RUU Cipta Kerja yaitu membuka lapangan kerja seluas mungkin dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia tidak hanya untuk kelompok tertentu,” katanya.

Sementara itu, Husaini Ibrohaf, mengatakan digulirkannya RUU Cipta Kerja saat ini memang mengundang pro dan kontra, hal tersebut wajar karena belum semua masyarakat memahami maksud dari omnibus law.

“Omnibus law dibuat agar regulasi yang ada di Indonesia dapat mempermudah dan ramah, sehingga dapat membuka seluas-luasnya investasi. Investasi masuk, artinya ada modal yang dibutuhkan terjadap roda pemerintahan guna meningkatan ekonomi. Tanpa investasi dalam artian mengandalkan upaya sendiri Indonesia akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya,” pungkasnya. (ka)

News

Tingkatkan Kualitas Kehumasan, Deputi 1 Kemenpora Gelar Pelatihan

meldachaniago

Published

on

Pelatihan Kehumasan Kemenpora RI

Jakarta, koin24.co.id – Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kehumasan yang tangguh dan professional, Deputi  Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI)  mengadakan pelatihan kehumasan dengan mengundang para ahli di bidangnya sebagai narasumber. Pelatihan ini diikuti sekitar 20 orang peserta dari lingkungan Deputi 1 Kemenpora RI.

Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Esa Sukma Wijaya, mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kehumasan baik dalam penulisan berita maupun dalam teknik pengambilan gambar. Esa berharap, pengetahuan yang dipaparkan para narasumber dapat diterapkan bagian humas dalam mempromosikan program-program kegiatan kepemudaan yang ada di unit asisten deputi masing-masing.

Kepala Bagian Humas, Hukum dan Sisinfo, Rasdiamon, menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari  sejak tanggal 1-3 Agustus 2022 dengan tiga orang narasumber yang memiliki latarbelakang akademisi, wartawan dan praktisi. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Anggrek Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta Pusat.

“Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kinerja bidang kehumasan di Kemenpora RI, sehingga informasi yang berkaitan dengan kegiatan olahraga dan kepemudaan di bawah naungan Kemenpora dapat disiarkan kepada masyarakat sesuai dengan kaidah jurnalistik yang baik dan benar,” kata Rasdiamon yang juga merupakan ketua pelaksana kegiatan pelatihan ini.

Staf Khusus Menpora, yang juga merupakan wartawan senior, Mahfudin Niagara, mengatakan, setiap orang bisa menjadi penulis atau wartawan, namun tentu konteksnya tentang apa yang ditulis, karena bahasa melukiskan suatu keadaan peristiwa.

“Hal yang perlu dipahami penempatan tanda baca. Satu peristiwa akan memiliki ragam pemahaman dan maksud, jika penempatan tanda baca tidak pada tempatnya,” jelasnya saat memberikan materi pelatihan.

Pada hari kedua pelatihan, salah satu narasumber dari unsur akademisi, Yumelda Sari, memaparkan, pada era digital sekarang ini  semua organisasi baik instansi pemerintah maupun nonpemerintah diharapkan dapat mempublikasikan program kegiatannya baik melalui media cetak maupun elektronik. Untuk itu perlu ada tim humas yang bisa dengan cepat mengemas suatu informasi menjadi sebuah tulisan dalam bentuk berita.

“Humas dituntut untuk bisa berfikir dan bekerja seperti seorang wartawan. Humas harus dapat memproduksi berita sesuai dengan kaidah penulisan jurnalistik. Tujuannya adalah agar informasi dari instansi dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan benar dan tepat, sehingga dapat meningkatkan citra dari instansi atau organisasi,” kata dosen ilmu komunikasi, Universitas Esa Unggul ini.

Di tempat yang sama, salah satu peserta pelatihan, Syafrul mengakui bahwa, pelatihan ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan dan meningkatkan keahliannya di bidang kehumasan. “Terutama kemampuan dalam menulis berita yang menjadi salah satu tugas dari seorang Humas,” tandasnya.

Selain digelar secara luring, pelatihan kehumasan ini juga diikuti oleh beberapa peserta secara daring dengan aplikasi zoom. Kegiatan ini juga dihadiri Kasubag Humas dan Sisinfo, Nida Farida, serta Kasubag Hukum Parulian Hasiholan Siagian.

Continue Reading

News

Rektor Universitas Esa Unggul : Perguruan Tinggi Dituntut Menghasilkan Lulusan Berjiwa Enterpreneurship

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Perguruan tinggi harus berperan dalam meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia. Diharapkan output dari perguruan tinggi tidak hanya diisi lulusan yang mencari pekerjaan, tapi juga sarjana-sarjana yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini disampaikan Rektor Universitas Esa Unggul, Arief Kusuma Among Praja dalam acara Seminar Nasional & Call for Papers pada Rabu (17/3/2021).

Acara bertema “Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Era ‘New Normal’ Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Untuk Mendukung Enterpreneurship Berbasis Evidence di Lingkungan Perguruan Tinggi” ini digelar secara virtual oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Esa Unggul.

Dalam acara yang dihadiri lebih dari 600 orang dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini, Arief menjelaskan, saat ini jumlah wirusahawan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Amerika, Australia, dan lainnya.

“Sekarang jumlah wirausahawan di Indonesia ada sekitar 3,5% dari jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah tersebut masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Malaysia yang mencapai  5%, Thailand 5,1 %, Singapura 7,2 %, China 10%,  Jepang 11%,  dan USA 12%. Dari data tersebut dapat kita lihat, bahwa negara-negara yang memiliki jumlah wirausahawan tinggi itu memang negara-negara maju. Jadi memang ada korelasi antara jumlah wirausahawan dengan kemajuan suatu negara. Untuk itu kita perlu segera menyusul mereka,” urainya.

Menurut Arief, masih tertinggalnya jumlah wirausahawan di Indonesia juga dapat dilihat pada data Global Enterpreneurship Index 2018. Dimana dari 137 negara di dunia, Indonesia berada pada peringkat 94, di bawah negara Singapura yang berada pada posisi 27, Vietnam 87, Malaysia 58.

“Padahal wirausahawan itu penting dalam menyokong perekonomian nasional, mulai dari menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa, mengurangi kesenjangan ekonomi. Bahkan tercipta masyarakat adil dan makmur. Nah ini mudah-mudahan dengan semakin banyak wirausahawan di Indonesia, maka kita akan semakin mengarah ke kondisi tersebut,” harapnya.

Arief berharap, melalui acara ini para ilmuwan yang berkompeten di bidangnya dapat memberikan masukan dalam rangka meningkatkan jumlah wirausahawan, atau orang-orang kreatif yang ada di Indonesia. “Terutama dari kalangan pemuda dan mahasiswa yang memang dibutuhkan oleh Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju,” tandasnya.

Dalam pidato sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Budaya Republik Indonesia (Kemdikbud RI), Nizam menegaskan, bahwa perguruan tinggi telah beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi Pandemic Covid 19 ini. Sejak kasus pertama Covid 19 diumumkan terjadi di Indonesia pada 2 Maret 2020, perguruan tinggi segera merespon surat edaran Mendikbud untuk menyelenggarakan kegiatan belajar dari rumah.

“Hal ini untuk menghindari penyebaran Covid 19. Dalam satu bulan pada awal April 2020 kami melakukan survei hampir seluruh kampus telah melakukan kegiatan perkuliahan dari rumah,” urainya.

Selain itu, kata Nizam, Kemdikbud RI juga telah menyiapkan seluruh fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan untuk menjadi testing center bagi Covid 19. Bahkan pada awal tahun lalu saat kapasitas tes covid 19 masih rendah untuk skala nasional yaitu di bawah 10 ribu, perguruan tinggi telah berkontribusi lebih dari 8.500 tes per hari.

“Kami juga menyiapkan rumah sakit pendidikan kita untuk menjadi tempat penanganan pasien Covid 19 dan menyiapkan 18 ribu tempat tidur di pusat-pusat pelatihan kita sebagai tempat isolasi dan karantina mandiri,” ungkapnya.

Nizam memaparkan bahwa, perguruan tinggi di Indonesia juga telah memobilisasi mahasiswanya untuk membantu mengatasi Covid 19. Kemdikbud juga telah memobilisasi dan mempromosikan kampus-kampus di Indonesia agar melakukan riset-riset terapan untuk mengatasi pandemi Covid 19.

“Kita telah membentuk konsorsium perguruan tinggi untuk melakukan riset Covid 19. Memberikan dukungan keuangan kuliah bagi 860 mahasiswa di perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, serta menyediakan internet gratis bagi 8 juta dosen dan mahasiwa di seluruh Indonesia,” imbuhnya. (mel)

Continue Reading

News

LPPM Universitas Esa Unggul Selenggarakan Seminar Nasional & Call for Papers

meldachaniago

Published

on

Jakarta, koin24.co.id – Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Esa Unggul akan menyelenggarakan acara Seminar Nasional & Call for Papers bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Era ‘New Normal’ Dalam Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Untuk Mendukung Enterpreneurship Berbasis Evidence di Lingkungan Perguruan Tinggi”, pada Rabu (17/3/2021) pagi.

Rektor Universitas Esa Unggul, Arief Kusuma Among Praja, menjelaskan, acara ini merupakan media efektif untuk membagi informasi mengenai hasil-hasil penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan para dosen di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Dengan adanya acara ini diharapkan semakin memperkecil jarak antara perguruan tinggi dengan masyarakat. Masyarakat menjadi tahu apa yang telah dilakukan perguruan tinggi dalam memajukan iptek dan apa saja hasilnya yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Menurut Ketua Pelaksana Seminar Nasional & Call for Papers, Rian Adi Pamungkas, hingga H-1 pelaksanaan acara ini telah mendaftar lebih dari 100 orang pemakalah yang akan memaparkan hasil penelitian dan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah mereka lakukan. Mereka adalah dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Pemakalah selain dari dosen-dosen Universitas Esa Unggul, juga dosen-dosen dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya, Makasar, Ciamis, Bandung hingga Sorong dan Manokwari,” jelas Rian.

Menurut Rian, disebabkan kondisi pandemi Covid 19 masih berlangsung, maka LPPM Universitas Esa Unggul menyelenggarakan acara ini secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom meeting. Meski demikian, kondisi ini tidak menyurutkan antusiasme para pemakalah maupun peserta yang akan terlibat dalam acara ini.

“Kami sudah menutup pendaftaran untuk peserta pada sore tadi, dikarenakan jumlah peserta sudah mencapai lebih dari 640 orang. Itu belum termasuk pemakalah dan para panitia yang terlibat dalam acara ini,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa peserta yang akan hadir terdiri dari mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Wakil Ketua Pelaksana Seminar Nasional & Call for Papers, Ummanah, memaparkan acara ini akan dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan RI, Nizam dan Rektor Universitas Esa Unggul, Arief Kusuma Among Praja.

“Selain itu juga ada empat orang narasumber, yaitu Partner Channel Manager at IBM, Aditya Halim, Drug Discovery Pusat Penelitian Kimia LIPI, Abdi Wira Septama, Kemenristek Dikti, Wisnu Nurcahyo, dan dari Universitas Esa Unggul, Arief Suwandi,” tandasnya. (mel)

 

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpopuler